tag:blogger.com,1999:blog-7879984357385261852024-02-19T12:31:00.147+07:00Staf 2/Operasi Yonif 403/WPSupriyanto, S.Soshttp://www.blogger.com/profile/06298000504106722897noreply@blogger.comBlogger31125tag:blogger.com,1999:blog-787998435738526185.post-38165172375812993542016-03-10T10:20:00.000+07:002016-03-10T10:31:31.799+07:00PENYULUHAN NARKOBA UNTUK MENCEGAH TERJADINYA PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN NARKOBA DI LINGKUNGAN YONIF 403/WP<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: "arial" , sans-serif;">Yogyakarta</span></b><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: "arial" , sans-serif;"> – </span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-bidi-font-weight: bold;">Narkoba</span><span class="apple-converted-space"><span style="font-family: "arial" , "sans-serif";"> </span></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif";">adalah singkatan dari narkotika dan
obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang
diperkenalkan khususnya oleh<span class="apple-converted-space"> </span><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kementerian_Kesehatan_Republik_Indonesia" title="Kementerian Kesehatan Republik Indonesia"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia</span></a><span class="apple-converted-space"> </span>adalah<span class="apple-converted-space"> </span>Napza<span class="apple-converted-space"> </span>yang merupakan
singkatan dari<span class="apple-converted-space"> </span><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Narkotika" title="Narkotika"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">narkotika</span></a>,<span class="apple-converted-space"> </span><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Psikotropika" title="Psikotropika"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">psikotropika</span></a>,
dan<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Zat_adiktif" title="Zat adiktif"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">zat adiktif</span></a>.
Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu
pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya.
Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika
yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan
untuk penyakit tertentu. Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat
pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #252525; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun 2009). Narkotika digolongkan menjadi
tiga golongan sebagaimana tertuang dalam lampiran 1 undang-undang tersebut.
Yang termasuk jenis narkotika adalah:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #252525; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="color: #252525; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Tanaman papaver, opium
mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina,
ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #252525; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span style="color: #252525; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Garam - garam dan
turunan - turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran - campuran dan
sediaan - sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 1cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #252525; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis
bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan
perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Terdapat empat golongan psikotropika
menurut undang-undang tersebut, namun setelah diundangkannya UU No. 35 tahun
2009 tentang narkotika, maka psikotropika golongan I dan II dimasukkan ke dalam
golongan narkotika. Dengan demikian saat ini apabila bicara masalah
psikotropika hanya menyangkut psikotropika golongan III dan IV sesuai
Undang-Undang No. 5/1997. Zat yang termasuk psikotropika antara lain:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #252525; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt;">·<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span style="color: #252525; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Sedatin (Pil BK),
Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon,
Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic
Syntetic Diethylamide) dan sebagainya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 19.2pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #252525; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi
sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau
kokaina yang dapat mengganggu sistem syaraf pusat, seperti:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #252525; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt;">·<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span style="color: #252525; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Alkohol yang
mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik
(karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman
yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh:
lem/perekat, aceton, ether dan sebagainya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 12pt;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="background: white; color: #333333; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Batalyon Infanteri bekerja sama dengan
Kepolisian Resor Sleman (Polres Sleman) mengadakan Penyuluhan Narkoba dalam
upaya mencegah terjadinya penyalahgunaan dan peredaran Narkoba di Asrama Yonif
403/WP.</span><span style="color: #333333; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> </span><span style="color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 12.5pt;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="background: white; color: #333333; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.5pt;">Penyuluhan tersebut dibuka langsung oleh Danyonif
403/WP Mayor Inf Muchlis Gasim, S.H., M.Si., yang dihadiri oleh Wadanyonif
403/WP Mayor Inf Yoga Yastinanda, Pa Staf Yonif 403/WP, Jajaran Danki Yonif
403/WP serta seluruh Prajurit Yonif 403/WP dan Ibu – ibu Persit KCK Cab LIX
Yonif 403. Hadir Pula perwakilan dari Polres Sleman Kasat Binmas AKP Rini Anggraini,
S.S., SIK., Ipda Sriyati, S.Sos., Aiptu Sri Muryanti, Bripka Slamet Utomo dan Bripda
M. Taufiq Hidayat.</span><span style="color: #333333; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="background: white; color: #333333; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.5pt;">Polres Sleman melalui Kasat Binmas AKP Rini
Anggraini, S.S., SIK., bertempat di Aula
Pratista Yonif 403/WP, Kamis, 10 Maret 2016 berharap anggota TNI dan Polri
jangan sampai menjadi pemakai dan pengedar Narkoba karena dampak negatifnya
akan sangat besar bagi keluarga, lingkungan masyarakat dan akan mempengaruhi
kinerja prajurit nantinya. Acara tersebut diikuti sekitar 300 prajurit Yonif
403/WP beserta 120 anggota Ibu Persit Kartika Chandra Kirana Cab LIX Yonif 403
Koorcab Rem 072.</span><span style="color: #333333; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="background: white; color: #333333; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Selaku narasumber dan pembicara dalam
sosialisasi tersebut Kanit Bintibmas Polres Sleman Ipda Sriyati, S.Sos.,
mengatakan bahwa Presiden Jokowi </span><span style="color: #252525; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">menyerukan berbagai pihak untuk
lebih gencar melakukan pemberantasan narkoba. Pemberantasan barang haram itu
dinilai mendesak karena angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia mencapai 5
juta kasus dan merupakan fenomena gunung es</span>.<span style="color: #333333; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="background: white; color: #333333; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.5pt;">Sriyati menambahkan bahwa Pengguna Narkoba sama
halnya dengan orang yang sakit dan hukuman yang tepat adalah dengan
rehabilitasi. "Sekarang ini sudah terlalu banyak pengedar dan pengguna
narkoba, untuk itu untuk mewujudkan indonesia bersih dan bebas dari narkoba,
kita harus menekan pengguna sampai derajat terendah maka bandar narkoba akan
punah," ujarnya.</span><span style="color: #333333; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> </span><span style="color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 12.5pt;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="background: white; color: #333333; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.5pt;">"Jangan sampai generasi mendatang terkena
bahaya narkoba, dari segala kalangan baik masyarakat, mahasiswa, pelajar maupun
relawan harus mempunyai komitmen bersama untuk bebas dari Narkoba," kata
Ipda Sriyati, S.Sos.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 12.5pt; line-height: 115%;">Sriyati juga mengatakan bahwa Panglima TNI memerintahkan jajarannya agar
prajurit TNI melalui BNN merazia apakah anggota TNI tersebut terlibat dalam
pemakai dan pengedar Narkoba atau tidak. Apabila terlibat, maka konsekuensi
yang diterima dari prajurit tersebut yang terlibat Narkoba adalah pemecetan
dari dinas TNI. <b><i>spr_ops 403.</i></b></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 12.5pt; line-height: 115%;"><b><i><br /></i></b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgahCgCZegYu9gBKuYpLcbZqTFE5IVnckP_2TR5WSEjUEFElAVynQKwEzUJbhFwnaNsp8zJRCT6z1gZ6tHOYGsCujXzIFQrM3U2IT_goN8u9n2RiV1L-5W88_V_1w7TNK2zm_6eRvuHCU8i/s1600/SAM_0796.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgahCgCZegYu9gBKuYpLcbZqTFE5IVnckP_2TR5WSEjUEFElAVynQKwEzUJbhFwnaNsp8zJRCT6z1gZ6tHOYGsCujXzIFQrM3U2IT_goN8u9n2RiV1L-5W88_V_1w7TNK2zm_6eRvuHCU8i/s320/SAM_0796.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIeF420Fnb24Sv2YmZ61t-HfMPzrqMZMV2PKE3aitSwOKvAVC1mv3mdZrGMLgXwYYy1tmH4zKVjOQEzrajeL4Rr2246oHP3kZdiHJ8fvQcjQSIcI9U4wKajXWAADRUtKzG34TbeHqmIDf-/s1600/SAM_0798.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIeF420Fnb24Sv2YmZ61t-HfMPzrqMZMV2PKE3aitSwOKvAVC1mv3mdZrGMLgXwYYy1tmH4zKVjOQEzrajeL4Rr2246oHP3kZdiHJ8fvQcjQSIcI9U4wKajXWAADRUtKzG34TbeHqmIDf-/s320/SAM_0798.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiULdo-uBUkWSRTAoaV1w4NAMD02BqB1KYBZoekSKXMhWe3BuHD8mfR8AAzqbVRzJCY0KBwLWcyOJN8nO1s1K5AVLU5nM7G6by_ss2EfNscIjftLjckObGYv7j-MT1e7RxFxSFlCYv9exu-/s1600/SAM_0804.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiULdo-uBUkWSRTAoaV1w4NAMD02BqB1KYBZoekSKXMhWe3BuHD8mfR8AAzqbVRzJCY0KBwLWcyOJN8nO1s1K5AVLU5nM7G6by_ss2EfNscIjftLjckObGYv7j-MT1e7RxFxSFlCYv9exu-/s320/SAM_0804.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgs_X8x4Cq_FSd_gcxbCjWKWYu6ieCylZsq4JN7Wg-TjfSAH67c2AK83bDAQjUsAUG35dGMHVtCGq4Do834KlFeAEjAdGviY_XhyziWwoVX6XaxcRUnk4TF-NbKt3qlAubaQ4eGCg4axez2/s1600/SAM_0805.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgs_X8x4Cq_FSd_gcxbCjWKWYu6ieCylZsq4JN7Wg-TjfSAH67c2AK83bDAQjUsAUG35dGMHVtCGq4Do834KlFeAEjAdGviY_XhyziWwoVX6XaxcRUnk4TF-NbKt3qlAubaQ4eGCg4axez2/s320/SAM_0805.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg80envb2CtIoEBe2A1LJLnjdBpYDrw8FhjqY2NHo8yDOXFhm4iDz10FUDedSD5nvvHvhDQXSsPKn1mrLjKTRzgL6984bcNb0BU2exDDK6CnPTw9_x71lSItNPnSeAI_KJFGJaDAnxyjYFL/s1600/SAM_0806.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg80envb2CtIoEBe2A1LJLnjdBpYDrw8FhjqY2NHo8yDOXFhm4iDz10FUDedSD5nvvHvhDQXSsPKn1mrLjKTRzgL6984bcNb0BU2exDDK6CnPTw9_x71lSItNPnSeAI_KJFGJaDAnxyjYFL/s320/SAM_0806.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimE5D68TJgBEqjWVSUhB_4STkSSS79ahMcOYKSU4cH-SjbRe79Lvl3I58g0bLaHHpH_ldDWPrVUtfc_k14XkJfuNgdIknS1p_jw-GIXbqVGsCISEM-vlk72IILs_n7lw6UsGuz3Z19SLEL/s1600/SAM_0808.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimE5D68TJgBEqjWVSUhB_4STkSSS79ahMcOYKSU4cH-SjbRe79Lvl3I58g0bLaHHpH_ldDWPrVUtfc_k14XkJfuNgdIknS1p_jw-GIXbqVGsCISEM-vlk72IILs_n7lw6UsGuz3Z19SLEL/s320/SAM_0808.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhrk5XOTEEn1_bfU1KCxg22Z0GVtZ9xWwv0l0rc336a8-6CGl4hZCLXLxCqNG6FJXjKDfnqGkhywMN4lhYIpz2oKC2YkE46_siTOzydpvOrWF47NeRB13u1fT6WdLwocyLTgzzmdbwMmnt/s1600/SAM_0809.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhrk5XOTEEn1_bfU1KCxg22Z0GVtZ9xWwv0l0rc336a8-6CGl4hZCLXLxCqNG6FJXjKDfnqGkhywMN4lhYIpz2oKC2YkE46_siTOzydpvOrWF47NeRB13u1fT6WdLwocyLTgzzmdbwMmnt/s320/SAM_0809.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhekT6i88-8Q8ycsmWjcllLaw0irazIk-ITjr1gShJvGZ3ZVrCYez1X10JkvY_HUW_A0h_2A6LS8woU6RddHPZcnG526ALFE7eUedUq15J4vCRwCb5_CI3GOC4X5XHlPnIZ6-YXRvKXt_aK/s1600/SAM_0812.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhekT6i88-8Q8ycsmWjcllLaw0irazIk-ITjr1gShJvGZ3ZVrCYez1X10JkvY_HUW_A0h_2A6LS8woU6RddHPZcnG526ALFE7eUedUq15J4vCRwCb5_CI3GOC4X5XHlPnIZ6-YXRvKXt_aK/s320/SAM_0812.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL0B3lq86N_AqzkX9ltg1rFfWjex16ROLQK2aPai0aELHeXFLThJSC2GrR0g7oX_XpySyF8M_-QvO9QdRP0ROn9RgDcrIdD7CA3EMRVJUF8BEfvsdRtpijo7Z4GyTFSxzCd6fF97iZgBnn/s1600/SAM_0813.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL0B3lq86N_AqzkX9ltg1rFfWjex16ROLQK2aPai0aELHeXFLThJSC2GrR0g7oX_XpySyF8M_-QvO9QdRP0ROn9RgDcrIdD7CA3EMRVJUF8BEfvsdRtpijo7Z4GyTFSxzCd6fF97iZgBnn/s320/SAM_0813.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqgA5Mfu5b0U5S2xvSt6_h0sKdkko6mMOEqurEwqAnhycQiBEaYjkazyt8AxBQyiKuSrtZJ4frzQiGKDFLJLjLDfPVlfhY6zltsOJttOWakMrU0LVvbkrTrbZzqbteEuGdNIaEq1FebZcr/s1600/SAM_0815.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqgA5Mfu5b0U5S2xvSt6_h0sKdkko6mMOEqurEwqAnhycQiBEaYjkazyt8AxBQyiKuSrtZJ4frzQiGKDFLJLjLDfPVlfhY6zltsOJttOWakMrU0LVvbkrTrbZzqbteEuGdNIaEq1FebZcr/s320/SAM_0815.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheG6YvDxWJAo1949btw7kWt3x4ChzaL8EvzpGowUt7WBwovNkhLGHNvRNlf59LkzEYsGeMIKWd5wHQEpwvogmj-4vKLpO4qQALpO3trIfq5Z7tHSBO5ZekFj9pYXBIx0GH__ILdyeBoTPd/s1600/SAM_0817.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheG6YvDxWJAo1949btw7kWt3x4ChzaL8EvzpGowUt7WBwovNkhLGHNvRNlf59LkzEYsGeMIKWd5wHQEpwvogmj-4vKLpO4qQALpO3trIfq5Z7tHSBO5ZekFj9pYXBIx0GH__ILdyeBoTPd/s320/SAM_0817.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
Supriyanto, S.Soshttp://www.blogger.com/profile/06298000504106722897noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-787998435738526185.post-40012279304113803122016-03-09T15:45:00.000+07:002016-03-09T15:45:49.168+07:00Prajurit Yonif 403/WP & Keluarga melaksanakan Sholat Gerhana Matahari di Masjid Al - Iman Yonif 403/WP<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21.4667px; margin-bottom: 6px; text-align: justify;">
Sebagian orang menganggap terjadinya gerhana matahari dan bulan sebagai gejala alam biasa, sebagai peristiwa ilmiah yang bisa dinalar. Gerhana sekedar menjadi tontonan menarik yang bisa disaksikan beramai-ramai bersama keluarga dan handai tolan. Namun bagi yang merasa tunduk kepada keagungan Sang Perncipta, Allah SWT, gerhana adalah peristiwa penting yang secara gamblang menunjukkan bahwa ada kekuatan Yang Maha Agung di luar batas kemampuan manusia; manusia yang paling merasa<span class="text_exposed_show" style="display: inline;"> faham ilmu alam sekalipun. Mereka yang merasa rendah di hadapan Sang Pencipta akan menadahkan muka, menghadap Allah SWT, mengerjakan shalat secara berjamaah. Rasulullah SAW telah memberikan tuntunan untuk itu. Rasulullah SAW bersabda,</span></div>
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #141823; display: inline; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21.4667px;">
<div style="margin-bottom: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 6px; text-align: justify;">
”Sesungguhnya matahari dan rembulan adalah dua tanda-tanda kekuasaan Allah, maka apabila kalian melihat gerhana, maka berdo’alah kepada Allah, lalu sholatlah sehingga hilang dari kalian gelap, dan bersedekahlah.” (HR Bukhari-Muslim).</div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Gerhana Matahari merupakan fenomena yang terjadi apabila matahari tertutup oleh bulan. Fenomena gerhana matahari total pada tahun 2016 dianggap sebagai peristiwa langka yang belum dapat disaksikan kembali dalam 40 tahun ke depan. Tidak terkecuali dengan Prajurit Yonif 403/WP. Mereka juga melaksanakan Sholat Gerhana Matahari di Masjid Al - Iman Yonif 403/WP. Dalam sholat tersebut selaku imam dan khotib Bpk. Ustadz H. Burhanudin dari Yayasan Sultan Agung. Hadir pula dalam pelaksanaan sholat tersebut Danyonif 403/WP Mayor Inf Muchlis Gasim, S.H., M.Si., Wadan Yonif 403/WP Mayor Inf Yoga Yastinanda, Pa Staf Yonif 403/WP, Jajaran Danki Yonif 403/WP serta seluruh prajurit dan keluarga Yonif 403/WP. Pelaksanaan sholat gerhana matahari dilaksanakan pada pukul 07.00 WIB di Asrama Yonif 403/WP tepatnya di Masjid Al - Iman Yonif 403/WP. Prajurti dan Keluarga Yonif 403/WP tampak antusia dan khusuk dalam melaksanakannya.</div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Dokumentasi Giat Sholat Gerhana Matahari di Yonif 403/WP sebagai berikut :</div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSWhiaDU1fcW5INxJk9NOBpGJhRJs048i8U5LW80JkmpxZjHfRo4tnr9m3BYyww_cgjDu1g2HTMpE56b-drCuz8hxoroZeys9LiRS8eZy-rFPgRqQtH_zVzcmGvA9b4VDAHNWVpjipnxbj/s1600/20160309_065828.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSWhiaDU1fcW5INxJk9NOBpGJhRJs048i8U5LW80JkmpxZjHfRo4tnr9m3BYyww_cgjDu1g2HTMpE56b-drCuz8hxoroZeys9LiRS8eZy-rFPgRqQtH_zVzcmGvA9b4VDAHNWVpjipnxbj/s320/20160309_065828.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOLzYxi0uDC8lSA9zkb1ZuaQMPwMTOgyiFfiK2m1P6LBS6U3kmkFiTEczuZwxrrgTnr1p5qYqwLamAVYYnsWWr-KI8vOiODMyD-IebHjDk5cZk24YisjZJrDRUyyHafeNsTbuqjaekTiEM/s1600/20160309_065834.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOLzYxi0uDC8lSA9zkb1ZuaQMPwMTOgyiFfiK2m1P6LBS6U3kmkFiTEczuZwxrrgTnr1p5qYqwLamAVYYnsWWr-KI8vOiODMyD-IebHjDk5cZk24YisjZJrDRUyyHafeNsTbuqjaekTiEM/s320/20160309_065834.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFp1PGPzchmiyYx7QfptTvZT-_LNkjad0MHt90HFujEwz6xswU16hJd5N0UjIepELzRYSUPys8PCzZwM0GVIIZj3K-qLfANEvl2y3FR3IpHgsC26OY_LpsPxbsY_UzKD9q49l449bNDpLJ/s1600/20160309_065841.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFp1PGPzchmiyYx7QfptTvZT-_LNkjad0MHt90HFujEwz6xswU16hJd5N0UjIepELzRYSUPys8PCzZwM0GVIIZj3K-qLfANEvl2y3FR3IpHgsC26OY_LpsPxbsY_UzKD9q49l449bNDpLJ/s320/20160309_065841.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6nCYldMe2Pfd_UEYRHC39XVMPmnhLDRWQBZepTIAnVn_Ajo8HicDb9_PaUghuB3a7HdofO05EYRakUNz44SbO8bV2WWiqT9rhBHywI2CB7mEL1cMhCHtVeSZXxS2pde-ZvRTJAHLZ9Gk1/s1600/20160309_065847.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6nCYldMe2Pfd_UEYRHC39XVMPmnhLDRWQBZepTIAnVn_Ajo8HicDb9_PaUghuB3a7HdofO05EYRakUNz44SbO8bV2WWiqT9rhBHywI2CB7mEL1cMhCHtVeSZXxS2pde-ZvRTJAHLZ9Gk1/s320/20160309_065847.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyGYR7Pxo-M1_s5lTjhXUR2Lk7gzoxN9Xivxug56gbF75BMEad2PK1rg9mmN9mKBfDp2ppCEzlVVqPXCESsbzVHlhZXQPRE4pg5GZ4LMBX-7TwcSiDy4wFsfF8g_OxYKw9h9laukfkO1cj/s1600/20160309_070651.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyGYR7Pxo-M1_s5lTjhXUR2Lk7gzoxN9Xivxug56gbF75BMEad2PK1rg9mmN9mKBfDp2ppCEzlVVqPXCESsbzVHlhZXQPRE4pg5GZ4LMBX-7TwcSiDy4wFsfF8g_OxYKw9h9laukfkO1cj/s320/20160309_070651.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKe4NxJIhHlswjoIK2iIk8FKFL9U-syf8zLxt_igjjN4LWFIavTzIJzIrMRDPZ21kQ18dSfW-clb9O2jkoOtSjC4Tyaxhd7ZDQ5laqv3lP-S5CxS73FxPs-vFmw96t-lj03UhobVEOt_Oj/s1600/20160309_070656.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKe4NxJIhHlswjoIK2iIk8FKFL9U-syf8zLxt_igjjN4LWFIavTzIJzIrMRDPZ21kQ18dSfW-clb9O2jkoOtSjC4Tyaxhd7ZDQ5laqv3lP-S5CxS73FxPs-vFmw96t-lj03UhobVEOt_Oj/s320/20160309_070656.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLfuhKgz1F7GBmTRrWELVxfkM1x4tQ9wyHqaQgvj-N9TxumzYEDrF3973vpYS7wtF4IFmkkKj9H4hLFiGXuDxDOpZsSTeHxC7O1vrpL50ht98EVoMNdyKK2oZChuj1-wIwYMTTVdWKiRB0/s1600/20160309_070821.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLfuhKgz1F7GBmTRrWELVxfkM1x4tQ9wyHqaQgvj-N9TxumzYEDrF3973vpYS7wtF4IFmkkKj9H4hLFiGXuDxDOpZsSTeHxC7O1vrpL50ht98EVoMNdyKK2oZChuj1-wIwYMTTVdWKiRB0/s320/20160309_070821.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFpToLdBU4-7YwHrNahQj6yJ_kavyph9ckpMd2ExfoJTAPnAkDgNKM1tfY8cEnjYQUJGgoFrpoBtul3zp_EmKxiibpNuCw2ZW_80G4gq308gzgKF0rYLdKoxupoxNXgeOeLcdITeZystZs/s1600/20160309_070827.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFpToLdBU4-7YwHrNahQj6yJ_kavyph9ckpMd2ExfoJTAPnAkDgNKM1tfY8cEnjYQUJGgoFrpoBtul3zp_EmKxiibpNuCw2ZW_80G4gq308gzgKF0rYLdKoxupoxNXgeOeLcdITeZystZs/s320/20160309_070827.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsdt_hJ5s0KwaVTqMV0FUmmbvnyKVFtQZZQ3ncHjm8eDUw4DljzF8rD5S_78kXzCUTfW-W58Qz-TcQUHvihm6103Dqgu0Ck59WQcwOUAmaHPo3snLZE-EJfJTF-Sz5tRspAScrj7gYMGde/s1600/20160309_070854.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsdt_hJ5s0KwaVTqMV0FUmmbvnyKVFtQZZQ3ncHjm8eDUw4DljzF8rD5S_78kXzCUTfW-W58Qz-TcQUHvihm6103Dqgu0Ck59WQcwOUAmaHPo3snLZE-EJfJTF-Sz5tRspAScrj7gYMGde/s320/20160309_070854.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjq1JapyV1Hwh4J59KPCHMQtCUEpHj0cCP4o-medpPcQ1mW9apY-6-HgEc9r9v3zrBbw02hDELJJx731SW7O_hjxg3OT8G8QB4gzkPt2wIWgrWeN1FIffBU0DfaWeFn8blpG9OEgS0_9pW2/s1600/20160309_071403.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjq1JapyV1Hwh4J59KPCHMQtCUEpHj0cCP4o-medpPcQ1mW9apY-6-HgEc9r9v3zrBbw02hDELJJx731SW7O_hjxg3OT8G8QB4gzkPt2wIWgrWeN1FIffBU0DfaWeFn8blpG9OEgS0_9pW2/s320/20160309_071403.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9RmugqmebjgJeEhBY3ZPzU2vwwV56I3ymWHI1CPPpUp8fz_jY_6VZ5VRMCzvpwit3MUi59DF9Zd7dBR9bMvEf5-bk9VovkghG2bfLkNEad_P5gEWd82ogLn4J3kDoUg0rzzEpJsdSjQ_X/s1600/20160309_071411.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9RmugqmebjgJeEhBY3ZPzU2vwwV56I3ymWHI1CPPpUp8fz_jY_6VZ5VRMCzvpwit3MUi59DF9Zd7dBR9bMvEf5-bk9VovkghG2bfLkNEad_P5gEWd82ogLn4J3kDoUg0rzzEpJsdSjQ_X/s320/20160309_071411.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPLf-wDtNBaGxXYG7FNzjeXZgk-FSj8GyIhoaZ1CKCDAPSK86-RByDUUlWihUx0gLlAoxP1Nq8jjQvGZHWCrE8GNMeyuis2OqA6izrx6HTkaeWylKHcGEtEXQGW4DScQtDXwwevse82wfz/s1600/DSC_0003.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPLf-wDtNBaGxXYG7FNzjeXZgk-FSj8GyIhoaZ1CKCDAPSK86-RByDUUlWihUx0gLlAoxP1Nq8jjQvGZHWCrE8GNMeyuis2OqA6izrx6HTkaeWylKHcGEtEXQGW4DScQtDXwwevse82wfz/s320/DSC_0003.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXK7cE6T6a9MMa1oRLPNSTtI_KD6qxhMJ9u0nKoF2-hX1tXmAru3swF_2Oj3ucohbUgXeClobhNzHpZ1nOQmo2wQx4YiL7EHKYd4rQFDF6hCAoMjqQ5QV3wK7eKksr9gO0462dNMFH3O_b/s1600/DSC_0004.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXK7cE6T6a9MMa1oRLPNSTtI_KD6qxhMJ9u0nKoF2-hX1tXmAru3swF_2Oj3ucohbUgXeClobhNzHpZ1nOQmo2wQx4YiL7EHKYd4rQFDF6hCAoMjqQ5QV3wK7eKksr9gO0462dNMFH3O_b/s320/DSC_0004.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTS1k9uQ99-k08LDHoOGlTpWfMh4fC_sskWnuZDya04H_F-UHcCzbVZOqP6KiHztsxQbony-dRi87UHTZrNvAUiQaGxNfX-hvOFXey8frlTGxvm30phnYuY_GiN6s70MKb2aihsvMTazxt/s1600/DSC_0005.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTS1k9uQ99-k08LDHoOGlTpWfMh4fC_sskWnuZDya04H_F-UHcCzbVZOqP6KiHztsxQbony-dRi87UHTZrNvAUiQaGxNfX-hvOFXey8frlTGxvm30phnYuY_GiN6s70MKb2aihsvMTazxt/s320/DSC_0005.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBDl4Vs1bV9mVVqE_F2AO_F-r708VoACWP0t8r8QuYqL-Qn0SG12eDsccAygy8dJHPhpXIbR4HLMtiBRD7DuwRgSbhhcUqOxQ1k2dWXopL2IfBoks2zeOZtOmRern1CMKb3unrHIVIbteO/s1600/DSC_0006.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBDl4Vs1bV9mVVqE_F2AO_F-r708VoACWP0t8r8QuYqL-Qn0SG12eDsccAygy8dJHPhpXIbR4HLMtiBRD7DuwRgSbhhcUqOxQ1k2dWXopL2IfBoks2zeOZtOmRern1CMKb3unrHIVIbteO/s320/DSC_0006.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW_ESx8TgiUasRvSVqtsi09NudqZUiunmYz_Ddk0QyXF2xCv3Z55w1yZ_Pn0WOETKHQ3J13sZmLYYYgLdy_T5bvklXCaUcNVN6f-pSArRZY481bbHi5Zf7sJDuynDX3tt9K0rXx__C2yqk/s1600/DSC_0007.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW_ESx8TgiUasRvSVqtsi09NudqZUiunmYz_Ddk0QyXF2xCv3Z55w1yZ_Pn0WOETKHQ3J13sZmLYYYgLdy_T5bvklXCaUcNVN6f-pSArRZY481bbHi5Zf7sJDuynDX3tt9K0rXx__C2yqk/s320/DSC_0007.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf8Mw2ayg3OUu8hEAwKGnUn_b17m0uAQWdM_4n7N3b9IvyZTYwB-hYxafcN3B_cP2KFoArPxgMxWUljXBlQrOuB81ceXkbkEJqdWzxBBlPzbg_5pOFbN-QBi07z9Y-NgUW2pra3CxGgV0J/s1600/DSC_0008.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf8Mw2ayg3OUu8hEAwKGnUn_b17m0uAQWdM_4n7N3b9IvyZTYwB-hYxafcN3B_cP2KFoArPxgMxWUljXBlQrOuB81ceXkbkEJqdWzxBBlPzbg_5pOFbN-QBi07z9Y-NgUW2pra3CxGgV0J/s320/DSC_0008.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxeFODmA0GuPMdFgr2mJIhDRoAcjpjia8DeEcjplb8IujRlvrgvTMHwZNP5aYlT5_2Xf3bXi6gsWyOaOAKN4aPeixjl713TsQkDB3CHfSYSG2UsHmlYb4e0I3t0refQCH9gQfjTwtH7Qqf/s1600/DSC_0009.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxeFODmA0GuPMdFgr2mJIhDRoAcjpjia8DeEcjplb8IujRlvrgvTMHwZNP5aYlT5_2Xf3bXi6gsWyOaOAKN4aPeixjl713TsQkDB3CHfSYSG2UsHmlYb4e0I3t0refQCH9gQfjTwtH7Qqf/s320/DSC_0009.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4JiiiJcIBScVvHu11gZmRlhHbdBAtnwG9CiSz9Ux4KGMbP8DjQ07FuJGRUJeNgahA8qhwL6DJPTF4LGRppnzzBBu6jDQY_f_xNc7vaBPpbGVVRaylyBtlqOv49YH1-OACo8h-IIUmcI4V/s1600/DSC_0010.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4JiiiJcIBScVvHu11gZmRlhHbdBAtnwG9CiSz9Ux4KGMbP8DjQ07FuJGRUJeNgahA8qhwL6DJPTF4LGRppnzzBBu6jDQY_f_xNc7vaBPpbGVVRaylyBtlqOv49YH1-OACo8h-IIUmcI4V/s320/DSC_0010.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwDyTsoCoXWIzcD4Aq7VrZwvLBHcPps-pGlxXqeP224k8RQnQhaSntoVKZ0FMhBzT_S697K4R8iZo1Z0hHWTYO2pxBfqZGegOfJYPquVqYn9-B-j4sk3nBM4mVal4lSq-KuJD6j-_IshmS/s1600/DSC_0011.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwDyTsoCoXWIzcD4Aq7VrZwvLBHcPps-pGlxXqeP224k8RQnQhaSntoVKZ0FMhBzT_S697K4R8iZo1Z0hHWTYO2pxBfqZGegOfJYPquVqYn9-B-j4sk3nBM4mVal4lSq-KuJD6j-_IshmS/s320/DSC_0011.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmj-nt3nn9WfLBShBDOmNLQHAHvqLc9LlPLh6gSUYObN-j1EyTl7_bilpflw5lRloTkd3hUWYG3haOCQJ5O2i9D9dq8jKKbkcCZEKDYcv7pQwbNeUaCiagNnLwou-Eml1h9O8NO-kKvuQM/s1600/DSC_0012.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmj-nt3nn9WfLBShBDOmNLQHAHvqLc9LlPLh6gSUYObN-j1EyTl7_bilpflw5lRloTkd3hUWYG3haOCQJ5O2i9D9dq8jKKbkcCZEKDYcv7pQwbNeUaCiagNnLwou-Eml1h9O8NO-kKvuQM/s320/DSC_0012.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrvCGtRtY6EA5AUA8cfTClRtr5LIo9_xLkHzoazcdlv-hJ9rOkCPx5TWOUVAMnsFoxOEtk5g3SMdyjkiMluf2dEjNLUbAT3FGhJaJm71X9X0IcUCQzjyFQaeaWko2Wz-f_X9MkAH-iPFX7/s1600/DSC_0014.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrvCGtRtY6EA5AUA8cfTClRtr5LIo9_xLkHzoazcdlv-hJ9rOkCPx5TWOUVAMnsFoxOEtk5g3SMdyjkiMluf2dEjNLUbAT3FGhJaJm71X9X0IcUCQzjyFQaeaWko2Wz-f_X9MkAH-iPFX7/s320/DSC_0014.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidGmMABEAnTeJY7wWPha_LvW4YOY7VnwZD5cRJ7EPoYNpi_DrP32z9Jp10EAMxvllZuc1nju3g27EdiRJBDqBFDHG48kuTSQpaLafRe9H9ToOrv9QsdME92D0SQeEDSlM1-j8qIv8ScIFV/s1600/DSC_0017.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidGmMABEAnTeJY7wWPha_LvW4YOY7VnwZD5cRJ7EPoYNpi_DrP32z9Jp10EAMxvllZuc1nju3g27EdiRJBDqBFDHG48kuTSQpaLafRe9H9ToOrv9QsdME92D0SQeEDSlM1-j8qIv8ScIFV/s320/DSC_0017.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibUw72yw05jVZD0aHfJ-8shKxhUPGZ715UwjSS9824Pkid4JcITYAXm3uBQhejDvElhNdfWqpC70wX5YMUn8Y5PZ6oiXl40qIrilD4ucbco3BzhrbmYFGKr2y1ydMPWp7DkBYsgXWjU7Tu/s1600/DSC_0018.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibUw72yw05jVZD0aHfJ-8shKxhUPGZ715UwjSS9824Pkid4JcITYAXm3uBQhejDvElhNdfWqpC70wX5YMUn8Y5PZ6oiXl40qIrilD4ucbco3BzhrbmYFGKr2y1ydMPWp7DkBYsgXWjU7Tu/s320/DSC_0018.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Supriyanto, S.Soshttp://www.blogger.com/profile/06298000504106722897noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-787998435738526185.post-53326300988818810472016-02-20T22:34:00.003+07:002016-02-20T23:07:01.628+07:00Menyambut Ton Tangkas Periode I Tahun 2016, Anggota Yonif 403/WP Berlatih Cross Country<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0njItsAcqQIci4PW45Ux4cQylbJ1d6BCOhZbT5srzwqC2wZG9dIMSH1hfYCVfpYvM5qay40KzNdpDZZxSy_0t3Tp8NMSTLOL8LRbwvPT8uGegfjk-xvqZPFeGK8AYgOwJMHhJIG6vQI76/s1600/sambut-tontangkas-prajurit-yonif-403-digenjot-cross-country-qYB.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0njItsAcqQIci4PW45Ux4cQylbJ1d6BCOhZbT5srzwqC2wZG9dIMSH1hfYCVfpYvM5qay40KzNdpDZZxSy_0t3Tp8NMSTLOL8LRbwvPT8uGegfjk-xvqZPFeGK8AYgOwJMHhJIG6vQI76/s320/sambut-tontangkas-prajurit-yonif-403-digenjot-cross-country-qYB.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444;"><b><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">Separuh kekuatan prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) 403/WP digenjot latihan cross country di kawasn Candi Boko, Prambanan, Sleman. </span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">Ini dilakukan sebagai persiapan pemilihan wakil Kodam IV/Diponegoro dalam lomba Peleton Tangkas (Tontangkas).</span></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #444444;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;"><b>Latihan cross country dilakukan dengan berlari memanggul senjata disertai ransel dengan beban berat lima kilogramn menempuh jarak tujuh kilometer. Cross country dipimpin langsung Komandan Batalyon (Danyon) Mayor Inf Imron Masyudhi, S.E. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari beberapa kegiatan yang sudah dilakukan sebelumnya. Yakni latihan kompas dan baca peta, ketahanan mars (Hanmars), renang militer dan menembak senapan.</b></span></div>
<b><span style="color: #444444;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
</span>
</span></b><br />
<div style="text-align: justify;">
<b style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;"><span style="color: #444444;"><br /></span></b>
<b style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;"><span style="color: #444444;">Mayor Inf Imron Masyhadi, S.E., mengatakan bahwa latihan cross country adalah bagian dari usaha memelihara dan meningkatkan disiplin, kemampuan dan ketahanan fisik serta tindakan setiap anggota, baik perorangan maupun kesatuan. Kegiatan bertujuan mempertahankan dan meningkatkan kemampuan serta kesehatan jasmani dalam rangka menunjang tugas pokok satuan Yonif 403/WP. "Selain pembinaan berkala, kami juga mempersiapkan mental dan fisik prajurit karena satuan kami bersiap-siap jika dipilih Kodam IV/Diponegoro sebagai wakil untuk terjun dalam lomba Tontangkas bulan depan di Cimahi, Jabar," terang Danyon. Ia mengaku bangga melihat hasil cross country anak buahnya. Sebab, catatan waktu yang ditempuh masing-masing peleton dalam latihan ini cukup bagus.</span></b></div>
<b><span style="color: #444444;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
</span>
</span></b><br />
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #444444; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;"><br /></span></b>
<b><span style="color: #444444;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">"Rata-rata hasil waktu yang ditempuh prajurit dengan senjata dan berat ransel 5 kilogram sebagai beban berlari masih cukup bagus, yaitu 24-30 menit. Mengingat rute yang ditempuh sangat berat, yaitu menaiki bukit, catatan tersebut cukup baik," pungkas Dan</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">yon.</span></span></b></div>
<span style="color: #252525; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
</span>Supriyanto, S.Soshttp://www.blogger.com/profile/06298000504106722897noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-787998435738526185.post-24862735048935070412015-06-04T10:19:00.002+07:002015-06-04T10:48:20.065+07:00ADA APA DENGAN ROHINGYA<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;"><b>ADA APA DENGAN ROHINGYA....????</b></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>Mari kita bersama merenung dan berpikirkan tentang pengungsi Rohingya agar kita tidak salah terka dan menebak sebenarnya sebab musabab apa yang terjadi dengan mereka dan bagaimana sejarahnya...??? Mari kita baca bersama dan disimak dengan seksama.... </b></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2R31zNaW1B8XiGlgU76Ffe2yOdjYju9AoulNyrWsmoemZAgblPdOCfEtwXYyZfbUsGl4FIZ4_bBVNxd9iZJTYnhC3mOFVJ_-S2L6IsosVc7GqjSD8t2L6NOte0bHwgNPhTlBWiviHEIIY/s1600/TimeLineRohingya.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="247" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2R31zNaW1B8XiGlgU76Ffe2yOdjYju9AoulNyrWsmoemZAgblPdOCfEtwXYyZfbUsGl4FIZ4_bBVNxd9iZJTYnhC3mOFVJ_-S2L6IsosVc7GqjSD8t2L6NOte0bHwgNPhTlBWiviHEIIY/s320/TimeLineRohingya.png" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>Kronologi</b></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Apa yang terlintas di benak Anda saat mendengar kata Rohingya? Sebuah
nama tempat? Atau seperti suatu suku? Mungkin tidak banyak yang tahu
bahwa “Rohingya” adalah istilah yang dipakai untuk menyatakan<b> bahasa</b>
yang digunakan orang-orang yang tinggal di daerah Arakan
(Rakhine/Rohang), Myanmar. Adanya kemiripan dari segi fonologi, bahasa
Rohingya disinyalir berakar dari bahasa Cittagonian yang digunakan oleh
penduduk Bangladesh. Hal ini berimplikasi pada dugaan terhadap asal suku
penduduk Rohingya; sebagian sumber menyatakan bahwa penduduk Rohingya
adalah penduduk asli Myanmar, sedangkan sebagian lain meyakini penduduk
Rohingya adalah imigran Muslim yang berasal dari Bengal dan tinggal di
Arakan saat masa penjajahan Inggris. Meski begitu, banyak pihak lebih
condong ke pendapat kedua, karena secara linguistik, bahasa Rohingya
berhubungan dengan bahasa yang digunakan orang Indo-Aryan di India dan
Bangladesh, sangat berbeda dengan bahasa asli Myanmar yang berakar
Sino-Tibetan.</span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> Eksistensi penduduk muslim Rohingya di Arakan sebenarnya sudah
dimulai sejak abad kedelapan melalui proses perdagangan yang melibatkan
kerjasama dengan penduduk Arab – menyebabkan keturunan Arab menjadi
pelopor komunitas muslim di Myanmar. Sejarah mencatat bahwa perkembangan
pesat penduduk muslim Rohingya terjadi pada rentang tahun 1891 (total
58.225 orang) hingga tahun 1911 (menjadi total 178.647 orang, hampir 3
kali lipat. red). Peningkatan pesat tersebut terjadi karena adanya
migrasi massif dari penduduk Chittagong, India, akibat kebijakan upah
buruh rendah yang terjadi di India selama masa kependudukan Inggris.
Peningkatan penduduk tersebut mencapai puncaknya pada tahun 1927, saat
total penduduk muslim Rohingya mencapai sekitar 480.000 orang.</span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> Sebagaimana kita tahu, Myanmar adalah negara dengan mayoritas
penduduk beragama Buddha. Hal ini tentu saja menjadikan Arakan sebagai
daerah dengan divergensi yang paling nyata di Myanmar. Meningkatnya
jumlah penduduk muslim di Arakan lantas menjadikan konsentrasi antara
kedua penduduk ini (Buddha dan Muslim) menempati titik dominasi yang
sama.</span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> Ketegangan antara keduanya muncul kala perang dunia kedua. Pergantian
kolonialisme oleh Jepang dan Inggris – menimbulkan kevakuman kekuasaan –
berimplikasi pada ketegangan komunal dari pihak Buddha Rakhine maupun
Muslim Rohingya. Inggris mempersenjatai penduduk muslim Rohingya,
sedangkan Jepang mempersenjatai kaum Buddha Rakhine. Akibatnya, terjadi
pembantaian besar-besaran antara kedua belah pihak, dan menyebabkan
62.000 penduduk muslim Rohingya migrasi ke Bengal dan ke Cittagong.</span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> Myanmar merdeka pada tahun 1948. Meski kondisi ketegangan antara
kedua belah pihak masih ada, namun sejak 1962, komunitas Rohingya telah
diakui sebagai suatu etnis asli dari Myanmar, bahkan memiliki perwakilan
di parlemen dan di lembaga tinggi pemerintahan lainnya. Sayangnya, ini
tak berlangsung lama. Sejak pemerintahan militer mengambil alih Myanmar
pada tahun 1982, muncullah suatu peraturan pemerintah yang
mendiskriminasi dan mendiskreditkan penduduk Rohingya. Mereka dicap
sebagai “penduduk asing” dan kehilangan kewarganegaraan mereka.</span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> Junta-junta militer yang memerintah Myanmar selama hampir setengah
dekade, sangat bergantung pada penduduk Buddha Myanmar dan Buddha
Tervadha untuk memperkuat kekuasaannya, dan mendiskriminasi minoritas;
tak hanya muslim Rohingya, namun juga mendiskriminasi etnis Cina,
Kokang, dan Patthay (muslim Cina).</span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> Sejak 2005, UNHCR (United Nation High Comissioner of Refugees)
membantu para penduduk muslim Rohingya untuk melakukan repatriasi ke
kamp-kamp pengungsian. Namun, rencana ini mendapat hambatan karena
adanya pelanggaran hak-hak asasi manusia di kamp-kamp pengungsian itu
sendiri. Belum lagi para penduduk Rohingya yang mengungsi ke Bangladesh,
sekarang mereka mengalami masalah karena jumlah yang terlalu banyak dan
tidak lagi mendapatkan dukungan pemerintah disana.</span>
</div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>Konflik Myanmar 2012</b></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Di tengah ketegangan politik yang sedang berlangsung, pada tanggal 28
Mei 2012, seorang wanita Rakhine bernama Ma Thida Htwe dibunuh setelah
diperkosa oleh sekelompok orang pria. Para penduduk lokal mengklaim
bahwa pelaku hal tersebut adalah Muslim Rohingya. Polisi pun menahan
para terduga sebanyak 3 orang di penjara Yanbye. Namun, pada 3 Juni 2012
segerombol orang menyerang sebuah bus di daerah Tangup yang dikira
membawa pelaku perkosaan tersebut. Akibatnya, 10 muslim terbunuh dari
penyerangan tersebut yang memancing protes dari Muslim Myanmar secara
keseluruhan.</span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> Sepanjang Juni 2012, ketegangan antara kedua belah pihak (Muslim
Rohingya dan penduduk Buddha di Rakhine) semakin memuncak. Hal ini
berimplikasi pada terjadinya kekacauan di daerah Rakhine itu sendiri.
Keadaan semakin memburuk saat pemerintah Myanmar menetapkan status
darurat bagi daerah Rakhine tanggal 10 Juni 2012, yang mana pemerintah
melegalkan pihak militer Myanmar untuk menggunakan senjata demi
mengontrol massa yang dinilai mengganggu nilai-nilai demokrasi. Meskipun
begitu, kekerasan tidak berhenti. Terhitung tanggal 14 Juni,
pemerintah Myanmar mengklaim bahwa dalam peristiwa ini, 29 orang tewas
(16 Muslim dan 13 umat Buddha ), diperkirakan 2500 rumah rusak dan
30.000 orang terpaksa pindah dari rumah mereka.</span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> Dalam kurun waktu 15-28 Juni, ratusan penduduk Rohingya melewati
perbatasan Bangladesh. Akan tetapi, sebagian besar di antaranya banyak
yang harus dipaksa kembali ke Myanmar. Para penduduk Rohingya yang
mengungsi ke Bangladesh ini menyatakan bahwa tentara dan polisi Myanmar
menembaki sekumpulan penduduk setempat. Mereka menyatakan bahwa mereka
takut untuk kembali ke Myanmar saat Bangladesh menolak mereka sebagai
pengungsi dan meminta mereka untuk kembali ke negaranya. Pada tanggal 28
Juni, pemerintah Myanmar menyatakan bahwa total kematian pada kasus ini
mencapai 80 orang, sedangkan total penduduk yang terpaksa pindah
mencapai 90.000 orang.</span>
</div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Pemerintah Myanmar juga menahan 10 orang pekerja dari UNHCR (United
Nation High Comissioner of Refugees) dan menjatuhkan hukuman pada tiga
diantaranya karena dianggap ikut memancing kerusuhan. Antonio Guterres,
perwakilan UNHCR, akhirnya mendatangi Yangon dengan maksud untuk
bernegosiasi dengan pemerintah untuk melepaskan pekerja tersebut. Namun,
Presiden Myanmar, Thein Sein, mengatakan bahwa ia hanya akan
mengizinkan pelepasan 10 pekerja tersebut jika PBB mampu membantu
perpindahan 1.000.000 penduduk Muslim Rohingya ke Bangladesh maupun ke
negara lainnya. PBB menolak permintaan Sein tersebut.</span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> Pada bulan Oktober 2012, kerusuhan antara Muslim dan Buddha Rohingya
pecah kembali. Kerusuhan tersebut bermula di kota Min Bya dan Mrauk Oo,
yang kemudian menyebar ke daerah-daerah lainnya di Rakhine. Tak hanya
melibatkan muslim Rohingya, muslim dari etnis-etnis lain pun melaporkan
bahwa mereka juga menjadi target kekerasan. Pemerintah Myanmar
menyatakan bahwa 80 orang terbunuh, dan lebih dari 4600 rumah terbakar.
Hal ini mengakibatkan jumlah penduduk yang terpaksa harus meninggalkan
rumah mereka pun mencapai 100.000 penduduk.</span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> Kasus ini telah menarik perhatian dunia untuk turut andil dalam
membela hak-hak manusia yang terdiskreditkan, dan turut serta menyoroti
tentang apa yang sebenarnya terjadi. Di awal November, sebuah organisasi
bernama “Doctor Without Borders” melaporkan bahwa di Rakhine banyak
tersebar pamflet dan poster yang mengancam para pekerja kesehatan yang
membantu Muslim Rohingya. Hal ini menyebabkan banyak pekerja lokal yang
akhirnya memutuskan untuk berhenti.</span>
</div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>Kini</b></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Sejak kunjungan menteri luar negeri Turki, Ahmet Davotoglu pada Maret
lalu, Muhammad Idris; ketua organisasi penyelamat El-Feyyadi di
Myanmar, mengatakan bahwa PBB maupun Organization of Islamic
Cooperation (OIC) kembali menyoroti kasus Myanmar setelah sebelumnya
sempat ‘tertutupi’ oleh kasus-kasus dunia lainnya. Lebih lanjut, ia
mengatakan bahwa kunjungan tersebut membuat pemerintah Myanmar menjadi
lebih ‘hati-hati’ dalam bertindak.</span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> Human Rights Watch sebagai organisasi pemerhati hak-hak asasi manusia
di tingkat internasional juga mengeluarkan laporannya pada 22 April
2013 lalu yang berjudul “All You Can Do is Pray; Crimes Against Humanity
and Ethnic Cleansing of Rohingya Muslims in Arakan States” sejumlah 153
halaman yang menjelaskan tentang apa yang terjadi dengan Rohingya sejak
2010 lalu. Human Rights Watch juga meminta pemerintah Myanmar untuk
menghapuskan poin diskriminasi pada UU kewarganegaraan Myanmar tahun
1982 dan memastikan anak-anak Rohingya memiliki status kewarganegaraan
yang jelas.</span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span>
</div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>Refleksi</b></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Apa yang terjadi di Myanmar saat ini bisa jadi mengingatkan kita pada
peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi di negeri ini. Ya, barangkali
masih segar di dalam ingatan kita tentang Orde Baru dan
kejadian-kejadian yang muncul selama pemerintahannya. Bermula dari
peristiwa G30S/PKI, berlanjut ke naiknya rezim Suharto dan menyusul ke
diskriminasi atas kaum Tionghoa maupun para keturunan G30S/PKI, yang
mencapai puncaknya pada tahun 1998. Hal ini menyebabkan ribuan etnis
Tionghoa yang tinggal di Indonesia harus berpindah negara-negara lain,
atau pulang ke Cina.</span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> Kasus ini boleh saja dikatakan analog, saat akhirnya militerianisme
menjadi ‘senjata’ pemerintah dan akhirnya kehilangan fungsinya – tak
lagi melindungi rakyat, tetapi melindungi pemerintah. Pelanggaran HAM
tidak lagi menjadi suatu yang mestinya dipersalahkan, malah akhirnya
dijadikan sebagai justifikasi pemerintah atas kekuasaannya.</span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span> <span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Sebagai negara yang secara historis-geografis berada dekat dengan
Myanmar, ditambah fakta bahwa Indonesia adalah salah satu negara
berpenduduk muslim terbanyak di dunia, maka sudah selayaknya pemerintah
Indonesia menunjukkan sikapnya di dunia Internasional atas kasus di
negara Myanmar ini. Salah satu langkah diplomatis yang bisa kita lakukan
adalah dengan membantu mediasi antara pihak pemerintah Myanmar dengan
muslim Rohingya, atau mengumpulkan negara-negara berpenduduk mayoritas
muslim lainnya untuk turut serta membantu mencari jalan terbaik atas
penyelesaian kasus ini.</span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> Kasus ini perlu untuk segera diselesaikan, karena yang
saudara-saudara kita di Rohingya butuhkan saat ini bukan hanya berupa
makanan maupun obat-obatan, melainkan pula kepastian mengenai status
mereka di hadapan hukum, bahkan kepastian untuk bisa hidup, selayaknya
manusia.</span></div>
Supriyanto, S.Soshttp://www.blogger.com/profile/06298000504106722897noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-787998435738526185.post-3892026488856306612015-03-16T10:31:00.003+07:002015-06-04T10:39:40.166+07:00BDM Yongmoodo<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">BELADIRI YONGMOODO BELADIRI BERBAHAYA, WAJIB BAGI PRAJURIT TNI AD KHUSUSNYA</span></span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">PRAJURIT YONIF 403/WP</span></span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDemoOC26ZmPGeNBIl5uT4vbL4P5pSfViqQW8pVzj5-QVMdw9hpoDe_X85RXQCf0caU8C5Bm3BIfGPgzRIREOUx6ZsK6-hAaT4ilHP5yBCxsdSTN3MxAiKWZUUEahmIItbCrGhjGeZFoK-/s1600/962851_04533108052015_yongmoodo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="245" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDemoOC26ZmPGeNBIl5uT4vbL4P5pSfViqQW8pVzj5-QVMdw9hpoDe_X85RXQCf0caU8C5Bm3BIfGPgzRIREOUx6ZsK6-hAaT4ilHP5yBCxsdSTN3MxAiKWZUUEahmIItbCrGhjGeZFoK-/s320/962851_04533108052015_yongmoodo.jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">YONGMOODO</span></b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> Sejarah Yongmoodo dimulai pada
tanggal 15 Oktober 1995 dimana The Martial Reearch Institut dari Yong In
University Korea membentuk seni beladiri Yongmoodo yang merupakan
gabungan dari beladiri Judo, Taekwondo, Apkido, Ssirum, dan Hon Sin Sul.
Akar dari Yongmoodo adalah beladiri Hon Sin Sul yang berarti Beladiri.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Istilah
Yongmoodo berasal dari kata Hankido yang dikembangkan di Korea pada
tahun 1976. Kemudian namanya berganti menjadi Kukmodo dan berubah
menjadi Yongmoodo. Yongmoodo berasal dari 3 suku kata yaitu :</span><br />
<br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">1. YONG
berarti naga. Naga di agungkan oleh banyak orang yang dipercaya
memiliki kemampuan mistik. Naga juga diyakini mampu terbang mengeluarkan
api dari mulutnya, hidup dibawah air atau dibawah tanah, menguasai alam
yang dapat menyebabkan terjadinya Tsunami, gempa bumi dan membawa
kemakmuran serta keberuntungan bagi yang mempercayainya.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">2. MU atau
MOO berarti Beladiri yang menunjuk pada pertempuran yang mengacu pada
prtempuran dan perkelahian, pertahanan dan strategis, fisik, mental,
serta fisikologi.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">3. DO berarti cara berlatih dan cara hidup,
pandangan hidup yang kosong dan berisi Philosopi serta kemampuan belajar
dari alam, hidup dan perkelahian ,melawan alam.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> Yongmoodo telah
dipromosikan oleh ribuan alumni dari Yong In University dan para Master
maupun Grand Master, yang diresmikan pada tanggal 25 April 2002 sehingga
terbentuklah Organisasi Federasi Beladiri Yongmoodo dan memperoleh
ketenaran tidak hanya di Korea tetapi di seluruh penjuru Dunia dan sudah
tersebar di Negara – Negara :</span><br />
<br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">1. Amerika Utara terutama di Amerika Serikat, Kanada dan wilayah yang lain di Benua Amerika.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">2. Eropa terutama di Negara Prancis,</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">3. Di Asia terutama dI Negara Asia Timur seperti Korea Selatan dan Utara, Hongkong, Taiwan, Makao dan sebagian Asia Tenggara seperti Indonesia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Pengagasan atau Pendiri Beladiri Yongmoodo antara lain :</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">1. Kim Byung Chun yang merupakan Presiden Asosiasi Yongmoodo Internaional di Korea.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">2.
Prof Lee Byeong Ik, Prof Kim Eui Yong dan Prof Kim Chang Woo yang
menjabat di Departemen </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> Oriental Martial Art di Yong In University.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">3. Prof Kang Min Chu yang menjabat sebagai sekretaris Jendral Asosiasi Yongmoodo Internasional.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Rangking dan warna sabuk yang ada dalam beladiri Yongmoodo adalah :</span><br />
<br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">1. Rangking 10 = Sabuk putih.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">2. Rangking 9 = Sabuk Kuning.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">3. Rangking 8 = Sabuk Kuning.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">4. Rangking 7 = Sabuk Hijau.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">5. Rangking 6 = Sabuk Hijau.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">6. Rangking 5 = Sabuk Biru.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">7. Rangking 4 = Sabuk Biru.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">8. Rangking 3 = Sabuk Coklat.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">9. Rangking 2 = Sabuk Coklat.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">10. Rangking 1 = Sabuk Merah.</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Setelah
Sabuk Merah maka para peserta Beladiri Yongmoodo dapat Dan I atau Sabuk
Hitam dengan kemampuan meliputi Teknik Skill Dasar, Menengah, Tingkat
mahir serta penggunaan alat.</span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>RESIKO DAN KESELAMATAN DALAM LATIHAN</b></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> Seni beladiri Yongmoodo
memerlukan latihan yang kekal, harus di latihkan sedemikian untuk
memperkecil resiko latihan yang bersifat fatal. Pelatihan seni beladiri
Yongmoodo memerlukan persiapan yang cukup lama dan pengenalan tentang
tehnik – tehnik <span class="skimlinks-unlinked">dasar<b>. </b>Untuk</span>
mengefisienkan kemungkinan – kemungkinan kecil terluka yang di alami
oleh para pemula maka dari itu perlu adanya pengawasan dan pelatihan
secara bertahap, bertingkat dan berlanjut agar resiko dan keselamatan
latihan tidak berakibatkan fatal. Seni beladiri Yongmoodo memerlukan
instruksi – instruksi dan praktek langsung dari seorang guru atau
Instruktur agar hal – hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> Insturktur harus menyiapkan sarana dan prasarana yang berhubungan dengan
kesiapkan dalam pelatihan beladiri yongmoodo seperti, lapangan, alat
bantu body tack, matras, sam sak, gansil (pelindung gigi), pelindung
kepala, pelindung tangan dan kaki, harus memenuhi target standar
keselamatan dan juga selama dalam melaksanakan latihan. Latihan tersebut
harus dapat dikendalikan, diawasi dan dievaluasi. Berlatih seni
beladiri Yongmoodo dimulai dengan pemanasan supaya badan siap menerima
materi – materi latihan. Pemanasan dilakukan terutama pada bagian –
bagian persendian, jari – jari tangan maupun kaki. Bagian –bagian
terpenting yang harus dilatih tiap hari adalah Psikologi kita. Proses
penyegaran dalam latihan juga perlu dilaksanakan meditasi dan
pernapasan. Setiap pelatih atau Instruktur harus memiliki kemampuan
untuk mengatasi segala kemungkinan yang akan terjadi di dalam
pelaksanaan latihan. Karena dalam mempelajari ilmu seni beladiri
Yongmoodo rawan terjadi kecelakaan dalam berlatih.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Selamat berlatih dan semoga berhasil dalam mempelajari Ilmu Beladiri Militer TNI AD YONGMOODO...!!!</span><br />
<br />
<br />
<br /></div>
Supriyanto, S.Soshttp://www.blogger.com/profile/06298000504106722897noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-787998435738526185.post-73217976283175795232014-02-13T22:55:00.000+07:002014-02-13T23:04:32.668+07:00<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>SEDIKIT SEJARAH USMAN HARUN</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>PAHLAWAN NASIONAL LEDAKKAN SINGAPOERA</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw5ooPr02T9w3KO45cICWtuLgttr9T8fOP4pXdUiQlKJaVZF2DePfoBMb_QVTPCOvlOiijGivsi4c8ZVf1zu34IB1w_CGUCP8-L09z99tJb4Y19sDf8vDpO-lY5xCbmmAWlSRygdzesq5X/s1600/kisah-lengkap-kepahlawanan-usman-dan-harun.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw5ooPr02T9w3KO45cICWtuLgttr9T8fOP4pXdUiQlKJaVZF2DePfoBMb_QVTPCOvlOiijGivsi4c8ZVf1zu34IB1w_CGUCP8-L09z99tJb4Y19sDf8vDpO-lY5xCbmmAWlSRygdzesq5X/s1600/kisah-lengkap-kepahlawanan-usman-dan-harun.jpg" height="189" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nama Usman dan Harun saat <span class="o8m74o34f80h" id="o8m74o34f80h_8">ini</span> menjadi berita hangat di <span class="o8m74o34f80h" id="o8m74o34f80h_2">media</span>
massa setelah TNI AL akan menamakan sebuah kapal perang TNI AL (KRI)
dengan nama Usman Harun. Pemerintah Singapura keberatan, sebab keduanya
adalah orang-orang yang dianggap teroris oleh Singapura, sementara di
Tanah Air, dia adalah pahlawan bangsa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQK6_uALhZCYhowJ1PosXfd-Tl5o1RaC4P8C49gPdC9orsItm8csOBOONGCR-IR9e7xKkTSyMCBQcJSsEI59ThKVhb6szmM8dt3hoECbJqnPUBqah5E4hsysRBCMOJnkMp1a6s4t0ekDT8/s1600/kapal-perang-tni.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQK6_uALhZCYhowJ1PosXfd-Tl5o1RaC4P8C49gPdC9orsItm8csOBOONGCR-IR9e7xKkTSyMCBQcJSsEI59ThKVhb6szmM8dt3hoECbJqnPUBqah5E4hsysRBCMOJnkMp1a6s4t0ekDT8/s1600/kapal-perang-tni.jpg" height="189" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ya, Usman Harun merupakan nama dua prajurit Korps Komando Operasi (KKO)
pada periode 1960-an, atau yang disebut Marinir AL sekarang ini.
Keduanya diberi gelar pahlawan nasional setelah dihukum mati oleh
Pemerintah Singapura lantaran diduga melakukan aksi terorisme di <span class="o8m74o34f80h" id="o8m74o34f80h_7">Macdonald</span> House.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<b>Dari mana berawal?</b><br />
Semuanya berawal ketika pada 31 Agustus 1957 berdiri negara
Persemakmuran Malaya. Saat itu Singapura ingin bergabung dalam
persemakmuran namun ditolak oleh Inggris. Lalu pada 16 September 1963
dibentuk federasi baru bernama <span class="o8m74o34f80h" id="o8m74o34f80h_3">Malaysia</span> yang merupakan negara gabungan Singapura, Kalimantan Utara (Sabah), dan Sarawak.<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Kesultanan <span class="o8m74o34f80h" id="o8m74o34f80h_5">Brunei</span>
kendatipun ingin bergabung dengan Malaysia, namun tekanan oposisi yang
kuat lalu menarik diri. Alasan utama penarikan diri adalah Brunei merasa
memiliki banyak sumber minyak, yang nanti akan jatuh ke pemerintahan
pusat (Malaysia).<br />
<br />
<span class="o8m74o34f80h" id="o8m74o34f80h_1">Indonesia</span> di
bawah kepemimpinan Presiden Soekarno sejak semula menentang keinginan
Federasi Malaya yang tidak sesuai dengan perjanjian Manila Accord.
Presiden Soekarno menganggap pembentukan Federasi Malaysia sebagai
“boneka Inggris” merupakan kolonialisme dan imperialisme dalam bentuk
baru serta dukungan terhadap berbagai gangguan keamanan dalam negeri dan
pemberontakan di Indonesia.<br />
<br />
Maka dibentuklah sukarelawan untuk dikirim ke negara itu setelah
dikomandokannya Dwikora oleh Presiden Sukarno pada tanggal 3 Mei 1964 di
<span class="o8m74o34f80h" id="o8m74o34f80h_6">Jakarta</span>. Adalah Harun Said dan Usman Hj Mohd Ali, dua anggota KKO (Korps
Komando Operasi -kini dikenal dengan Korps Marinir) yang diberangkatkan
ke Singapura dengan menggunakan perahu karet. Tugasnya adalah
menyabotase kepentingan-kepentingan Malaysia dan Singapura<br />
<br />
Berikut ini adalah catatan perjalanan dua Pahlawan Nasional itu sebagaimana tersimpan dalam catatan sejarah KKO.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Memasuki wilayah Singapura</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanggal 8 Maret 1965 pada waktu tengah malam buta, saat <span class="o8m74o34f80h" id="o8m74o34f80h_4">air</span>
laut tenang, ketiga sukarelawan ini mendayung perahu. Sukarelawan itu
dapat melakukan tugasnya berkat latihan-latihan dan ketabahan mereka.
Dengan cara hati-hati dan orientasi yang terarah mereka mengamati
tempat-tempat penting yang akan dijadikan obyek sasaran, dan tugas
mengamati sasaran-sasaran ini dilakukan sampa larut malam. Setelah
memberikan laporan singkat, mereka mengadakan pertemuan di tempat
rahasia untuk melaporkan hasil pengamatan masing-masing. Atas
kelihaiannya mereka dapat berhasil kembali ke induk pasukannya, yaitu
Pulau Sambu sebaga Basis II di mana Usman dan Harus bertugas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada malam harinya Usman memesan anak buahnya agar berkumpul kembali
untuk merencanakan tugas-tugas yang harus dilaksanakan, disesuaikan
dengan hasil penyelidikan mereka masing-masing. Setelah memberikan
laporan singkat,mereka mengadakan perundingan tentang langkah yang akan
ditempuh karena belum adanya rasa kepuasan tentang penelitian singkat
yang mereka lakukan,ketiga sukarelawan di bawah pimpinan Usman,
bersepakat untuk kembali lagi ke daerah sasaran untuk melakukan
penelitian yang mendalam. Sehingga apa yangdibebankan oleh atasannya
akan membawa hasil yang gemilang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di tengah malam buta, di saat kota Singapura mulai sepi dengan
kebulatan dan kesepakatan, mereka memutuskan untuk melakukan peledakan
Hotel Mac Donald. Diharapkan dapat menimbulkan kepanikan dalam
masyarakat sekitarnya. Hotel tersebut terletak di Orchad Road sebuah
pusat keramaian d kota Singapura.Pada malam harinya Usman dan kedua
anggotanya kembali menyusuri Orchad Road.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di tengah-tengah kesibukan dan keramaian kota Singapura ketiga putra
Indonesia bergerak menuju ke sasaran yang ditentukan, tetapi karena pada
saat itu suasana belum mengijinkan akhirnya mereka menunggu waktu yang
paling tepat untuk menjalankan tugas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah berangsur-angsur sepi,mulailah mereka dengan gesit mengadakan
gerakan-gerakan menyusup untuk memasang bahan peledak seberat 12,5 kg. Dalam keheningan malam kira-kira pukul 03.07 malam tersentaklah
penduduk kota Singapura oleh ledakan yang dahsyat seperti gunung
meletus. Ternyata ledakan tersebut berasal dari bagian bawah Hotel Mac
Donald yang terbuat dari beton cor tulang, hancur berantakan dan
pecahannya menyebar ke penjuru sekitarnya. Penghuni hotel yang mewah itu
kalang kabut, saling berdesakan ingin keluar untuk menyelamatkan diri
masing-masing. Demikian pula penghuni toko sekitarnya berusaha lari dari
dalam tokonya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa penghuni hotel dan toko ada yang tertimbun oleh reruntuhan
sehingga mengalami luka berat dan ringan. Dalam peristiwa ini, 20 buah
toko di sekitar hotel itu mengalami kerusakan berat, 24 buah kendaraan
sedan hancur, 3 orang meninggal, 35 orang mengalami luka-luka berat dan
ringan. Di antara orang-orang yang berdesakan dari dalam gedung ingin
keluar dari hotel tersebut tampak seorang pemuda ganteng yang tak lain
adalah Usman.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di tengah suasana yang penuh kepanikan bagi penghuni Hotel Mac Donald
dan sekitarnya, Usman dan anggotanya dengan tenang berjalan semakin
menjauh ditelan kegelapan malam untuk menghindar dari kecurigaan. Mereka
kembali memencar menuju tempat perlindungan masing-masing.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrl24FGRASSKRlo8qwpaCushSYYbQoFKwFI4itLKMyehRG4uWA1TQ7MhhsiYcYYBo27MYeWN78UxZx_40GXkg_OSWQkLUa2sF-_uj8YhIxhD-wQZ8S_fcoQu7iVT0igsjGT1stBAZpalLl/s1600/mc-donald-house.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrl24FGRASSKRlo8qwpaCushSYYbQoFKwFI4itLKMyehRG4uWA1TQ7MhhsiYcYYBo27MYeWN78UxZx_40GXkg_OSWQkLUa2sF-_uj8YhIxhD-wQZ8S_fcoQu7iVT0igsjGT1stBAZpalLl/s1600/mc-donald-house.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada hari itu juga tanggal 10 Maret 1965 mereka berkumpul kembali.
Bersepakat bagaimana caranya untuk kembali ke pangkalan. Situasi menjadi
sulit, seluruh aparat keamanan Singapura dikerahkan untuk mencari
pelaku yang meledakkan Hotel Mac Donald.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Melihat situasi demikian sulitnya, lagi pula penjagaan sangat ketat,
tak ada celah selubang jarumpun untuk bisa ditembus. Sulit bagi Usman,
Harun dan Gani keluar dari wilayah Singapura.Untuk mencari jalan keluar,
Usman dan anggotanya sepakat untuk menerobos penjagaan dengan menempuh
jalan masing-masing, Usman bersama Harun,sedangkan Gani bergerak
sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah berhasil melaksanakan tugas, pada tanggal 11 Maret 1965 Usman
dan anggotanya bertemu kembali dengan diawali salam kemenangan, karena
apa yang mereka lakukan berhasil. Dengan kata sepakat telah disetujui
secara bulat untuk kembali ke pangkalan dan sekaligus melaporkan hasil
yang telah dicapai kepada atasannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum berpisah Usman menyampaikan pesan kepada anggotanya, barang
siapa yang lebih dahulu sampai ke induk pasukan, supaya melaporkan hasil
tugas telah dilakukan kepada atasan. Mulai saat inilah Usman dan Harus
berpisah dengan Gani sampai akhir hidupnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Gagal kembali ke pangkalan </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Usaha ketiga sukarelawan kembali ke pangkalan dengan jalan
masing-masing.Tetapi Usman yang bertindak sebagai pimpinan tidak mau
melepas Harun berjalan sendiri, hal ini karena Usman sendiri belum faham
betul dengan daerah Singapura, walaupun ia sering memasuki daerah ini.
Karena itu Usman meminta kepada Harun supaya mereka bersama-sama mencari
jalan keluar ke pangkalan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk menghindari kecurigaan terhadap mereka berdua, mereka berjalan
saling berjauhan, seolah-olah kelihatan yang satu dengan yang lain tidak
ada hubungan sama sekali. Namun walaupun demikian tetap tidak lepas
dari pengawasan masing-masing dan ikatan mereka dijalin dengan isyarat
tertentu. Semua jalan telah mereka tempuh, namun semua itu gagal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan berbagai usaha akhirnya mereka berdua dapat memasuki
pelabuhanSingapura, mereka dapat menaiki kapal dagang Begama yang pada
waktu itu akan berlayar menuju Bangkok. Kedua anak muda itu menyamar
sebagai pelayan dapur.Sampai tanggal 12 Maret 1965 mereka berdua
bersembunyi di kapal tersebut.Tetapi pada malam itu, waktu kapten kapal
Begama mengetahui ada dua orang yang bukan anak buahnya berada dalam
kapal, dia mengusir mereka dari kapal. Kalau tidak mau pergi dari
kapalnya, akan dilaporkan kepada polisi. Alasan mengusir kedua pemuda
itu karena mereka takut diketahui oleh Pemerintah Singapura dan kapalnya
akan ditahan. Akhirnya pada tanggal 13 Maret 1965 kedua sukarelawan
Indonesia keluar dari persembunyiannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Usman dan Harun terus berusaha mencari sebuah kapal tempat
bersembunyi supaya dapat keluar dari daerah Singapura. Ketika mereka
sedang mencari-cari kapal, tiba-tiba tampaklah sebuah motorboat yang
dikemudikan oleh seorang Cina. Daripada tidak berbuat akan tertangkap,
lebih baik berbuat dengan dua kemungkinan tertangkap atau dapat lolos
dari bahaya. Akhirnya dengan tidak pikir panjang mereka merebut
motorboat dari pengemudinya dan dengan cekatan mereka mengambil alih
kemudi, kemudian haluan diarahkan menuju ke Pulau Sambu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tetapi apa daya manusia boleh berencana, Tuhan yang
menentukan.Sebelum mereka sampai ke perbatasan perairan Singapura,
motorboatnya macet ditengah laut. Mereka tidak dapat lagi menghindari
diri dari patroli musuh,sehingga pada pukul 09.00 tanggal 13 Maret 1965
Usman dan Harun tertangkap dan dibawa ke Singapura sebagai tawanan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka menyerahkan diri kepada Tuhan, semua dihadapi walau apa yang
terjadi, karena usaha telah maksimal untuk mencari jalan. Nasib manusia
di tanganTuhan, semua itu adalah kehendak-Nya. Karena itulah Usman dan
Harus tenang saja, tidak ada rasa takut dan penyesalan yang terdapat
pada diri mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum diadili mereka berdua mendekam dalam penjara. Mereka dengan
sabar menunggu saat mereka akan dibawa ke meja hijau. Alam Indonesia
telah ditinggalkan, apakah untuk tinggal selama-lamanya, semua itu hanya
Tuhan yang Maha Mengetahui.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tabah sampai akhir</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Proses Pengadilan. </b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Usman dan Harun selama kurang lebih 8 bulan telah meringkuk di dalam
penjara Singapura sebagai tawanan dan mereka dengan tabah menunggu
prosesnya. Pada tanggal 4 Oktober 1965 Usman dan Harun dihadapkan ke
depan sidang Pengadilan Mahkamah Tinggi (High Court) Singapura dengan J.
Chua sebagai hakim.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Usman dan Harun dihadapkan ke Sidang Pengadilan Tinggi (High Court) Singapura dengan tuduhan :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Menurut ketentuan International Security Act Usman dan Harun telah melanggar Control Area.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Telah melakukan pembunuhan terhadap tiga orang.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Telah menempatkan alat peledak dan menyalakannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam proses pengadilan ini, Usman dan Harun tidak dilakukan
pemeriksaan pendahuluan, sesuai dengan Emergency Crimina Trials
Regulation tahun 1964. Dalam Sidang Pengadilan Tinggi (Hight Court)
kedua tertuduh Usman dan Harun telah menolak semua tuduhan itu. Hal ini
mereka lakukan bukan kehendak sendiri, karena dalam keadaan perang. Oleh
karena itu mereka meminta kepada sidang supaya mereka dilakukan sebagai
tawanan perang (Prisoner of War).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun tangkisan tertuduh Usman dan Harun tidak mendapat tanggapan
yang layak dari sidang majelis. Hakim telah menolak permintaan tertuduh,
karena sewaktu kedua tertuduh tertangkap tidak memakai pakaian militer.
Persidangan berjalan kurang lebih dua minggu dan pada tanggal 20
Oktober 1965 SidangPengadilan Tinggi (Hight Court) yan dipimpin oleh
Hakim J. Chua memutuskan bahwa Usman dan Harun telah melakukan sabotase
dan mengakibatkan meninggalnyatiga orang sipil. Dengan dalih ini, kedua tertuduh dijatuhi hukuman mati.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tanggal 6 Juni 1966 Usman dan Harun naik banding ke FederalCourt
of Malaysia dengan Hakim yang mengadilinya: Chong Yiu, Tan Ah Tah
danJ.J. Amrose.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tanggal 5 Oktober 1966 Federal Court of Malaysia menolak perkara
naik banding Usman dan Harun. Kemudian pada tanggal 17 Februari
1967perkara tersebut diajukan lagi ke Privy Council di London.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam kasus ini Pemerintah Indonesia menyediakan empat Sarjana Hukum
sebagai pembela yaitu Mr. Barga dari Singapura, Noel Benyamin dari
Malayasia, Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja SH dari Indonesia, dan Letkol
(L) Gani Djemat SH Atase ALRI di Singapura. Usaha penyelamatan jiwa kedua pemuda Indonesia itu gagal. Surat penolakan datang pada tanggal 21 Mei 1968. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah usaha naik banding mengenai perkara Usman dan Harun ke Badan
Tertinggi yang berlaku di Singapura itu gagal, maka usaha terakhir
adalah untuk mendapat grasi dari Presiden Singapura Yusuf bin Ishak.
Permohonan ini diajukan pada tanggal 1 Juni 1968. Bersamaan dengan itu
usaha penyelamatan kedua prajurit oleh Pemerintah Indonesia makin
ditingkatkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kedutaan RI di Singapura diperintahkan untuk mempergunakan segala
upaya yang mungkin dapat dijalankan guna memperoleh pengampunan.
Setidak-tidaknya memperingan kedua sukarelawan Indonesia tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tanggal 4 Mei 1968 Menteri Luar Negeri Adam Malik berusaha
melalui Menteri Luar Negeri Singapura membantu usaha yang dilakukan
KBRI. Ternyata usaha inipun mengalami kegagalan. Pada tanggal 9 Oktober
1968, Menlu Singapura menyatakan bahwa permohonan grasi atas hukuman
mati Usman dan Harun ditolak oleh Presiden Singapura.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemerintah Indonesia dalam saat-saat terakhir hidup Usman dan Harun
terus berusaha mencari jalan. Pada tanggal 15 Oktober 1968 Presiden
Suharto mengirim utusan pribadi, Brigjen TNI Tjokropanolo ke Singapura
untuk menyelamatkan kedua patriot Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada saat itu PM Malaysia Tengku Abdulrahman juga meminta kepada
Pemerintah Singapura agar mengabulkan permintaan Pemerintah Indonesia.
Namun Pemerintah Singapura tetap pada pendiriannya tidak mengabulkannya.
Bahkan demi untuk menjaga prinsip-prinsip tertib hukum, Singapura tetap
akan melaksanakan hukuman mati terhadap dua orang KKO Usman dan Harun,
yang akan dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober1968 pukul 06.00 pagi
waktu Singapura.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Permintan terakhir Presiden Suharto agar pelaksanaan hukuman terhadap
kedua mereka ini dapat ditunda satu minggu untuk mempertemukan kedua
terhukum dengan orang tuanya dan sanak farmilinya. Permintaan ini juga
ditolak oleh Pemerintah Singapura yang tetap pada keputusannya,
melaksanakan hukuman gantung terhadap Usman dan Harun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pesan terakhir </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Waktu berjalan terus dan sampailah pada pelaksanaan hukuman, di mana
Pemerintah Singapura telah memutuskan dan menentukan bahwa pelaksanaan
hukuman gantung terhadap Usman dan Harun tanggal 17 Oktober 1968, tepat
pukul 06.00 pagi. Dunia merasa terharu memikirkan nasib kedua patriot Indonesia yang
gagah perkasa, tabah dan menyerahkan semua itu kepadapencipta-Nya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seluruh rakyat Indonesia ikut merasakan nasib kedua patriot ini.
Demikian juga dengan Pemerintah Indonesia, para pemimpin terus berusaha
untuk menyelesaikan masalah ini. Sebab merupakan masalah nasional yang
menyangkut perlindungan dan pembelaan warga negaranya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Satu malam sebelum pelaksanaan hukuman, hari Rabu sore tanggal 16
Oktober 1968, Brigjen TIN Tjokropranolo sebagai utusan pribadi Presiden
Suharto datang ke penjara Changi. Dengan diantar Kuasa Usaha Republik
Indonesia di Singapura Kolonel A. Ramli dan didampingi Atase Angkatan
Laut Letkol ((G) Gani Djemat SH, dapat berhadapan dengan Usman dan Harun
di balik terali besi yang menyeramkan pada pukul16.00. Tempat inilah
yang telah dirasakan oleh Usman dan Harun selama dalam penjara dan di
tempat ini pula hidupnya berakhir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Para utusan merasa kagum karena telah sekian tahun meringkuk dalam
penjaradan meninggalkan Tanah Air, namun dari wajahnya tergambar
kecerahan dan kegembiraan, dengan kondisi fisik yang kokoh dan tegap
seperti gaya khas seorang prajurit KKO AL yang tertempa. Tidak terlihat
rasa takut dan gelisah yang membebani mereka, walaupun sebentar lagi
tiang gantungan sudah menunggu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keduanya segera mengambil sikap sempurna dan memberikan hormat serta
memberikan laporan lengkap, ketika Letkol Gani Djemat SH memperkenalkan
Brigjen Tjokropranolo sebagai utusan Presiden Suharto. Sikap yang
demikian membuat Brigjen Tjokropranolo hampir tak dapat menguasai diri
dan terasa berat untuk menyampaikan pesan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertemuan ini membawa suasana haru, sebagai pertemuan Bapak dan Anak
yang mengantarkan perpisahan yang tak akan bertemu lagi untuk selamanya.
Hanya satu-satunya pesan yang disampaikan adalah bahwa Presiden Suharto
telah menyatakan mereka sebagai Pahlawan dan akan dihormati oleh
seluruh rakyat Indonesia, kemudian menyampaikan salut atas jasa mereka
berdua terhadap Negara.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai manusia beragama, Brigjen Tjokropranolo mengingatkan kembali
supaya tetap teguh, tawakal dan berdoa, percayalah bahwa Tuhan selalu
bersama kita. Kolonel A. Rambli dalam kesempatan itu pula menyampaikan,
bahwa Presiden Suharto mengabulkan permintaan mereka untuk dimakamkan
berdampingan di Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum berpisah Usman dan Harun dengan sikap sempurna menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Presiden RI Jenderal Suharto
atas usahanya, kepada Jenderal Panggabean, kepada mahasiswa dan pelajar,
Sarjana Hukum, dan Rakyat Indonesia yang telah melakukan upaya
kepadanya. Pertemuan selesai, Sersan KKO Usman memberikan aba-aba, dan
keduanya memberi hormat</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Menjalani Hukuman Mati</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada saat ketiga pejabat Indonesia meninggalkan penjara Changi, Usman
danHarun kembali masuk penjara, tempat yang tertutup dari keramaian
dunia.Usman dan Harun termasuk orang-orang yang teguh terhadap agama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka berdua adalah pemeluk agama Islam yang saleh. Di alam yang
sepi itu menambah hati mereka semakin dekat dengan pencipta-Nya. Karena
itu empat tahun dapat mereka lalui dengan tenang. Mereka selalu dapat
tidur dengan nyenyaknya walaupun pelaksanaan hukuman mati semakin dekat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemerintah dan rakyat Indonesia mengenang kembali perjuangan kedua
pemuda ini dan dengan keharuan ikut merasakan akan nasib yang menimpa
mereka.Sedangkan Usman dan Harun dengan tenang menghuni penjara Changi
yang sepi dan suram itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka menghuni ruangan yang dibatasi oleh empat dinding tembok,
sedangkan di luar para petugas terus mengawasi dengan ketat. Usman dan
Harun yang penuh dengan iman dan taqwa dan semangat juang yang telah
ditempa oleh Korpsnya KKO AL menambah modal besar untuk memberikan
ketenangan dalam diri mereka yang akan menghadapi maut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di penjara Changi, pada hari itu udara masih sangat dingin suasana
mencekam,tetapi dalam penjara Changi kelihatan sibuk sekali. Petugas
penjara sejak sore sudah berjaga-jaga, dan pada hari itu tampak lebih
sibuk lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di sebuah ruangan kecil dengan terali-terali besi rangkap dua Usman
dan Harun benar-benar tidur dengan pulasnya. Meskipun pada hari itu
mereka akan menghadapi maut, namun kedua prajurit itu merasa tidak
gentar bahkan khawatir pun tidak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan penuh tawakal dan keberanian luar biasa mereka akan menghadapi
tali gantungan.Sikap kukuh dan tabah ini tercermin dalam surat-surat
yang mereka tulis pada tanggal 16 Oktober 1968, yang tetap melambangkan
ketegaran jiwa dan menerima hukuman dengan gagah berani.</div>
<div style="text-align: justify;">
Betapa tabahnya mereka menghadapi kematian, hal in dapat dilihat dari surat-surat mereka yang dikirimkan kepadakeluarganya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagian Surat Usman yang berbunyi sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
Berhubung tuduhan dinda yang bersangkutan maka perlu anak
anda menghaturkan berita duka kepangkuan Bunda sekeluarga semua di sini
bahwa pelaksanaan hukuman mati ke atas anakanda telah diputuskan pada
17 Oktober 1968, hari Kamis 24 Rajab 1388.</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagian isi surat dari Harun sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
Bersama ini adindamu menyampaikan berita yang sangat
mengharukan seisi kaum keluarga di sana itu ialah pada 14-10-1968 jam
10.00 pagi waktu Singapura rayuan adinda tetap akan menerima hukuman
gantungan sampai mati.</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Menghadapi Tiang Gantungan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pukul 05.00 subuh kedua tawanan itu dibangunkan oleh petugas
penjara,kemudian disuruh sembahyang menurut agamanya masing-masing.
Sebenarnya tanpa diperintah ataupun dibangunkan Usman dan Harun setiap
waktu tidak pernah melupakan kewajibannya untuk bersujud kepadaTuhan
Yang Maha Esa. Karena sejak kecil kedua pemuda itu sudah diajar masalah
keagamaan dengan matang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah melakukan sembahyang Usman dan Harun dengan tangan diborgol
dibawa oleh petugas ke kamar kesehatan untuk dibius. Dalam keadaan
terbius dan tidak sadar masing-masing urat nadinya dipotong oleh dokter
tersebut, sehingga mereka berdua lumpuh sama sekali.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam keadaan, lumpuh dan tangan tetap diborgol, Usman dan Harun
dibawa petugas menuju ke tiang gantungan.Tepat pukul 06.00 pagi hari
Kamis tanggal 17 Oktober 1968 tali gantungan dikalungkan ke leher Usman
dan harun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada waktu itu pula seluruh rakyat Indonesia yang mengetahui bahwa
kedua prajurit Indonesia digantung batang lehernya tanpa mengingat
segi-segi kemanusiaan menundukkan kepala sebagai tanda berkabung.
Kemudian mereka menengadah berdoa kepada Illahi semoga arwah kedua
prajurit Indonesia itu mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya. Mereka
telah terjerat di ujung tali gantungan di negeri orang, jauh dari sanak
keluarga, negara dan bangsanya. Mereka pergi untuk selama-lamanya demi
kejayaan Negara, Bangsa dan Tanah Air tercinta.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Eksekusi telah selesai, Usman dan Harun telah terbujur, terpisah
nyawa dari jasadnya. Kemudian pejabat penjara Changi keluar menyampaikan
berita kepada para wartawan yang telah menanti dan tekun mengikuti
peristiwa ini, bahwa hukuman telah dilaksanakan. Dengan sekejap itu pula
tersiar berita ke seluruh penjuru dunia menghiasi lembaran mass media
sebagai pengumuman terhadap dunia atas terlaksananya hukuman gantungan
terhadap Usman danHarun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bendera Merah Putih telah dikibarkan setengah tiang sebagai tanda
berkabung. Sedangkan masyarakat Indonesia yang berada di Singapura
berbondong-bondong datang membanjiri Kantor Perwakilan Indonesia dengan
membawa karangan bunga sebagai tanda kehormatan terakhir terhadap kedua
prajuritnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Begitu mendapat berita pelaksanaan eksekusi, Pemerintah Indonesia
mengirim Dr. Ghafur dengan empat pegawai Kedutaan Besar RI ke penjara
Changi untuk menerima kedua jenazah itu dan untuk dibawa ke Gedung
Kedutaan Besar RI untuk disemayamkan. Akan tetapi kedua jenazah belum
boleh dikeluarkan dari penjara sebelum dimasukkan ke dalam peti dan
menunggu perintah selanjutnya dari Pemerintah Singapura.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemerintah Indonesia mendatangkan lima Ulama untuk mengurus kedua
jenazah di dalam penjara Changi. Setelah jenazah dimasukkan ke dalam
peti, Pemerintah Singapura tidak mengizinkan Bendera Merah Putih yang
dikirimkan Pemerintah Indonesia untuk diselubungkan pada peti jenazah
kedua Pahlawan tersebut pada saat masih di dalam penjara. Pukul 10.30
kedua jenzah baru diizinkan dibawa ke Kedutaan Besar RI.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Mendapat penghormatan terakhir dan Anugerah dari Pemerintah </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah mendapatkan penghormatan terakhir dari masya rakat Indonesia
di KBRI, pukul 14.00 jenazah diberangkatkan ke lapangan terbang di mana
telah menunggu pesawat TNI-AU yang akan membawa ke Tanah Air.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada hari itu Presiden Suharto sedang berada di Pontianak meninjau
daerah Kalimantan Barat yang masih mendapat gangguan dari gerombolan
PGRS dan Paraku. Waktu Presiden diberitahukan bahwa Pemerintah Singapura
telah melaksanakan hukuman gantung terhadap Usman dan Harun, maka
Presiden Suharto menyatakan kedua prajurit KKO-AL itu sebagai Pahlawan
Nasional.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada pukul 14.35 pesawat TNI-AU yang khusus dikirim dari Jakarta
meninggalkan lapangan terbang Changi membawa kedua jenazah yang telah
diselimuti oleh dua buah bendera Merah Putih yang dibawa dari Jakarta.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Padahari itu juga, tanggal 17 Oktober 1968 kedua Pahlawan Usman dan
Harun telah tiba di Tanah Air. Puluhan ribu, bahkan ratusan ribu rakyat
Indonesia menjemput kedatangannya dengan penuh haru dan cucuran air
mata. Sepanjang jalan antara Kemayoran, Merdeka Barat penuh berjejal
manusia yang ingin melihat kedatangan kedua pahlawannya, pahlawan yang
membela kejayaan Negara, Bangsa dan Tanah Air.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setibanya di lapangan terbang Kemayoran kedua jenazah Pahlawan itu
diterima oleh Panglima Angkatan Laut Laksamana TNI R. Muljadi dan
seterusnya disemayamkan di Aula Hankam Jalan Merdeka Barat sebelum
dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada upacara penyerahan kedua jenazah Pahlawan ini menimbulkan
suasana yang mengharukan. Di samping kesedihan yang meliputi wajah
masyarakat yang menghadiri upacara tersebut, di dalam hati mereka
tersimpan kemarahan yang tak terhingga atas perlakuan negara tetangga
yang sebelumnya telah mereka anggap sebagai sahabat baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada barisan paling depan terdiri dari barisan Korps Musik KKO-AL
yang memperdengarkan musik sedih lagu gugur bunga, kemudian disusul
dengan barisan karangan bunga. Kedua peti jenazah tertutup dengan
bendera Merah Putih yang ditaburi bunga di atasnya. Kedua peti ini
didasarkan kepada Inspektur Upacara Laksamana TNI R. Mulyadi yang
kemudian diserahkan kepada Kas Hankam Letjen TNI Kartakusumah di Aula
Hankam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di belakang peti turut mengiringi Brigjen TNI Tjokropranolo dan Kuasa
UsahaRI untuk Singapura Letkol M. Ramli yang langsung mengantar jenazah
Usman dan Harun dari Singapura. Suasana tambah mengharukan dalam
upacara ini karena baik BrigjenTjokropranolomaupun Laksamana R. Muljadi
kelihatan meneteskan air mata.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Malam harinya, setelah disemayamkan di Aula Hankam mendapat
penghormatan terakhir dari pejabat-pejabat Pemerintah, baik militer
maupun sipil. Jenderal TNI Nasution kelihatan bersama pengunjung
melakukan sembahyang dan beliau menunggui jenazah Usman dan Harun sampai
larut malam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT6Vgy0P-qptOhqxHmD1YmCc0NhLRuS4IJP70bQSp7D4FCkXA9xFQ4FDhpBTOClmtky-WMCxj2jpL-1rH4Z73PM0pdmrAgslQXVOocCF5DGQNVcZLKztynwaNR9zJUSxJNunOe93hDHGbZ/s1600/penyambutan-usman-dan-harun.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT6Vgy0P-qptOhqxHmD1YmCc0NhLRuS4IJP70bQSp7D4FCkXA9xFQ4FDhpBTOClmtky-WMCxj2jpL-1rH4Z73PM0pdmrAgslQXVOocCF5DGQNVcZLKztynwaNR9zJUSxJNunOe93hDHGbZ/s1600/penyambutan-usman-dan-harun.jpg" height="216" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tepat pukul 13.00 siang, sesudah sembahyang Jum’at, kedua jenazah
diberangkatkan dari Aula Hankam menuju ke tempat peristirahatan yang
terakhir. Jalan yang dilalui iringan ini dimulai Jalan Merdeka Barat,
Jalan M.H. Thamrin, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Gatot Subroto, Jalan
PasarMinggu dan akhirnya sampai Kalibata.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sepanjang jalan yang dilalui antara Merdeka Barat dan Kalibata,
puluhan ribu rakyat berjejal menundukkan kepala sebagai penghormatan
terakhir diberikan kepada kedua Pahlawannya. Turut mengiringi dan
mengantar kedua jenazah ini, pihak kedua keluarga, para Menteri Kabinet
Pembangunan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Laksamana R. Muljadi, Letjen Kartakusumah, Perwira-perwin Tinggi
ABRI, Korps Diplomatik, Ormas dan Orpol, dan tidak ketinggalan para
pemudadan pelajar serta masyarakat. Upacara pemakaman ini berjalan
dengan penuh khidmat dan mengharukan. Bertindak sebagai Inspektur
Upacara adalah Letjen Sarbini. Atas nama Pemerintah Letjen Sarbini
menyerahkan kedua jasad Pahlawan ini kepada Ibu Pertiwi dan dengan
diiringi doa semoga arwahnya dapat diberikan tempat yang layak sesuai
dengan amal bhaktinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan didahului tembakan salvo oleh pasukan khusus dari keempat
angkatan, peti jenazah diturunkan dengan perlahan-lahan ke liang lahat.
Suasana bertambah haru setelah diperdengarkan lagu Gugur Bunga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengorbanan dan jasa yang disumbangkan oleh Usman dan Harun terhadap
Negara dan Bangsa maka Pemerintah telah menaikkan pangkat mereka satu
tingkat lebih tinggi yaitu Usmar alias Janatin bin Haji Muhammad Ali
menjadi Sersan Anumerta KKO dan Harun alias Tohir bin Mandar menjadi
Kopral Anumerta KKO. Sebagai penghargaan Pemerintah menganugerahkan
tanda kehormatan BintangSakti dan diangkat sebagai Pahlawan Nasional.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Usman Janatin bin H. Ali Hasan</b> (lahir di Dukuh Tawangsari,
Desa Jatisaba, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Jawa
Tengah, 18 Maret 1943 – meninggal di Singapura, 17 Oktober 1968 pada
umur 25 tahun) adalah salah satu dari dua anggota KKO (Korps Komando
Operasi; kini disebut Marinir) Indonesia yang ditangkap di Singapura
pada saat terjadinya Konfrontasi dengan Malaysia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tohir bin Said. (Lahir di Pulau Bawean tanggal 4 April 1943): </b>Anak ketiga dari Pak Mandar dengan ibu Aswiyani, yang kemudian terkenal menjadi Pahlawan Nasional dengan nama Harun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
(Praka Supriyanto, S.Sos NRP. 31050753721184 Anggota Yonif 403/WP)</div>
Supriyanto, S.Soshttp://www.blogger.com/profile/06298000504106722897noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-787998435738526185.post-36086985464219830362014-02-09T15:43:00.000+07:002014-02-09T15:43:02.140+07:00<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: large;">MANUSIA DAN KEBUDAYAAN</span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsvI7RcdgQnZ79fQDQqKyrh3YQ2pSTSToQwHI5SMSuqu3D4Ui5KoFVYaV020BA1XT4iuajg8SCVA6iYfVc-gCoMY8ie-9ASJk3iwwGITXiy0WXxYZuxVHiqDSt3dpD1RD0ZL8R2y7yTCGs/s1600/socialmedaprojectmanagement1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsvI7RcdgQnZ79fQDQqKyrh3YQ2pSTSToQwHI5SMSuqu3D4Ui5KoFVYaV020BA1XT4iuajg8SCVA6iYfVc-gCoMY8ie-9ASJk3iwwGITXiy0WXxYZuxVHiqDSt3dpD1RD0ZL8R2y7yTCGs/s1600/socialmedaprojectmanagement1.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
A. PENGERTIAN.</div>
<div style="text-align: justify;">
Budaya adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya yang berarti cinta, karsa dan rasa. Kata budaya sebenarnya berasal dari bahasa Sanskerta budhayah yaitu bentuk jamak kata buddhi yang berarti budi atau akal.kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Berikut pengertian budaya atau kebudayaan dari beberapa ahli :</div>
<div style="text-align: justify;">
1) E. B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
2) R. Linton, Kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku yang dipelajari, di mana unsure pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat lainnya.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
B. PERWUJUDAN KEBUDAYAAN</div>
<div style="text-align: justify;">
Koentjaraningrat mengemukakan bahwa kebudayaan itu dibagi atau digolongkan dalam tiga wujud, </div>
<div style="text-align: justify;">
yaitu : </div>
<div style="text-align: justify;">
1) Wujud sebagai suatu kompleks dari ide – ide, gagasan, nilai – nilai, norma – norma, dan peraturan </div>
<div style="text-align: justify;">
2) Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
3) Wujud kebudayaan sebagai benda – benda hasil karya manusia.</div>
<br />
C. SUBSTANSI ( ISI ) UTAMA BUDAYA<br />1) Sistem Pengetahuan<br />System pengetahuan yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial merupakan suatu<br />akumulasi dari perjalanan hidupnya dalam hal berusaha memahami :<br />a. Alam sekitar;<br />b. Alam flora di daerah tempat tinggal;<br />c. Alam fauna di daerah tempat tinggal;<br />d. Zat – zat bahan mentah, dan benda – benda dalam lingkungannya;<br />e. Tubuh manusia;<br />f. Sifat – sifat dan tingkah laku manusia;<br />g. Ruang dan waktu;<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
2) Nilai<br />Nilai adalah sesuatu yang selalu diinginkan, dicita – citikan dan dianggap penting oleh<br />seluruh manusia sebagai anggota masyarakat. C. Kluchohn mengemukakan, bahwa<br />yang menentukan orientasi nilai budaya manusia di dunia aalah lima dsar yang bersifat<br />universall, yaitu :<br />a. Hakikat hidup manusia ( MH )<br />b. Hakikat karya manusia ( MK )<br />c. Hakikat waktu manusia ( MW )<br />d. Hakikat alam manusia ( MA )<br />e. Hakikat hubungan antar manusia ( MM )<br />3) Pandangan hidup<br />Pandangan hidup merupakan pedoman bagi suatu bangsa atau masyarakat dalam<br />menjawab atau mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya.<br />4) Kepercayaan<br />Kepercayaan yang mengandung arti yang lebih luas dari pada agama dan kepercayaan<br />terhadap tuhan yang maha esa.<br />5) Persepsi<br />atau sudut pandang ialah suatu titik tolak pemikiran yang tersusun dari seperangkat kata –<br />kata yang digunakan untuk memahami kejadian atau gejala dalam kehidupan.<br /><br />
D. SIFAT – SIFAT BUDAYA<br />Sifat hakiki dari kebudayaan tersebut antara lain :<br />1) Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia<br />2) Budaya telah ada terlebih dahulu dari pada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak<br />akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.<br />3) Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya<br />4) Budaya mencakup aturan – aturan yang berisikan kewajiban – kewajiban, tindakan –<br />tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan – tindakan yang dilarang, dan tindakan –<br />tindakan yang diizinkan<br /><br />
E. SISTEM BUDAYA<br />System kebudayaan suatau daerah akan menghasilkan jenis – jenis kebudayaan yang<br />berbeda. Jenis kebudayaan ini dapat dikelompokkan menjadi :<br />o Kebudayaan material<br />o Kebudayaan non material<br /> Volkways ( norma kelazian )<br /> Mores ( norma kesusilaan )<br /> Norma hukum<br />
Mode ( fashion )<br />Kebudayaan dapat dilihat arti dimensi wujudnya adalah :<br />1) Sistem budaya<br />2) Sistem sosial<br />3) Sistem kebendaan<br /><br />
F. MANUSIA SEBAGAI PENCIPTA DAN PENGGUNA KEBUDAYAAN<br />Tahap eksternalisasi adalah proses pencurahan diri manusia secara terus – menerus ke<br />dalam dunia melalaui aktivitas fisik dan mental, sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai :<br />1) Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya<br />2) Wadah untuk menyalurkan perasaan – perasaan dan kemampuan – kemampuan<br />lain<br />3) Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupn manusia<br />4) Pembeda manusia dan binatang<br />5) Petunjuk – petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku<br />didalam pergaulan<br /><br />
G. PENGARUH BUDAYA TERHADAP LINGKUNGAN<br />Beberapa variabel yang berhubungan dengan masalah kebudayaan dan lingkungannya:<br />o Physcial Environment, menunjuk pada lingkungannya natural seperti : temperatur, curah<br />hujan, iklim, wilayah geografis, flora, dan fauna<br />o Cultural Social Environment, meliputi aspek – aspek kebudayaan beserta proses<br />sosialisasi seperti : norm – norma, adapt istiadat, dan nilai – nilai<br />o Environmental Orientation and Representation, mengacu pada persepsi an kepercayaan<br />kognitif yang berbeda – beda pada setiap masyarakat mengenai lingkungannya.<br />o Environmental Behavior and Procces, meliputi bagaimana masyarakat menggunakan<br />lingkungannya dalam hubungan sosial<br />o Out Carries Product, meliputi hasil tidakan manusia seperti membangun rumah,<br />komunitas, kota beserta usaha – usaha manusia dalam memodifikasi lingkungannya fisik<br />seperti budaya pertanian dan iklim<br /><br />
H. PROSES DAN PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN<br />Kebudayaan adalah hasil cipta, karsa dan rasa manusia oleh karenanya kebudayaan<br />mengalami perubahan dan perkembangannya sejalan dengan perkembangan manusia itu.<br />Perkembangan kebudayaan terhadap dinamika kehidupan seseorang bersifat kompleks, dan<br />memiliki eksistensi dan berkesinambungan dan juga menjadi warisan sosial.<br />
<br />
I. PROBLEMATIKA KEBUDAYAAN<br />Beberapa Problematika Kebudayaan antara lain :<br />1) Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem<br />kepercayaan<br />2) Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang<br />hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut panang<br />ini dapat terjadi antara masyarakat dan pelaksana pembangunan.<br />3) Hambatan budaya berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan<br /><br />
J. PERUBAHAN KEBUDAYAAN<br />Ada lima faktor yang menjadi penyebab perubahan kebudayaan, yaitu :<br />a. Perubahan lingkungan alam<br />b. Perubhan yang disebabkan adanya kontak dengan suatu kelompok lain<br />c. Perubahan karena adanya penemuan ( discovery )<br />d. Perubahan yang terjadi karena suatu masyarakat atau bangsa mengadopsi<br />beberapa elemen kebudayaan material yang telah dikembangkan oleh bangsa lain<br />di tempat lain<br />e. Perubahan yang terjadi karena suatu bangsa memodiikasi cara hidupnya dengan<br />mengadopsi suatu pengetahuan atau kepercayaan baru, atau karena perubahan<br />dalam pandangan hidup dan konsepsinya tentang realitas.Supriyanto, S.Soshttp://www.blogger.com/profile/06298000504106722897noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-787998435738526185.post-69207616907695261802014-02-09T15:18:00.000+07:002014-02-09T15:18:02.032+07:00<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><b>PERILAKU MENYIMPANG</b></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiH4jzAVsnBoIB-CJAnLzkJedu9wujBcBYUC2AQKY0DAcunO2EYruidz8mne88Erh3sjbPBqzjrvEP_egAa6kY24KzPoEXrvgYuZTpaloT-hqKUQeb8Lq8Iieq5fJjSDez1kYets6kupDIJ/s1600/untitled.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiH4jzAVsnBoIB-CJAnLzkJedu9wujBcBYUC2AQKY0DAcunO2EYruidz8mne88Erh3sjbPBqzjrvEP_egAa6kY24KzPoEXrvgYuZTpaloT-hqKUQeb8Lq8Iieq5fJjSDez1kYets6kupDIJ/s1600/untitled.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. Pengertian Perilaku Menyimpang</strong><br />
Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak sesuai dengan
norma-norma dalam masyarakat. Sedangkan pelaku yang melakukan
penyimpangan itu disebut devian (<span class="k85at4ws" id="k85at4ws_7">deviant</span>). Adapun perilaku yang sesuai
dengan norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat disebut
konformitas. Ada beberapa definisi perilaku menyimpang menurut sosiologi, antara lain sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. James <span class="k85at4ws" id="k85at4ws_8">Vender</span> Zender </strong><br />
Perilaku menyimpang adalah perilaku yang dianggap sebagai hal tercela
dan di <span class="k85at4ws" id="k85at4ws_3">luar</span> batas-batas toleransi oleh sejumlah besar orang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. Bruce J Cohen</strong><br />
Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak berhasil
menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok
tertentu dalam masyarakat.<br />
<strong>3. <span class="k85at4ws" id="k85at4ws_5">Robert</span> M.Z. Lawang</strong><br />
Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari
norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem <span class="k85at4ws" id="k85at4ws_4">sosial</span> dan menimbulkan usaha
dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku
tersebut.<br />
<strong> </strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. Ciri-ciri Perilaku Menyimpang</strong><br />
Menurut Paul B Horton penyimpangan memiliki ciri-ciri sebagai berikut.<br />
1. Penyimpangan harus dapat didefinisikan, artinya penilaian menyimpang
tidaknya suatu perilaku harus berdasar kriteria tertentu dan diketahui
penyebabnya.<br />
2. Penyimpangan bisa diterima bisa juga ditolak.<br />
3. Penyimpangan relatif dan penyimpangan mutlak, artinya perbedaannya ditentukan oleh frekuensi dan kadar penyimpangan.<br />
4. Penyimpangan terhadap budaya nyata ataukah budaya <span class="k85at4ws" id="k85at4ws_1">ideal</span>, artinya
budaya ideal adalah segenap peraturan hukum yang berlaku dalam suatu
kelompok masyarakat. Antara budaya nyata dengan budaya ideal selalu
terjadi kesenjangan.<br />
5. Terdapat norma-norma penghindaran dalam penyimpangan. Norma
penghindaran adalah pola perbuatan yang dilakukan orang untuk memenuhi
keinginan mereka, tanpa harus menentang nilai-nilai tata kelakuan secara
terbuka.<br />
6. Penyimpangan sosial bersifat adaptif, artinya perilaku menyimpang
merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan
sosial.<br />
<strong> </strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>C. Sifat-sifat Penyimpangan</strong><br />
Penyimpangan sebenarnya tidak selalu berarti negatif, melainkan ada
yang positif. Dengan demikian, penyimpangan sosial dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu penyimpangan positif dan penyimpangan negatif. <br />
<strong>1. Penyimpangan positif</strong><br />
Penyimpangan positif merupakan penyimpangan yang terarah pada
nilai-nilai sosial yang didambakan, meskipun cara yang dilakukan
menyimpang dari norma yang berlaku. Contoh seorang ibu yang menjadi
tukang ojek untuk menambah penghasilan keluarga. <br />
<strong>2. Penyimpangan negatif</strong><br />
Penyimpangan negatif merupakan tindakan yang dipandang rendah, melanggar
nilai-nilai sosial, dicela dan pelakunya tidak dapat ditolerir
masyarakat. Contoh pembunuhan, pemerkosaan, pencurian dan sebagainya. <br />
<strong> </strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>D. Jenis-jenis Perilaku Menyimpang</strong><br />
Menurut Lemert (1951) Penyimpangan dibagi menjadi dua bentuk yaitu penyimpangan <span class="k85at4ws" id="k85at4ws_2">primer</span> dan sekunder.<br />
<strong>1. Penyimpangan Primer</strong><br />
Penyimpangan yang dilakukan seseorang akan tetapi si pelaku masih dapat
diterima masyarakat. Ciri penyimpangan <span class="k85at4ws" id="k85at4ws_6">ini</span> bersifat temporer atau
sementara, tidak dilakukan secara berulang-ulang dan masih dapat
ditolerir oleh masyarakat. Contohnya: pengemudi yang sesekali melanggar
lalu lintas.<br />
<strong>2. Penyimpangan Sekunder </strong><br />
Penyimpangan yang dilakukan secara terus menerus sehingga para pelakunya
dikenal sebagai orang yang berperilaku menyimpang. Misalnya orang yang
mabuk terus menerus. Contoh seorang yang sering melakukan pencurian,
penodongan, pemerkosaan dan sebagainya. <br />
Sedangkan menurut pelakunya, penyimpangan dibedakan menjadi penyimpangan individual dan penyimpangan kelompok. <br />
<strong>1. Penyimpangan individual</strong><br />
Penyimpangan individual adalah penyimpangan yang dilakukan oleh
seseorang atau individu tertentu terhadap norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat. Contoh: seseorang yang sendirian melakukan pencurian.<br />
<strong>2. Penyimpangan kelompok</strong><br />
Penyimpangan kelompok adalah penyimpangan yang dilakukan oleh sekelompok
orang terhadap norma-norma masyarakat. Contoh geng penjahat. <br />
<strong> </strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>E. Sebab-sebab Terjadinya Perilaku Menyimpang</strong><br />
<strong>1. Penyimpangan sebagai akibat dari proses sosialisasi yang tidak sempurna</strong><br />
Karena ketidaksanggupan menyerap norma-norma kebudayaan ke dalam
kepribadiannya, seorang individu tidak mampu membedakan perilaku yang
pantas dan yang tidak pantas. Ini terjadi karena seseorang menjalani
proses sosialisasi yang tidak sempurna dimana agen-agen sosialisasi
tidak mampu menjalankan peran dan fungsinya dengan baik.<br />
Contohnya seseorang yang berasal dari keluarga broken home dan kedua
orang tuanya tidak dapat mendidik si anak secara sempurna sehinga ia
tidak mengetahui hak-hak dan kewajibanya sebagai anggota keluarga maupun
sebagai anggota masyarakat. Perilaku yang terlihat dari anak tersebut
misalnya tidak mengenal disiplin, sopan santun, ketaatan dan lain-lain.<br />
<strong>2. Penyimpangan karena hasil proses sosialisasi subkebudayaan menyimpang</strong><br />
Subkebudayaan adalah suatu kebudayaan khusus yang normanya bertentangan
dengan norma-norma budaya yang dominan. Unsur budaya menyimpang meliputi
perilaku dan nilai-nilai yang dimiliki oleh anggota-anggota kelompok
yang bertentangan dengan tata tertib masyarakat. Contoh kelompok
menyimpang diantaranya kelompok penjudi, pemakai narkoba, geng penjahat,
dan lain-lain.<br />
<strong>3. Penyimpangan sebagai hasil proses belajar yang menyimpang</strong><br />
Proses belajar ini melalui interaksi sosial dengan orang lain, khususnya
dengan orang-orang berperilaku menyimpang yang sudah berpengalaman.
Penyimpangan inipun dapat belajar dari proses belajar seseorang melalui
media baik buku, majalah, koran, televisi dan sebagainya.<br />
<strong> </strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>F. Teori-Teori Penyimpangan</strong><br />
Penyimpangan yang terjadi dalam masyarakat dapat dipelajari melalui berbagai teori, diantaranya sebagai berikut.<br />
<strong>1. Teori Labeling</strong><br />
Menurut Edwin M. Lemert, seseorang menjadi orang yang menyimpang karena
proses labelling berupa julukan, cap dan merk yang ditujukan oleh
masyarakat ataupun lingkungan sosialnya. Mula-mula seseorang akan
melakukan penyimpangan primer (primary deviation) yang mengakibatkan ia
menganut gaya hidup menyimpang (deviant life style) yang menghasilkan
karir menyimpang (deviant career).<br />
<strong>2. Teori Hubungan Diferensiasi</strong><br />
Menurut Edwin H. Sutherland, agar terjadi penyimpangan seseorang harus
mempelajari terlebih dahulu bagaimana caranya menjadi seorang yang
menyimpang. Pengajaran ini terjadi akibat interaksi sosial antara
seseorang dengan orang lain yang berperilaku menyimpang.<br />
<strong>3. Teori Anomi Robert K Merton</strong><br />
Robert K. Merton menganggap anomie disebabkan adanya ketidakharmonisan
antara tujuan budaya dengan cara-cara yang diapakai untuk mencapai
tujuan tersebut. Menurut Merton terdapat lima cara pencapaian tujuan
budaya, yaitu:<br />
a. Konformitas<br />
Konformitas adalah sikap yang menerima tujuan budaya yang konvensional (biasa) dengan cara yang juga konvensional.<br />
b. Inovasi<br />
Inovasi adalah sikap seseorang menerima secara kritis cara-cara
pencapaian tujuan yang sesuai dengan nlai-nilai budaya sambil menempuh
cara baru yang belum biasa dilakukan.<br />
c. Ritualisme<br />
Ritualisme adalah sikap seseorang menerima cara-cara yang diperkenalkan
sebagai bagian dari bentuk upacara (ritus) tertentu, namun menolak
tujuan-tujuan kebudayaannya.<br />
d. Retreatisme<br />
Retreatisme adalah sikap seseorang menolak baik tujuan-tujuan maupaun
cara-cara mencapai tujuan yang telah menajdi bagian kehidupan masyarakat
ataupun lingkungan sosialnya.<br />
e. Pemberontakan<br />
Pemberontakan adalah sikap seseorang menolak sarana dan tujuan-tujuan
yang disahkan oleh budaya masyarakatnya dan menggantikan dengan cara
baru.<br />
<strong> </strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>G. Bentuk-bentuk Perilaku Menyimpang<br />
</strong>
<strong>1. Penyalahgunaan Narkoba</strong><br />
Merupakan bentuk penyelewengan terhadap nilai, norma sosial dan agama.
Dampak negatif yang ditimbulkan akan menyebabkan berkurangnya
produktivitas seseorang selama pemakaian bahan-bahan tersebut bahkan
dapat menyebabkan kematian.<br />
Menurut Graham Baliane, ada beberapa penyebab seseorang remaja memakai narkoba, antara lain sebagai berikut:<br />
1) Mencari dan menemukan arti hidup.<br />
2) Mempermudah penyaluran dan perbuatan seksual.<br />
3) Menunjukkan tindakan menentang otoritas orang tua, guru, dan norma-norma sosial.<br />
4) Membuktikan keberanianya dalam melakukan tindakan berbahaya seperti kebut-kebutan dan berkelahi.<br />
5) Melepaskan diri dari kesepian.<br />
6) Sekedar iseng dan didorong rasa ingin tahu.<br />
7) Mengikuti teman-teman untuk menunjukkan rasa solidaritas<br />
8) Menghilangkan frustasi dan kegelisahan hidup.<br />
9) Mengisi kekosongan, kesepian, dan kebosanan. <br />
<strong>2. Penyimpangan seksual</strong><br />
Penyimpangan seksual adalah perilaku seksual yang tidak lazim dilakukan.
Penyebab penyimpangan seksual antara lain adalah pengaruh film-film
porno, buku dan majalah porno. Contoh penyimpangan seksual antara lain
sebagai berikut:<br />
1) Perzinahan yaitu hubungan seksual di luar nikah.<br />
2) Lesbian yaitu hubungan seksual yang dilakukan sesama wanita.<br />
3) Homoseksual adalah hubungan seksual yang dilakukan sesama laki-laki.<br />
4) Pedophilia adalah memuaskan kenginan seksual dengan menggunakan kontak seksual dengan anak-anak.<br />
5) Gerontophilia adalah memuaskan keinginan seksual dengan orang tua seperti kakek dan nenek.<br />
6) Kumpul kebo adalah hidup seperti suami istri tanpa nikah.<br />
<strong>3. Alkoholisme</strong><br />
Alkohol disebut juga racun protoplasmik yang mempunyai efek depresan
pada sistem syaraf. Orang yang mengkonsumsinya akan kehilangan kemampuan
mengendalikan diri, baik secara fisik, psikologis, maupun sosial.
Sehingga seringkali pemabuk melakukan keonaran, perkelahian, hingga
pembunuhan. <br />
<strong>4. Kenakalan Remaja</strong><br />
Gejala kenakalan remaja tampak dalam masa pubertas (14 – 18 tahun),
karena pada masa ini jiwanya masih dalam keadan labil sehingga mudah
terpengaruh oleh lingkungan yang negatif. Penyebab kenakalan remaja
antara lain sebagai berikut.<br />
a. Lingkungan keluargayang tidak harmonis.<br />
b. Situasi yang menjemukan dan membosankan.<br />
c. Lingkungan masyarakat yang tidak menentu bagi prospek kehidupan masa mendatang, seperti lingkungan kumuh dan penuh kejahatan.<br />
Contoh perbuatan kenakalan seperti pengrusakan tempat/fasilitas umum,
penggunaan obat terlarang, pencurian, perkelahian atau tawuran dan lain
sebagainya. Salah satu bentuk tawuran tersebut adalah tawuran pelajar.
Tawuran pelajar berbeda dengan perkelahian biasa. Tawuran pelajar dapat
digolongkan sebagai patologi (penyakit) karena sifatnya yang kompleks
dengan penyebab dan akibat yang berbeda-beda. </div>
Supriyanto, S.Soshttp://www.blogger.com/profile/06298000504106722897noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-787998435738526185.post-77025241902420308242013-08-18T19:39:00.000+07:002013-08-18T19:39:29.421+07:00<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b><span style="font-size: small;">SUKU DAYAK PENJAGA PATOK PERBATASA RI - MALAYSIA</span></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin23S9bmq1a7ATqQGcwaDZGpOJjcPLJlc0_JQbRvEC6nRE4RTT63BjOyRg9-ChQ9PtaOzSBxJZTKRLDHOZIUpM-97vGBLH4aIk1M-AHnVrXt8YhvKWJYOJhH9aM6WYvhQ0wZrykTeE0y2r/s1600/dayak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin23S9bmq1a7ATqQGcwaDZGpOJjcPLJlc0_JQbRvEC6nRE4RTT63BjOyRg9-ChQ9PtaOzSBxJZTKRLDHOZIUpM-97vGBLH4aIk1M-AHnVrXt8YhvKWJYOJhH9aM6WYvhQ0wZrykTeE0y2r/s1600/dayak.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">SUKU DAYAK PENJAGA PATOK NEGARA DI KECAMATAN ENTIKONG DAN SEKAYAM
Menurut para ahli, penduduk yang tinggal di daerah perbatasan adalah
suku Dayak yang secara umum terbagi menjadi dua bagian yaitu suku Dayak
Bidayuh dan suku Dayak Iban. Suku Dayak Iban banyak mendiami di Serawak,
sedangkan suku Dayak Bidayuh sebagian berada di wilayah Sanggau
bermukim di sepanjang sungai Sekayam dan sebagian lagi bermukim di anak
sungai Sekayam. Sedangkan suku Dayak Bidayuh memiliki sub-sub suku
sebagai berikut: 1. Dayak Sikukng, atau sering disebut dengan sub suku
Dayak Sungkung, adalah kelompok masyarakat Dayak yang bermukim di
Kecamatan Entikong menempati 2 kampung yaitu Pool dan Senutul. Selain
itu ada yang bermukim di Kabupaten Bengkayang. Sedangkan bahasa yang
digunakan untuk berkomunikasi adalah Bahasa Begais, walaupun mereka
terpencar di dua kabupaten yang berbeda dan negara yang berbeda mereka
berasal dari satu nenek moyang yang sama. 2. Dayak Badat, wilayah
pemukiman sub suku Dayak Badat ada dua yaitu wilayah Serawak dan wilayah
Kecamatan Entikong, walau demikian penduduk ini berasal dari satu nenek
moyang yang sama. Yang bermukim di Serawak berada di Kampung Tringgos
sedang yang bermukim di Kecamatan Entikong menempati dua kampung yaitu
Badat Lama yang berada di puncak gunung dan Badat Baru yang berada di
lereng gunung. Sebelum dibukanya SDN No 14 Badat kedua kampung ini
berada pada satu tempat yang sama yaitu Badat. Jarak kampung Badat Lama
dan Badat Baru dengan ibu kota kecamatan Entikong kurang lebih 40 km
akan tetapi waktu yang diperlukan untuk menuju kampung ini kurang 12 jam
dan satu-satu sarana transportasi yang digunakan adalah sungai Sekayam
dan bahasa yang digunakan adalah Bahasa Ais. 3. Dayak Gun, sub suku
Dayak Gun juga bermukim di perbatasan Serawak. Mereka tinggal di dua
kampung yaitu Gun Jemak dan Gun Tembawang, selain itu penduduk sub suku
ini banyak juga yang tinggal di wilayah Serawak tepatnya di Kampung
Sepit. Walau mereka tinggal di dua negara yang berbeda akan tetapi
mereka juga berasal dari satu nenek moyang yang sama. Sub suku Dayak Gun
yang bermukim di Sepit berasal dari Gun Tembawang yang melakukan
migrasi. Bahasa yang digunakan oleh sub suku Dayak Gun adalah Bahasa
Bedagik. Kegiatan penduduk Dayak yang tinggal di Gun Jemak dan Gun
Tembawang adalah berdagang, mata uang yang digunakan untuk transaksi
memakai mata uang Ringgit Malaysia. Informasi yang diterima dua suku ini
lebih banyak berasal dari negara tetangga dari pada informasi bangsa
sendiri. Sebagai ciri khas untuk membedakan dengan sub suku lain adalah
alat yang digunakan untuk merokok, terbuat dari pipa bambu dengan ukuran
sedang yang disebut dengan pipa pengudut. 4. Dayak Sekajang,
berdasarkan informasi sub suku Dayak Sekajang berasal dari Semuh yang
berada di Serawak. Sub suku Dayak ini tinggal di hulu bantaran Sungai
Sekayam yaitu di Kampung Sekajang yang berada di Kecamatan Entikong.
Sedangkan yang tinggal di Serawak, Malaysia berada di Pedawan karena
faktor pernikahan. Bahasa yang digunakan sering disebut sebagai Bahasa
Senggau, peristiwa ini berawal dari terjadi pemerkosaan dan pembunuhan
yang dilakukan oleh Payebung dari Serawak, dan pada akhirnya Payebung
dimutilasi oleh orang Semuh. Untuk selanjutnya keluarga Payebung
melakukan pembalasan melalui tipu muslihat dengan menggunakan kotoran
manusia. Oleh karena bau kotoran manusia tersebut terjadi dimana-mana
orang Semuh ini menutup hidung sehingga suaranya menjadi senggau dan
akhirnya melakukan migrasi ke Sekajang yang sekarang ini, peristiwa ini
terjadi ketika suku Dayak melakukan ngayau pada jaman dahulu. Di
Sekajang terdapat panca yaitu bangunan yang digunakan untuk menyimpan
benda-benda hasil mengayau, salah satunya adalah tengkorak manusia.
Panca yang terdapat di Sekajang merupakan panca yang paling tua usianya
jika dibandingkan dengan panca yang terdapat di Sontas dan Pengadang. 5.
Dayak Mugut, sub suku Dayak ini berasal dari nenek moyang yang sama
dengan sub suku Dayak Sekajang karena faktor perkawinan sehingga adat
istiadatnya tidak jauh berbeda. Penduduk sub suku ini menempati dua
kampung yaitu Suruh Tembawang dan Suruh Engkadok. Bahasa yang digunakan
oleh sub suku Dayak Mugut adalah Bahasa Beais yang sering disebut
sebagai Bahasa Bisulu. Bi Qiu adalah kampung asal usul orang Suruh
Tembawang sebelum mereka disuruh pergi oleh orang Sekajang, karena
mereka disuruh pergi meninggalkan tempat yang oleh masyarakat setempat
diistilahkan tembawang, maka mereka disebut suruh tembawang. Kampung Bi
Qiu yang ditinggalkan sekarang hanya tinggal tanah atau wilayah dan
sekarang menjadi milik orang Sekajang. Sub suku Dayak Mugut yang
bermukim di Serawak menempati Kampung Sader. 6. Dayak Empayeh, sub suku
Dayak Empayeh adalah salah satu sub suku Dayak yang bermukim di hulu
Sungai Sekayam, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau yang menempati
tiga kampung yaitu Palapasang, Mangkau dan Entabang. Sedangkan bahasa
yang digunakan untuk berkomunikasi adalah Bahasa Benyap dan masih
mempunyai hubungan kekerabatan dengan Dayak Empayeh yang tinggal di
Serawak yang tinggal Tepoi. 7. Dayak Merau, sub suku ini menempati di
kampung Merau yang berada di hulu sungai Sekayam. Untuk menuju ke
kampung dapat ditempuh dengan jalan darat dan jalan air. Karena jalan
darat terdapat jembatan yang putus maka satu-satunya untuk menempuh
kampung melalui Sungai Sekayam dengan lama waktu kurang antara 1 atau 2
jam karena arus serta gelombang tinggi, yang diakibatkan oleh riam
sungai. Bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah Bahasa
Benyap atau Bedek. 8. Dayak Pontent, sub suku Dayak Pontent ini
menempati 4 kampung yaitu Ponti Kayan, Ponti Meraga, Ponti Tapau dan
Ponti Engkaras. Penduduk Dayak Pontent yang tinggal pada empat kampung
tersebut berasal dari nenek moyang yang sama sedang bahasa yang
digunakan sebagai alat komunikasi adalah Bahasa Bedek atau Benyap.
Penduduk yang tinggal di kampung Ponti Kayan tidak mau disebut sebagai
sub suku Dayak Pontent akan tetapi mereka lebih senang disebut dengan
suku Kayan karena tinggal di dekat aliran Sungai Kayan. Sub suku Dayak
Pontent ini tidak mempunyai kerabat yang tinggal di Serawak. 9. Dayak
Sontas, sub suku Dayak ini berasal dari satu keturunan yaitu Dayak
Gulik’g banyak tinggal di Kecamatan Beduai dan Kecamatan Entikong. Di
Kecamatan Entikong menempati beberapa kampung seperti Sontas, Semanget,
Sekunyit sedangkan di Kecamatan Beduai menempati kampung, Kubing,
Kelandang, Tokam, Pemodis dan Sungai Dangin. Bahasa yang digunakan untuk
berkomunikasi adalah Bahasa Bekadek. Sub suku Dayak Sontas ini ada yang
bermukim di Serawak tepatnya di Entubuh. Di Sontas juga terdapat
peninggalan hasil ngayau yang berupa panca. 10. Dayak Senangkat’n, sub
suku ini berasal dari Kujang Mbawang, Serawak. Persebaran Dayak
Senangkat’n di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau yang menempati
kampung Panga, Semeng, Peripin dan Rumit. Sedangkan yang bermukim di
wilayah Serawak, Malaysia berada di kampung Kujang Mawang, Kujang Sain,
Kujang Pelaman, Pangkalan Amo, Ri’ih, Serancong dan Daso. Sub suku Dayak
Senangkat’n khususnya yang bermukim di Panga mempunyai hubungan
kekerabatan yang sangat erat dengan yang bermukim di Serawak khususnya
di Kujang Mawang dan Kujang Sain, keduanya dipisahkan oleh Gunung Roan
yang dapat ditempuh selama 2 jam berjalan kaki melalui jalan tikus
karena tidak jalan khusus yang menghubungkan kampung-kampung tersebut,
sedangkan bahasa yang digunakan adalah Bahasa Bekaii. 11. Dayak
Kerambay, sub suku Dayak Kerambay yang bermukim di wilayah Kecamatan
Entikong berada di Kampung Nekan. Sedangkan yang bermukim di Kecamatan
Sekayam tinggal di kampung Segirau, Engkahan, Pesing, Entinuh, Entubah,
Raut Kayan, Mabah, Seka, Masa Selangai, dan Raut Muara. Sub suku Dayak
ini berasal dari satu keturunan sedangkan dalam berkomunikasi masyarakat
suku Dayak ini menggunakan Bahasa Kerambay. 12. Dayak Paus, sub suku
Dayak ini bermukim di pinggiran Sungai Sekayam menempati beberapa
kampung yaitu Paus, Kenaman, Lomur I, Lomur II, Pengadang dan Munyao.
Sub suku Dayak Paus ini merupakan penduduk asli di Kecamatan Sekayam.
Bahasa yang digunakan untuk komunikasi adalah Bahasa Paus. Di kampung
Pengadang terdapat panca sebagai salah satu bukti penghormatan sub suku
Dayak Paus kepada nenek moyangnya, seperti yang terdapat di Sekajang dan
Sontas. Panca yang terdapat di Pengadang didirikan pada tahun 1887 yang
didalamnya terdapat satu tengkorak dari raksasa yang tinggal dihutan,
puluhan tengkorak manusia dan benda-benda lain hanya ngayau. 13. Dayak
Sisakng, sebagian besar sub suku ini menempati di wilayah Kecamatan
Sekayam yang tersebar pada kampung-kampung seperti Bantan, Berungkat,
Entabai, Bungkang, Lubuk Sabuk, Lubuk Tengah dan Segumon. Sub suku Dayak
Sisakng yang tinggal di Bantan mempunyai hubungan kekerabatan yang
sangat kuat dengan suku Dayak Mapuk yang berada di wilayah Serawak,
Malaysia, dari 160 kepala keluarga sebanyak 12,5% atau 20 kepala
keluarga orang Bantan keluarganya berada di Mapuk. Kampung Mapuk terbagi
atas 6 kampung kecil yaitu Kecebe, Tante, Sadong, Trage, Daha dan
Terbat. Sedangkan kampung yang paling dekat dengan Bantan adalah Mapuk
Kecebe. Sub suku Dayak Sisakng yang tinggal Bantan merupakan suku
nomaden, kampung yang dihuni sekarang ini merupakan hasil perpindahan
yang keenam. Jalan tikus yang terdapat di daerah ini berjumlah 4 tempat
yaitu Bantan dengan Kujang Sain, Bantan dengan Mapuk, Bungkang dengan
Mapuk dan Lubuk Tengah dengan Mujat. Panjang jalan tikus tersebut kurang
lebih 12 km yang ditempuh dengan jalan kaki selama 2 atau 3 jam. Di
Bantan terdapat Kantor Imigrasi dan menurut M. Sukandi (warga Bantan)
jumlah pelintas batas yang melewati jalan tikus ini dalam setiap
minggunya mencapai 5-10 orang. Perbandingan tingkat kemakmuran dan
sejahteraan antara orang Bantan dengan Mapuk adalah 1 : 5, walaupun
demikian rasa nasionalisme orang Bantan cukup tinggi. Dari tahun
1920-1958 telah terjadi orang Mapuk membuat ladang sampai ke wilayah
Bantan. Selain di Bantan, sub suku Dayak Sisakng yang bermukim di
Segumon juga mempunyai kekerabatan yang sangat erat dengan dengan suku
Dayak di Serawak khususnya yang tinggal di Mongkos. 14. Dayak Iban, sub
suku Dayak Iban ini sering juga disebut sebagai suku Dayak Sebaro’, suku
Dayak Dedeh (Triana Wulandari, dkk. 96, 2009). Persebaran suku Dayak
ini menempati kampung seperti Perimpah, Tapang Peluntan, Guna Banir,
Sungai Tekam, Sungai Beruang, Tapang Sebeluh, Sungai Daun, Tapang
Engkabang, Miru’k, Malenggang dan Sungai Sepan yang mana semua kampung
tersebut berada di wilayah Kecamatan Sekayam, sedangkan bahasa yang
digunakan Bahasa Iban. Dalam perjalanan sejarah, orang Dayak di daerah
ini berkembang secara turun temurun menyebar dalam wilayah yang dihuni
sekarang dan bahkan sampai ke luar wilayah Serawak atau sebaliknya.
Persebaran ini banyak disebabkan oleh penjajahan Jepang, masyarakat yang
menentang Jepang diculik dan dibawa ke Mandor, ada juga yang pergi ke
daerah lain sementara mereka tidak mengetahui bahwa daerah tersebut
sudah berada di wilayah kekuasaan Inggris. Selain itu, karena terjadinya
peperangan antara Inggris dengan Jepang masyarakat Dayak yang tinggal
di Kujang Mawang dan Kujang Sain mengungsi ke wilayah yang sekarang
bernama Panga untuk menghindari korban perang. Setelah Indonesia
merdeka, letak perbatasan dikuatkan dengan dipasangnya tapal batas
negara, sehingga orang Dayak yang tinggal di daerah di Serawak tersebut
otomatis masuk sebagai bagian dari penduduk Serawak. Terdapat 10 sub
suku Dayak yang kampungnya langsung berdampingan dengan kampung suku
Dayak di Serawak, dan berasal dari satu nenek moyang yang sama yaitu
Sisakng, Sontas, Badat, Gun, Senangkat’n, Mugut, Sekajang, Sungkung,
Empayeh dan Iban. Dengan demikian sebagian suku Dayak memiliki hubungan
intens dengan suku Dayak Serawak, dalam bidang ekonomi, keagamaan,
kekerabatan, budaya dan kesenian hal dikarenakan mereka asal-usul nenek
moyang yang sama. Karena hubungan yang sangat intens ini menyebabkan
sebagian generasi muda mengajukan permohonan migrasi ke Serawak dan
terjadi hampir setiap bulan (Imran, Kepala Desa Suruh Tembawang dalam TV
One, Minggu 18 April 2010). Dengan kondisi seperti itu wilayah
perbatasan tidak hanya dilihat dalam perspektif geografis spasial,
tetapi juga harus dipandang dalam perspektif geografis sosial kultural .
Artinya, di wilayah perbatasan itu selalu ada masyarakat yang menghuni
dan melintasinya. Dengan perspektif demikianlah, muncul permasalahan
yang salah satunya adalah kesamaran kultural dengan batasan-batasan yang
ada (bersifat konvensional) telah mencair, hal ini terjadi karena
terdapatnya hubungan yang sangat intens melalui jalan setapak yang
dikenal dengan istilah jalan tikus, yang menghubungkan antara kedua
kampung yang terpisah secara geopolitik (perhatikan gambar 1). Jalan
tikus tersebut jumlahnya cukup banyak yaitu Gun Tembawang dengan Sepit,
Pala Pasang dengan Sadir, Mangkau dengan Tepoi, Entabang dengan Temong,
Peripin dengan Pangkalan Amu, Panga dengan Kujang Sain, Bantan dengan
Mapuk, Lubuk Tengah dengan Mojat, Segumon dengan Mongkos dan Sungai
Beruang dengan Lubuk Nimbung (Balai Ringin). Wilayah perbatasan
memperoleh makna yang baru sebagai konstruksi sosial dan kultural yang
tidak lagi terikat pada pengertian yang bersifat teritorial, dengan
demikian daerah perbatasan tidak lagi dipandang sebagai ruang geografi,
tetapi lebih sebagai ruang sosial budaya. Dengan perpekstif demikian,
batas negara tidak hanya membelah etnisitas yang berbeda. Malah bisa
terjadi membelah etnisitas yang sama karena sejarah kebangsaannya yang
berbeda, sementara kedua suku memiliki kesamaan sukubangsa dan kultur.
Oleh karena itulah secara tidak sengaja, perilaku dan gaya hidup atau
sosio kultural yang diwujudkan masyarakat daerah perbatasan Indonesia
cenderung mencerminkan karakteristik sosio-kultural masyarakat daerah
negara tetangganya dan atau sebaliknya. Kadangkala bisa saja mereka
tidak tahu mana yang merupakan kultur milik daerahnya yang berada dalam
wilayah Entikong dan mana kultur yang milik Serawak. Artinya mereka
kurang menyadari dan memahami akan kultur daerahnya maupun kultur
bangsanya. Dalam konteks hubungan antara budaya daerah/nasional
Indonesia dan budaya negara tetangga, hal ini dapat mengakibatkan
identitas diri/budaya daerah/nasional bangsa Indonesia sebagai ciri satu
kesatuan negara dan bangsa akan memudar. Kondisi akan lebih
memprihatinkan apabila kerabatnya yang satu sukubangsa sangat bangga
akan jati dirinya sebagai bagian dari masyarakat bangsa negara tetangga.
Kondisi demikian semakin mempengaruhinya sebagai satu kesatuan suku
bangsa yang akan menjalar pada bentuk kesatuan bangsa negara tetangga
dengan kurangnya kesadaran akan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia.
Apabila kondisi demikian tetap berlanjut sungguh memprihatinkan, karena
dapat muncul kecenderungan unsur-unsur budaya bangsa Indonesia menjadi
milik atau diserap menjadi budaya bangsa lain. Penduduk yang tinggal di
Entikong (Ibu Kota Kecamatan Entikong) dan Balai Karangan (Ibu Kota
Kecamatan Sekayam) sangat heterogen, yang terdiri dari komunitas
pendatang dan komunitas lokal yang semuanya hidup berdampingan dengan
rukun. Agama, yang dianut komunitas pendatang sebagian besar beragama
Islam, sedangkan komunitas lokal Dayak (Bidayuh) sebagian besar adalah
penganut agama Nasrani (Kristen, Khatolik). Mereka meninggalkan agama
dan kepercayaan awal yang dianutnya yaitu Hindu Kaharingan
(Koentjaraningrat, 1990), semenjak kaum misionaris masuk ke lingkungan
wilayahnya beberapa puluh tahun lalu. Antara komunitas pendatang dengan
komunitas lokal belum pernah terjadi konflik atau perpecahan. Artinya
antara mereka selalu menjaga dan memelihara kerukunan yang sudah ada
sejak dulu. Mereka tidak terpengaruh dengan fenomena yang dialami di
beberapa daerah di Kalimantan Barat dengan adanya serangkaian kerusuhan
dan konflik sosial. Walaupun kerusuhan dan konflik sosial juga terjadi
di Balai Karangan tepatnya pada tanggal 2 Pebruari 1997, (Herlan Artono,
45, 1998) dan lebih khusus lagi untuk Entikong peristiwa itu tidak
terjadi. Sebelum diberlakukannya penyeragaman pemerintahan lokal ke
dalam bentuk kelurahan dan dihapuskannya pemerintahan adat seperti:
Nagari, Mukim, Kampung, Marga, Kepasirahan, Banjar, Desa Adat, Wanua, di
seluruh Indonesia pada masa orde baru, organisasi masyarakat suku Dayak
telah mempunyai struktur organisasi kampung yang terdiri atas Kepala
Kampung dan Kebayan. Selain dari pada suku Dayak pada umumnya secara
turun temurun menjunjung tinggi adat istiadat sebagai warisan
lelulurnya, yang diurusi oleh Temenggung dan Ketua Adat. Semua adat dan
tradisi masyarakat suku Dayak tersebut berfungsi untuk mengatur dan
mengurusi masalah siklus hidup manusia dari kelahiran, perkawinan dan
kematian. Selain itu adat dan tradisi tersebut berfungsi untuk mengatur
tata kehidupan kehidupan bermasyarakat agar harmonis serta
pelanggaran-pelanggaran terhadap tata kehidupan sosial, organisasi adat
yang digunakan sebagai dasar dalam mengaktualisasikan hukum adat Dayak.
Hukum adat merupakan norma yang tidak tertulis yang diberlakukan kepada
semua etnis jika terjadi pelanggaran-pelanggaran tata kehidupan sosial
kemasyarakatan. Dengan demikian adat istiadat sudah terorganisir secara
baik. Semua adat tradisi suku Dayak tersebut baik yang bermukim di
Kecamatan Entikong dan Sekayam dengan yang bermukim di Serawak, Malaysia
mempunyai kesamaan dan kemiripan. Secara geografis wilayah Entikong
(gambar 2 dan 3) merupakan daerah pegunungan, perbukitan, dikelilingi
oleh hutan lebat, dengan suhu udara (28-32) oC serta banyak mengalir
sungai-sungai dan sungai yang terbesar adalah Sungai Sekayam. Sebagian
besar tanahnya adalah tanah merah yang mengandung gambut yang terdiri
dari: pertama, tanah sawah Tanah sawah yang ada (96,30 ha) merupakan
tanah sawah irigasi setengah teknis (65,90 ha) dan tanah sawah tadah
hujan, atau disebut juga sawah rendengan (5,07 ha). Kedua, tanah kering
(202,76 ha) yang terdiri dari tanah tegal atau kebun (187,55 ha), tanah
ladang/tanah huma (20.174,22 ha). Ketiga, tanah basah (50,69 ha),
keempat tanah hutan dengan luas kurang lebih 28.172,95 ha, kelima, tanah
perkebunan kurang jelas ada berapa ha, yang dapat diketahui tanah untuk
perkebunan swasta kurang lebih 1.733,56 ha dan tanah untuk keperluan
fasilitas umum. Kecamatan Entikong dengan ibu kota kecamatan Entikong
terdiri atas 5 desa yaitu, Desa Entikong dengan luas wilayahnya 11.092
ha dan jumlah penduduk 6.073 jiwa; Desa Semanget dengan luas wilayahnya
10.040 ha dan jumlah penduduknya 2.110 jiwa, Desa Nekan dengan luas
wilayahnya 6.255 ha dan jumlah penduduk 2.021 jiwa, Desa Pala Pasang
dengan luas wilayahnya 8.420 ha dan jumlah penduduk 1.017 jiwa, dan Desa
Suruh Tembawang dengan luas wilayahnya 14.882 ha dengan jumlah penduduk
2.795 jiwa. Terdapat kegiatan sosial ekonomi yang melibatkan kedua
masyarakat di Entikong dan Tebedu (Serawak), yang dikenal dengan istilah
SOSEK MALINDO dan tempat pelaksanaan kegiatannya secara bergiliran
setiap tahunnya. Bentuk kegiatannya yang sampai ke menyentuh masyarakat
kecil hanyalah kegiatan olahraga tradisional serta pesta seni budaya
lokal, sehingga kegiatan tersebut perlu untuk ditingkatkan agar dapat
menyentuh kehidupan masyarakat di kedua wilayah tersebut.</span></div>
Supriyanto, S.Soshttp://www.blogger.com/profile/06298000504106722897noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-787998435738526185.post-1878663211588182962013-08-18T16:50:00.001+07:002013-08-18T16:52:22.753+07:00<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">68 TAHUN INDONESIA MERDEKA, DESA SURUH TEMBAWANG BARU SEKALI PERINGATI HUT RI</span></span></b></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCQEi_XjMCnBvwatVL794QFvw3KDk056OWgOpiEA4WfmhKH7eTxFJkjy9vuVrS2ZaZDTbMN7gRLxL2j6h-eTmuHn3zceW4WClDGu2818OYkNDzXOE_cL7drxVeVXKrVl8W05H61cKw1lOk/s1600/Merahputih.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCQEi_XjMCnBvwatVL794QFvw3KDk056OWgOpiEA4WfmhKH7eTxFJkjy9vuVrS2ZaZDTbMN7gRLxL2j6h-eTmuHn3zceW4WClDGu2818OYkNDzXOE_cL7drxVeVXKrVl8W05H61cKw1lOk/s320/Merahputih.jpg" width="215" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> 68 tahun adalah usia Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) . Usia yang cukup matang untuk mencapai kemajuan. Setiap 17
Agustus, selalu diperingati sebagai Hari Ulang Tahun (HUT) ke 68
kemerdekaan Republik Indonesia. Namun diusia uzur, khususnya di daerah
perbatasan NKRI-Malaysia, belum pernah sekalipun menggelar HUT RI.</span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></span>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Desa
Suruh Tembawang, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat
yang berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia, baru pertama kali
menggelar upacara HUT RI pada 17 Agustus 2013.</span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></span>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Peringatan
detik-detik proklamasi yang pertama kali disambut antusias warga.
Kegiatan tersebut merupakan inisiatif pemerintah daerah dan Tentara
Nasonal Indonesia (TNI) serta Kepolisian Republik Indonesia.</span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></span>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Salah
seorang prajurit TNI, Letnal Kolonel Sandi membenarkan jika 17 Agustus
2013 merupakan peringatan perdana HUT RI di desa tersebut kendati usia
Indonesia sudah mencapai 68 tahun.</span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></span>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">“Masyarakat
antusias menyambut upacara bendera karena ini baru pertama kali
selama 68 tahun merdeka,” kata Letnal Kolonel Sandi, kepada Pro 3 RRI,
Sabtu (17/2013). Desa Suruh Tembawang, merupakan desa terisolir di
Sanggau dan harus ditempuh lima jam perjalanan dari kecamatan melalui
sungai.</span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></span>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Beratnya
medan, membuat desa tersebut terisolir. Warga perbatasan juga memiliki
kewajiban yang sama untuk menjaga NKRI. “Mereka adalah WNI, memiliki
tanggung jawab dan kewajiban yang sama untuk mempertahankan NKRI dari
segala bentuk ancaman,” tegasnya.</span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></span>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Ia berharap masyarakat dengan TNI bersama-sama menjaga keamanan agar tetap kondusif dan mempertahankan NKRI.</span></span></div>
Supriyanto, S.Soshttp://www.blogger.com/profile/06298000504106722897noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-787998435738526185.post-71775686194880012702013-08-18T16:44:00.000+07:002013-09-16T08:37:04.291+07:00<h1 class="news-title" style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">BENDERA 8 METER BERKIBAR DI PERBATASARI - MALAYSIA</span></span></h1>
<h1 class="news-title" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><span class="post-content" style="margin-top: 20px;">Bendera berukuran panjang delapan meter, Selasa, dikibarkan di
perbatasan Indonesia-Malaysia di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau,
Kalimantan Barat oleh Pasukan Pengamanan perbatasan Batalion Infanteri
403/Wirasada Pratista dan masyarakat setempat.<br /><br />
Pengibaran bendera berukuran besar itu guna menyambut HUT
Kemerdekaan RI ke-68 di perbatasan Entikong (Indonesia) dengan Tebedu
(Malaysia Timur).<br /><br />
Komandan Pamtas RI-Malaysia (Malindo) Letkol Inf Renal Aprindo
Sinaga, mengatakan bendera tersebut dipasang di puncak Gunung Benuan.
Selain itu juga dilakukan pemasangan bendera di Tugu Pancasila Pos
Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) Entikong.<br /><br />
"Pengibaran bendera tersebut sebagai wujud cintanya masyarakat
perbatasan terhadap NKRI. Sekaligus untuk memupuk rasa nasionalis di
perbatasan," katanya. Petugas Pamtas Yonif 403/WP bersama-sama
masyarakat saling mendukung saat bendera tersebut dipasang. <br /><br />
Menurut Komandan Pamtas Yonif tersebut, masyarakat perbatasan
khususnya di Entikong tidak luntur semangat "merah putih"-nya. <br /><br />
Meskipun pembangunan belum merata menyentuh di daerah pedalaman,
pemasangan bendera di sepanjang jalur darat perbatasan dan pengibaran
bendera dengan ukuran delapan meter di puncak Gunung Benuan merupakan
simbol semangat warga di perbatasan untuk mengisi kemerdekaan ini dengan
berperan aktif di segala bidang, baik itu dalam menyukseskan
pembangunan dan lain sebagainya. <br /><br />
"Saya berharap, masyarakat di perbatasan bukan hanya sebagai
penonton semata. Namun harus mengambil peran aktif dalam membangun
beranda NKRI ini," katanya. <br /><br />
Sementara Camat Entikong Drs Markus menegaskan ketertinggalan
pembangunan di wilayah perbatasan ini jangan sampai menjadi alasan untuk
melemahkan semangat "merah putih" di perbatasan. <br /><br />
"Dengan keterbatasan dan ketertinggalan itu, mari kita
bahu-membahu membangun beranda NKRI di perbatasan Entikong," katanya.
Entikong berjarak 312, 4 kilometer dari Pontianak ke arah timur.<br /><br />
Dia juga mengungkapkan, selain memasang bendera di jalur darat
menuju ke perbatasan. Upacara Peringatan HUT kemerdekaan yang Ke-68 akan
dipusatkan di Desa Suruh Tembawang. <br /><br />
"Ini upacara yang pertama kalinya di luar kota kecamatan Entikong.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kembali semangat `merah putih` yang
sudah mulai memudar," ujar Markus. <br /><br />
Kepala Desa Entikong R Nurdin mengatakan, masyarakat tidak
menuntut terlalu banyak kepada pemerintah, selama ini yang diinginkan
masyarakat hanya akses jalan yang lancar mudah dan berkualitas. <br /><br />
"Jika jalan bagus dan berkualitas sudah tentu, masyarakat dengan
mudah menjalankan aktivitas. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi juga
meningkat," katanya. <br /><br />
Menurut Nurdin, selama merdeka sudah 68 tahun. Masyarakat masih
terkucil akibat minimnya sentuhan pembangunan terutama akses jalan
menuju daerah pedalaman. <br /><br />
"Semoga dengan adanya program pemerintah pusat untuk melanjutkan
kembali pengerjaan jalan paralel perbatasan bisa mengubah wajah NKRI
yang dahulunya terbelakang menjadi terdepan," katanya. <br /><br />
Sementara dari perbatasan RI di Kabupaten Sintang juga akan
mengadakan upacara peringatan HUT RI pada Sabtu, 17 Agustus, di Desa
Nanga Bayan, Kecamatan Ketungau Hulu. <br /><br />
Koordinator Kelompok masyarakat perbatasan (Kimtas) Kabupaten
Sintang, Ambresius Murjani mengatakan upacara itu akan dihadiri seluruh
masyarakat desa Nanga Bayan, yang merupakan desa terdekat dengan wilayah
Malaysia. Desa itu berjarak tempuh sekitar 2,5 jam menuju desa terdekat
di wilayah Malaysia Gua Ming.<br /><br />
"Pemimpin upacaranya, Kepala Desa Nanga Bayan, Nikolaus, dan
dihadiri anggota Pamtas Nanga Bayan dan Satuan Jogya," kata Murjani saat
dihubungi. Sebanyak 100 bendera, bantuan Kepala Polres Sintang, Ajun
Komisaris Besar (Pol) Veris Septiansyah akan dikibarkan di desa
tersebut.</span></span> </span></span></h1>
Supriyanto, S.Soshttp://www.blogger.com/profile/06298000504106722897noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-787998435738526185.post-73920739679884561062013-08-07T06:47:00.001+07:002013-08-07T06:47:49.672+07:00<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>SATGAS PAMTAS YONIF 403/WP GAGALKAN PENYELUNDUPKAN BAWANG MERAH DARI MALAYSIA</b></span></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWkpKmJ9yl4HlpwRmyTHRnIJyDX7MoNhMrzOHvMbO_xLqldmHOJnZjIvpd9Y7I0jyFRt9eN3StHKZB_bifKKGyD3LisgyC2WXNXGM-jaU69EZoYR-o9o2Vzb6y2YTgW7hDJ__E6QYlGyIV/s1600/satgas_403_tgkp_bwang_mrah-a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWkpKmJ9yl4HlpwRmyTHRnIJyDX7MoNhMrzOHvMbO_xLqldmHOJnZjIvpd9Y7I0jyFRt9eN3StHKZB_bifKKGyD3LisgyC2WXNXGM-jaU69EZoYR-o9o2Vzb6y2YTgW7hDJ__E6QYlGyIV/s320/satgas_403_tgkp_bwang_mrah-a.jpg" width="255" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Mengantisipasi maraknya Illegal
Trading yang terjadi diwilayah perbatasan RI-Malaysia, ditanggapi serius
oleh Satgas Pamtas RI-Malaysia yang saat ini dilakukan oleh Batalyon
Infanteri 403/Wirasada Pratista dari Kodam IV/ Diponegoro, dengan
menggelar razia rutin diwilayah Pos-Pos dimana pasukan tersebut
ditempatkan disepanjang Perbatasan RI-Malaysia.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span></span>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Ketatnya Razia dengan memeriksa <span>kendaraan yang </span><span>lalu lalang</span><span> </span><span>mengangkut
barang dan jasa, berbuah hasil dimana pada Rabu (19/6) Pukul 11.30 Wib,
Pos Kotis Satgas yang berada di Entikong berhasil menggagalkan upaya
penyelundupan bawang merah tanpa dibekali dokumen resmi atau Surat
Sertifikasi Kesehatan Tumbuhan sebanyak 14.380 kg.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Bawang Merah tersebut diangkut
dengan menggunakan 3 unit Truk jenis Boks dengan nomor polisi KB 9686
D, KB 657 XX dan KB 9760 BCB. Menurut pengakuan para pengemudi truk
tersebut bahwa Bawang Merah yang mereka bawa berasal dari Malaysia dan
disebutkan pemiliknya adalah Sdr.<span> </span><span>Wanto penduduk Balai Karangan Kabupaten Sanggau.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Setelah dilakukan pemeriksaan
dan pendataan hasil tangkapan, hari itu juga Truk beserta isinya dibawa
menuju balai Karantina pertanian yang berada di Entikong, untuk ditindak
lanjuti sesuai dengan tugas dari instansi terkait yang menangani
komoditi tersebut.</span></span></div>
Supriyanto, S.Soshttp://www.blogger.com/profile/06298000504106722897noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-787998435738526185.post-71457995505566831882013-08-07T06:44:00.002+07:002013-08-07T06:44:29.199+07:00<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>DANREM 121/ABW KUNJUNGI POS GABMA ENTIKONG SATGAS YONIF 403/WP</b></span></span></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7gLslb_cvE4yQ0OmsPxi0EkBqzTnviXCTBIVUUYkO4vNGr367rlgqhEaVvMpslOZtEXhUd6JQKTmzB8-LCUK5zKPdAPsCLzagNoZkzBqkFdaAvITgaIOP45-mKwpYu6KyGN2MxEELW-18/s1600/65f49afc440533eb96a9fc202a764e17.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7gLslb_cvE4yQ0OmsPxi0EkBqzTnviXCTBIVUUYkO4vNGr367rlgqhEaVvMpslOZtEXhUd6JQKTmzB8-LCUK5zKPdAPsCLzagNoZkzBqkFdaAvITgaIOP45-mKwpYu6KyGN2MxEELW-18/s1600/65f49afc440533eb96a9fc202a764e17.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Didampingi
Ketua persit KCK Koorcab Rem 121 PD XII/Tanjungpura, pada Senin (22/7), Danrem
121/Alambhana Wanawai Kolonel Inf Tiopan Aritonang yang juga sebagai
Dankolakops Satgas Pamtas RI-Malaysia melaksanakan kunjungan kerja ke Pos Kotis
Entikong. Turut mendampingi Danrem 121/Alambhana Wanawai,
Pasiintel Rem 121/Alambhana Wanawai serta Kasdim 1204/Sanggau. Dansatgas yang
juga Danyonif 403/Wirasada Pratista Letkol Inf Renal Aprindo Sinaga bersama
seluruh staf, menyambut kedatangan Danrem 121/Alambhana Wanawai beserta
rombongan yang tiba sekitar pukul 16.00 WIB. Setelah menerima laporan dari
Dansatgas, Danrem 121/Alambhana Wanawai menyalami satu persatu personil yang
menyambut termasuk perwakilan dari personil Tentra Darat Malaysia (TDM).</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span></span>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Pukul
16.20 WIB, Danrem 121/Alambhana Wanawai berkenan menerima paparan dari
Dansatgas tentang tugas dan kegiatan yang sudah dilaksanakan. Dansatgas
menjelaskan tentang situasi dan kondisi Yonif 403/Wirasada Pratista dalam
pelaksanaan kegiatan mengamankan Perbatasan RI-Malaysia di wilayah Kalimantan
Barat. Selesai menerima paparan Danrem 121/Alambhana Wanawai berpesan kepada
para Staf dan serta Perwira yang ada di Kotis agar sepenuhnya mendukung
pelaksanaan tugas pengamanan perbatasan. Evaluasi dan perbaikan yang selalu
diberikan dalam berbagai kesempatan itu hal yang bagus dan wajar dari Komandan
karena itu sebagai wujud Binsat.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Selanjutnya
pukul 17.00 WIB, Danrem 121/Alambhana Wanawai melanjutkan kegiatan dengan pelaksanaan jam komandan kepada
seluruh anggota pos Kotis Gabma Entikong. Danrem 121/Alambhana Wanawai
memerintahkan kepada anggota untuk melaksanakan Tugas Pokok dengan baik dan
disampaikan kepada Danrem 121/Alambhana
Wanawai, kunci mencapai kesuksesan yaitu: Kepercayaan kepada Tuhan, Kesempatan,
Kemauan dan Kemampuan. Selesai Jam Komandan dilanjutkan dengan
melakukan peninjauan ke beberapa fasilitas barak di Pos Kotis Entikong, dan Danrem
121/Alambhana Wanawai menyempatkan untuk melihat <em>Border </em>batas RI-Malaysia di Entikong serta ke kantor Bea Cukai.</span></span></div>
Supriyanto, S.Soshttp://www.blogger.com/profile/06298000504106722897noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-787998435738526185.post-57157076140246073292013-08-07T06:40:00.005+07:002013-08-07T06:40:45.366+07:00<h2 style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">SATGAS PAMTAS YONIF 403/WP GAGALKAN PENYELUNDUPAN GULA ILLEGAL DARI MALAYSIA</span></span></h2>
<h2 style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span></span></h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu8LGENsmSpTqwd5tCjdSpsX_mJNcmZp5fqdqkGG5rYLth3GU-aX99v70j5I6GvgPgjqsz8A4XfzKnEAAFJKLoOrn1PgmEjbdaKLTG8487nR3hXOUApnkDCTsbHVxUVfaZpdlvjb3tNQKi/s1600/perbatasan-ri-malaysia_28062013.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="162" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu8LGENsmSpTqwd5tCjdSpsX_mJNcmZp5fqdqkGG5rYLth3GU-aX99v70j5I6GvgPgjqsz8A4XfzKnEAAFJKLoOrn1PgmEjbdaKLTG8487nR3hXOUApnkDCTsbHVxUVfaZpdlvjb3tNQKi/s320/perbatasan-ri-malaysia_28062013.jpg" width="320" /></a></div>
<h2 style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span></span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Pasukan
Satgas Pengaman Perbatasan Darat RI-Malaysia dari Batalyon Infanteri
403/WP, yang bertugas di Entikong, kembali menggagalkan upaya
penyelundupan oleh oknum pelaku kegiatan Illegal Trading yang
berdomisili disekitar Entikong.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 1.3em;">Hal
ini diketahui dimana pada Rabu (26/5) Pukul 16.00 Wib, Pasukan yang
menggelar razia di Pos Kotis Entikong disepanjang jalan Lintas Malindo,
menghentikan sebuah Mobil Boks dengan Nomor Polisi B 9329 HR yang
dicurigai mengangkut komoditi sembako Illegal. Setelah dilakukan
pemeriksaan dengan seksama, mobil boks tersebut ternyata membawa Gula
sebanyak 120 Karung ( Total 6 Ton) masing-masing karung memuat gula
sebanyak 50 Kg.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 1.3em;">Saat
ditanyakan kepada pengemudi Mobil Boks tersebut a.n Harman Jaya umur 18
th, alamat RT 01 RW 02 Kelurahan Pattirobajo Kec. Sibulue Kabupaten
Bone, Sulawesi Selatan, bahwa Gula tersebut memiliki izin tetapi didalam
surat dinyatakan hanya 25 Karung, sedangkan jumlah karung didalam mobil
sebanyak 120 karung. Sehingga 95 karungnya merupakan selundupan tanpa
didukung dokumen resmi.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 1.3em;">Gula
tersebut diakui oleh pengemudi, dimiliki oleh Hj. Ratnawati yang
beralamat di Balai Karangan, Sanggau. Setelah dilakukan pemeriksaan dan
diambil data oleh pasukan Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 403/WP, Mobil
beserta pengemudi dan muatan gula diserahkan ke Bea dan Cukai Entikong
untuk mendapat penanganan lanjutan sesuai dengan kewenangan pihak yang
berlaku.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 1.3em;">Upaya
pemeriksaan dan pencegahan masuknya barang-barang komoditi Illegal dari
negeri jiran akan terus dilakukan oleh Satgas pamtas RI-Malaysia untuk
mencegah masuknya barang tanpa izin tersebut yang akan berakibat pada
terganggunya perekonomian bangsa.</span></span></span></div>
Supriyanto, S.Soshttp://www.blogger.com/profile/06298000504106722897noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-787998435738526185.post-26682498225960656612013-08-07T06:35:00.003+07:002013-08-07T06:35:57.731+07:00<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">PERAYAAN HUT YONIF 403/WP KE 48 BERLANGSUNG SEDERHANA DI DAERAH PENUGASAN</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIXVQ1u8fdYSmfnqXxqHmx4BHc85py8RifhdYq0dlgjLUKtmVZKkiyQ5zz3g48oixrWrqiO3KljTCBUxquzGhXRpKQzL0yS4zj1GBnI8KhmnJ4_9Ye5Gla6wCesG8pE2qMD6EzENlKurVV/s1600/020813.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIXVQ1u8fdYSmfnqXxqHmx4BHc85py8RifhdYq0dlgjLUKtmVZKkiyQ5zz3g48oixrWrqiO3KljTCBUxquzGhXRpKQzL0yS4zj1GBnI8KhmnJ4_9Ye5Gla6wCesG8pE2qMD6EzENlKurVV/s320/020813.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="style30" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Dalam rangka perayaan HUT ke 48
Batalyon Infanteri 403/Wirasada Pratista, diselenggarakan acara buka
bersama di daerah penugasan pos Komando Taktis Gabungan Bersama
Entikong kecamatan Entikong kabupaten Sanggau Kalimantan Barat (wilayah
perbatasan RI - Malaysia).</span></div>
<div class="style30" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div class="style30" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Turut hadir pada acara
tersebut para pejabat pemerintah daerah setempat, Kepala Cabang
Kejaksaan Entikong, Kapolsek Entikong, Kepala Stasiun RRI Entikong,
Kepala Karantina Tumbuhan dan Hewan, Kepala Karantina Ikan, Kepala
BNP2TKI, Kepala Bea Cukai, para tokoh adat, tokoh agama dan tokoh
masyarakat.</span></div>
<div class="style30" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div class="style30" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Dansatgas Pamtas Yonif
403/WP Letkol inf Renal A, Sinaga pada sambutannya menyampaikan, acara
buka bersama ini merupakan momen dalam rangka menjalankan ibadah puasa
di bulan suci Ramadhan, sekaligus wujud perayaan ulang tahun Satgas
Pamtas Yonif 403/WP yang ke 48. Pada acara pemotongan tumpeng, Dansatgas Yonif 403/WP memberikan potongan tumpeng tersebut kepada prajurit Yonif 403/WP yang telah lama berdinas di Kesatuan Yonif 403/WP yaitu Kopda Slamet.</span></div>
<div class="style30" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div class="style30" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">“Acara buka bersama ini
semoga dapat dijadikan sarana untuk mengakrabkan diri dalam menjalin
komunikasi dua arah, sehingga dapat melakukan tugas dan fungsi dalam
membangun dan mencerdaskan kehidupan masyarakat di perbatasan”, harap
Dansatgas.<br />
<br />
Pada kesempatan tersebut, Satgas Pamtas Yonif 403/WP
mohon do’a restu dalam menjalankan tugas di wilayah perbatasan darat
RI-Malaysia agar dapat berhasil dalam melaksanakan tugasnya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Supriyanto, S.Soshttp://www.blogger.com/profile/06298000504106722897noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-787998435738526185.post-19382779692272428962013-08-07T06:30:00.002+07:002013-08-07T06:30:20.712+07:00<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="style41"><strong>DANSATGAS PAMTAS YONIF 403/WP IKUTI IBADAH BERSAMA DENGAN PEMUDA SETEMPAT</strong></span></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="style41"><strong> </strong></span></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><strong><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgq2vhzD31ZqIEs8fZv4cVQmTuyiU04ljWQYU8GQokTaCMMo-oEx1e1lF-18OqDGIgLw5AdDMJnzOyHU2BNzifZB0eB3-r6aET3oO5h2UU1DKf_nFjn3C2_vodQ0tr3pOkwefOc5ZEBx9tp/s1600/020813a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgq2vhzD31ZqIEs8fZv4cVQmTuyiU04ljWQYU8GQokTaCMMo-oEx1e1lF-18OqDGIgLw5AdDMJnzOyHU2BNzifZB0eB3-r6aET3oO5h2UU1DKf_nFjn3C2_vodQ0tr3pOkwefOc5ZEBx9tp/s320/020813a.jpg" width="320" /></a></strong></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="style30" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> Gereja Gloria yang terletak ditengah
pasar Entikong, kecamatan Entikong kabupaten Sanggau (Sabtu, 27/7)
melaksanakan kegiatan ibadah malam. Dansatgas Letkol inf Renal A,
Sinaga, didampingi Papen Satgas Lettu Chk H. Waruwu, S.H. turut
beribadah bersama dengan para pemuda dan pemudi gereja Gloria.</span></div>
<div class="style30" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div class="style30" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> Kebaktian yang pertama
kali diadakan diawal tahun ajaran baru dikuti sebanyak 30 remaja dari
berbagai desa. Pada kesempatan tersebut Dansatgas berbagi pengalaman
dan menyampaikan motivasi kepada umat yang hadir.</span></div>
<div class="style30" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div class="style30" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> “Kita sebagai umat
beragama, yang mempunyai iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
harus memiliki keyakinan dalam hidup. Jatuh bangun dalam meraih
cita-cita adalah hal biasa, jadikan kegagalan sebagai awal dalam
membangun langkah keberhasilan dalam iman”, jelasnya. </span></div>
<div class="style30" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div class="style30" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> Sementara itu, Ibu Delvi
dalam khotbahnya menyampaikan bahwa kita harus saling mengasihi sesama
kita dan Tuhan. Wajib hukumnya kita harus berbuat yang baik dalam kasih
yang ikhlas, tidak mengharapkan balasan dan mendasarkan semuanya dalam
iman percaya kita kepada Tuhan.</span></div>
<div class="style30" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Diakhir ibadah, Dansatgas
menyerahkan bantuan berupa buku-buku dan renungan harian kepada
anak-anak yang mengikuti ibadah, dengan harapan buku tersebut dapat
bermanfaat dalam menumbuhkembangkan iman percaya kita kepada Tuhan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="style41"><strong> </strong></span></span></span><span class="style43">
</span></div>
Supriyanto, S.Soshttp://www.blogger.com/profile/06298000504106722897noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-787998435738526185.post-31334917216536292102013-06-04T07:16:00.003+07:002013-06-04T07:16:51.723+07:00SATGAS YONIF 403/WP MENYELAMATKAN TKW INDONESIA<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
Baru sehari tiba di lokasi tugas, prajurit Yonif 403/WP yang menjadi
prajurit satuan tugas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-Malaysia
(Malindo) di wilayah Entikong-Serawak berhasil menorehkan prestasi
membanggakan dengan menyelamatkan seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW),
Neneng Isma Widhiarty (48) asal Parakan Asri Dalam, Cisarantem Endah,
Ancamanik, Bandung, Jabar. Wanita tengah baya yang kondisi tubuhnya
penuh dengan luka lebam, utamanya dibagian dada dan leher akibat
dianiaya oleh sang majikan tempatnya bekerja di Sibu, Malaysia.<br /> <br />
Senin (03/06/2013) sekitar pukul 7.30 WIB usai melaksanakan apel, 2
anggota unit intel, Serka Deni Satriyo dan Sertu Ajat berangkat menuju
pintu perbatasan (border) Entikong-Sarawak guna melakukan penyamaran dan
pemantauan beragam bentuk pelanggaran. Beberapa menit berada di lokasi
tersebut, kedua anggota Yonif 403 tersebut melihat korban turun dari bis
antar negara jurusan Kuching-Pontianak dengan berlari sembari menangis.
Serka Deni dan Sertu Ajat segera mendekati dan menanyakan kepada korban
apa yang terjadi. Korban yang bekerja sebagai pembantu rumahtangga
selama 2 bulan mengaku ketakutan akibat dikejar agen TKI saat dirinya
berhasil melarikan diri.<br /> <br /> "Korban mengaku tengah dalam pelarian
setelah berhasil meloloskan diri (kabur) dari rumah majikannya di Sibu,
Malaysia dan takut dikejar agen yang memberangkatkannya, sehingga segera
kami amankan dan bawa ke pos (Kotis) Pamtas agar terhindar dari kejaran
agen TKI," terang Serka Deni.<br /> <br /> Kepada KRjogja.com korban
mengaku, Minggu (02/06/2013) malam memberanikan diri kabur dari rumah
majikannya akibat sudah tak tahan lagi oleh beragam siksaan yang
dilakukan oleh sang majikan. Dirinya mengaku, ia harus bekerja sejak
pukul 6 pagi hingga 10 malam tanpa istirahat. Jika melakukan kesalahan
kerap ditendang, dipukul dan dijambak rambutnya oleh majikan. Kejadian
tersebut nyaris saban hari diterimanya.<br /> <br /> "Hampir tiap hari saya
dipukul dan dijambak jika saya mengeluh capek. Saya tidak dibolehkan
makan sebekum jam 10 malam. Bahkan, selama saya bekerja sejak 2bulan
lalu, sampai hari ini saya tidak digaji. Saat saya tanyakan, gaji saya
sudah dibayarkan ke agen, lalu saya dipukul," urai korban.<br /> <br />
Begitu tiba di pos prajurit Yonif 403/WP, korban segera mendapatkan
perawatn dari tim medis. Sementara, Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Letkol
Inf Renal Aprindo Sinaga didampingi Pasi Intel Lettu Inf Rajiko
menjelaskan, usai mendapatkan perawatan dan kondisi kesehatannya sudah
pulih, korban akan diserahkan ke kepolisian setempat guna mendapatkan
perlindungan sekaligus dapat dipulangkan ke daerah asalnya di Bandung,
Jabar.</div>
Supriyanto, S.Soshttp://www.blogger.com/profile/06298000504106722897noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-787998435738526185.post-14964014306436966412013-06-03T23:30:00.001+07:002013-06-03T23:30:50.254+07:00SATGAS YONIF 403/WP TIBA DI DAERAH PAMTAS MALINDO KALBAR<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<strong>USAI </strong>melakukan perjalanan laut selama 4 hari 3 malam
yang cukup melelahkan dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, sebanyak 650
personel prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) 403/WP, Kentungan,
Yogyakarta, Sabtu (01/06/2013) pukul 2 dinihari tiba di Pelabuhan
Pontianak, Kalbar. KRI Teluk Amboina dengan nomor lambung 503 perlahan
merapat di dermaga. Sebagian prajurit menampakkan raut kegembiraan. Rasa
lelah yang sedari tadi dirasakan seakan sirna. <br /> <br /> Dikejauhan
nampak puluhan pejabat TNI AD dan TNI AL jajaran Kodam XII/Tanjungpura
sudah siap menyambut kedatangan prajurit-prajurit Pengamanan Perbatasan
(Pamtas) Lintas Darat di wilayah Indonesia-Malaysia (Malindo), tepatnya
di daerah Entikong-Sarawak, Kalbar.<br /> <br /> Satu demi satu prajurit
Yonif 403/WP menuruni anak tangga lalu naik kendaraan (truk) yang telah
dipersiapkan jajaran Kodam setempat. Mengingat kedatangan yang sudah
larut, seluruh kekuatan personel harus melakukan transit sekaligus
bermalam di Detasemen Zeni Tempur (Denzipur) Pontianak. Istirahat tak
kurang dari 4 jam, prajurit sudah bersiap kembali guna melaksanakan
persiapan upacara penyambutan oleh Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI M
Ridwan.<br /> <br /> Dalam amanatnya, Mayjen Ridwan mengucapkan selamat
datang di 'Bumi Khatulistiwa' kepada seluruh prajurit. Dirinya
menegaskan serta berharap agar prajurit Yonif 403/WP secara
sungguh-sungguh dan bertanggungjawab dalam melaksanakan fungsi dan tugas
pokoknya sebagai prajurit Pamtas RI-Malaysia di perbatasan
Entikong-Serawak.<br /> <br /> "Sebagai Pangdam Tanjungpura, secara pribadi
dan mewakili seluruh perwira, staf dan prajurit jajaran Kodam
XII/Tanjungpura saya ucapkan selamat datang dan selamat menjalankan
tugas pengabdian yang mulia kepada bangsa dan negara dalam menjaga
kedaulatan NKRI. Saudara-saudara sebagai prajurit pilihan harus lebih
baik lagi dalam menjalankan tugas pengamanan perbatasan lintas darat
RI-Malaysia dibanding prajurit-prajurit sebelumnya," tegas Mayjen
Ridwan.<br /> <br /> Sementara, Asisten Intel (Asintel) Kodam
XII/Tanjungpura Kolonel Inf Ontang Roma Pangihutan dalam pemaparannya
juga menegaskan kepada seluruh prajurit Pamtas Yonif 403/WP, khususnya
satuan unit intel agar bertugas dengan baik dan melakukan pengawasan
secara kontinyu sekaligus tidak mudah terbius oleh rayuan-rayuan dari
pihak manapun, yang dapat mengarah kepada tindakan negatif yang merusak
nama baik satuan maupun nama TNI AD.<br /> <br /> Usai dilakukan upacara
penyambutan, selanjutnya Pangdam XII/Tanjungpura menyalami Komandan
Batalyon Infanteri (Danyonif) 403/WP Letkol Inf Renal Aprindo Sinaga
beserta perwakilan prajurit masing-masing kompi.Selanjutnya, seluruh
kekuatan personel tersebut akan bergerak menuju perbatasan dan pos-pos
sepanjang garis perbatasan Kalbar pada Minggu</div>
Supriyanto, S.Soshttp://www.blogger.com/profile/06298000504106722897noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-787998435738526185.post-54042575196497859352013-06-03T16:11:00.001+07:002013-06-03T16:11:15.985+07:00PEMBERANGKATAN TUGAS SATGAS YONIF 403/WP<div style="text-align: justify;">
Sebanyak 650 prajurit Yonif 403/Wirasada Pratista Yogyakarta
diberangkatkan ke perbatasan Kalimantan Barat-Malaysia melalui Pelabuhan
Tanjung Mas, Semarang, Selasa (28/5). Dalam pasukan yang
diberangkatkan, ikut serta juga 4 prajurit Korp Wanita TNI Angkatan
Darat (Kowad) dalam penugasan perbatasan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Diantaranya Sersan Dua (Serda) Lisya Kumalasari, Sersan Dua Rani,
Sersan Dua Indah dan Letnan Dua (CKM) (K) Dita Yulia Bintari, merupakan
seorang dokter. Mereka mengemban tugas yang pertama sebagai tenaga
kesehatan dalam misi pengamanan perbatasan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pangdam IV/Diponegoro Mayjend TNI Sunindyo yang memimpin langsung
dalam upacara pemberangkatan pasukan tersebut mengatakan bahwa ini
merupakan pengiriman Kowad pertama dalam tugas perbatasan. "Saat ini prajurit Kowad sudah Kombatan sama dengan tentara yang
lain," ungkapnya disela-sela melepas pemberangkatan di Pelabuhan Tanjung
Mas.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pangdam menambahkan Kombatan mempunyai arti bahwa Kowad telah
dibekali senjata lengkap untuk mendukung penugasan di daerah perbatasan
seperti halnya prajurit TNI lainnya. Para Kowad juga telah dilatih
menembak, kekuatan fisik untuk mendukung penugasan tersebut agar mampu
mengatasi dalam situasi konflik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara itu dalam misi tersebut, pasukan Yonif 403/Wirasada
Pratista Yogyakarta akan bertugas selama enam bulan dengan melakukan
pengamanan di perbatasan darat RI-Malaysia. Tak hanya itu, mereka juga
akan menangani sejumlah praktek ilegal yang kerap terjadi di perbatasan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pangdam menghimbau kepada prajurit Yonif 403/Wirasada Pratista
Yogyakarta yang mengemban misi tersebut untuk senantiasa menjaga
profesionalisme dalam bertugas. Hal tersebut karena dalam penugasan
mereka akan berdampingan dengan prajurit Negara Malaysia.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Kita tunjukkan TNI lebih professional dalam segala hal. Baik cara
berpatroli dan cara membina masyarakat agar masyarakat di perbatasan
lebih baik dalam kesejahteraannya dan yang terpenting mampu menjaga
kedulatan NKRI dengan baik," tandas Pangdam.</div>
Supriyanto, S.Soshttp://www.blogger.com/profile/06298000504106722897noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-787998435738526185.post-32219803352394018322013-05-20T15:43:00.001+07:002013-05-20T15:46:15.229+07:00<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="text-align: center;">
KONSEP - KONSEP SOSIOLOGI HUKUM</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut ini penjelasan tentang Konsep - Konsep Sosiologi Hukum</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Hukum Berfungsi Sebagai Sarana Social Control (Pengendalian Sosial)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Hukum sebagai sosial control : kepastian hukum, dalam artian
undang-undang yang dilakukan benar-benar terlaksana oleh penguasa,
penegak hukum. Fungsinya masalah penginteraksian tampak dominan, dengan
terjadinya beberapa-perubahan pada faktor tersebut diatas, hukum wajib
menjalankan usahanya semaksimal mungkin sehingga konflik-konflik serta
kepincangan kepincangan yang mungkin timbul tidak mengganggu ketertiban
serta produktivitas masyarakat</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengendalian sosial adalah suatu cara untuk menciptakan kondisi seimbang
di dalam masyarakat, yang bertujuan terciptanya suatu keadaan yang
serasi antara stabilitas dan perubahan di dalam masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Maksudnya adalah hukum sebagai alat memelihara ketertiban dan
tercapainya keadilan. Pengendalian sosial terdiri atas semua elemen yang
menciptakan serta memelihara ikatan sosial. Hukum merupakan sarana yang
dipaksakan untuk melindungi warga masyarakat dari perbuatan dan ancaman
yang membahayakan dirinya dan harta bendanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Hukum Berfungsi Sebagai Sarana Social Engineering</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Hukum dapat bersifat sosial engineering : merupakan fungsi hukum dalam
pengertian konservatif, fungsi tersebut diperlukan dalam tiap bentuk
masyarakat, termasuk pada masyarakat yang sedang mengalami proses
pergolakan dan pembangunan. Mencakup kekuatan-kekuatan yang menciptakan
serta memelihara ikatan sosial yang menganut teori imperative tentang
fungsi hukum.</div>
<div style="text-align: justify;">
Hal tersebut dimaksudkan dalam rangka memperkenalkan lembaga-lembaga
hukum modern untuk mengubah alam pikiran masyarakat yang selama ini
tidak mengenalnya, sebagai konsekuensi Negara sedang membangun, yang
kaitannya menuju modernisasi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Maksudnya adalah hukum sebagai sarana pembaharuan dalam masyarakat.
Hukum bisa berperan dalam mengubah bentuk pemikiran masyarakat dari pola
pemikiran yang tradisional ke dalam pola pemikiran yang
rasional/modern.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Wibawa Hukum</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Melemahnya wibawa hukum seperti yang diutarakan O. Notohamidjoyo,
diantaranya disebabkan karena hukum tidak memperoleh dukungan yang
semestinya dari norma-norma sosial bukan hukum, norma-norma hukum belum
sesuai dengan norma-norma sosial yang bukan hukum, tidak ada kesadaran
hukum dan kesadaran norma yang semestinya, pejabat-pejabat hukum yang
tidak sadar akan kewajibannya untuk memelihara hukum Negara, adanya
kekuasaan dan wewenang, ada paradigma hubungan timbal balik antara
gejala sosial lainnya dengan hukum.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam artian sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Hukum tidak memperoleh dukungan yang semestinya dari norma norma
sosial bukan hukum, melemahnya value sistem dalam masyarakat pada
umumnya sebagai akibat dari modernisasi</li>
<li>Norma norma hukum tidak batau belum sesuai dengan norma norma sosial
yang bukan hukum, hukum yang dibentuk terlalu progresif sehingga
dirasakan sebagai norma norma asing bagi rakyat</li>
<li>Tidak ada kesadaran hukum dan kesadaran norma yang semestinya</li>
<li>Pejabat pejabat hukum tidak sadar akan kewajibannya yang mulia untuk
memelihara hukum negara, lalu mengkorupsikan, merusak hukum negara itu</li>
<li>Pemerintah pusat dan daerah berusaha membongkar hukum yang berlaku
untuk madsud maksud tertentu. Dapat terjadi bahwa pemerintah yang
seharusnya mendukung hukum sebagai kewajibannya, malah menghianati hkum
yang berlaku</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Ciri-ciri Sistem Hukum Modern</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Sistem hukum yang modern haruslah merupakan hukum yang baik, dalam arti
hukum tersebut harus mencerminkan rasa keadilan bagi para pihak yang
terlibat/diatur oleh hukum tersebut. Hukum tersebut harus sesuai dengan
kondisi masyarakat yang diaturnya. Hukum tersebut harus dibuat sesuai
dengan prosedur yang ditentukan. Hukum yang baik harus dapat dimengerti
atau dipahami oleh para pihak yang diaturnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ciri-ciri hukum modern :</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Terdiri dari peraturan yang isi dan pelaksanaannya seragam</li>
<li>Sistem hukum yang transaksional dimana hak dan kewajiban dalam perjanjian tidak memandang usia, kelas, agama dan jenis kelamin</li>
<li>Bersifat universal dan dilaksanakan secara umum</li>
<li>Adanya hirarkis yang tegas</li>
<li>Melaksanakan hukum sesuai dengan prosedur</li>
<li>Rasional</li>
<li>Dilaksanakan oleh orang yang berpengalaman</li>
<li>Spesialisasi dan diadakan penghubung diantara bagian bagian</li>
<li>Hukum mudah berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat</li>
<li>Penegak hukum dan lembaga pelaksana hukum adalah lembaga kenegaraan, artinya negara memonopoli kekuasaan</li>
<li>Perbedaan yang tegas diantara 3 lembaga negara (eksekutif – legislative – yudicatif)</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Ciri manusia modern :</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Rasional</li>
<li>Jujur</li>
<li>Tepat waktu</li>
<li>Efisien</li>
<li>Orientasi ke masa depan</li>
<li>Tidak status symbol (gengsi)</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. Suatu kenyataan bahwa hukum hanya diperlukan untuk mereka yang stratanya rendah sedangkan strata tinggi seolah kebal hukum.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Hingga saat ini banyak pelaku kejahatan kelas atas atau yang disebut
kejahatan Kerah Putih (White Colour Crime) yang dihukum sangat ringan
bahkan tidak sedikit yang divonis bebas, karena mereka memegang
kekuasaan dan wewenang yang dapat mengintervensi para penegak hukum, hal
ini berakibat bahwa mereka yang berstrata tinggi seolah kebal hukum dan
sebaliknya hukum hanya dipergunakan untuk mereka yang berstrata rendah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>6. Efektifitas Hukum dan Peranan Sanksi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan naskah yang berisikan sorotan sosial hukum terhadap peranan
sanksi dalam proses efektivikasi hukum. Efektivikasi hukum merupakan
proses yang bertujuan agar supaya hukum berlaku efektif. Keadaan
tersebut dapat ditinjau atas dasar beberapa tolok ukur efektivitas.
Menurut Suryono efektifitas dari hukum diantaranya :</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Hukum itu harus baik</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Secara sosiologis (dapat diterima oleh masyarakat)</li>
<li>Secara yuridis (keseluruhan hukum tertulis yang mengatur bidang bidang hukum tertentu harus sinkron)</li>
<li>Secara filosofis</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
b. Penegak hukumnya harus baik, dalam artian betul betul telah
melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana digariskan oleh hukum
yang berlaku.</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Fasilitas tersedia yang mendukung dalam proses penegakan hukumnya</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Kesadaran hukum masyarakat</div>
<div style="text-align: justify;">
Syarat kesadaran hukum masyarakat :</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Tahu hukum (law awareness)</li>
<li>Rasa hormat terhadap hukum (legal attitude)</li>
<li>Paham akan isinya (law acqium tance)</li>
<li>Taat tanpa dipaksa (legal behaviore)</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
e. Budaya hukum masyarakat</div>
<div style="text-align: justify;">
Perlu ada syarat yang tersirat yaitu pandangan Ruth Benedict tentang
adanya budaya malu, dan budaya rasa bersalah bilamana seseorang
melakukan pelanggaran terhadap hukum hukum yang berlaku</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara mengatasinya :</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Eksekutif harus banyak membentuk hukum dan selalu mengupdate,</li>
<li>Para penegak hukumnya harus betul betul menjalankan tugas kewajiban
sesuai dengan hukum hukum yang berlaku dan tidak boleh pandang bulu</li>
<li>Lembaga mpr sesuai dengan ketentuan uud 1945 melakukan pengawan terhadap kerja lembaga lembaga negara.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Kesadaran Hukum dan Kepatuhan Hukum</div>
<div style="text-align: justify;">
Sadar : dari hati nurani</div>
<div style="text-align: justify;">
Patuh : Takut sanksi yang negatif</div>
<div style="text-align: justify;">
Kesadaran hukum merupakan konsepsi abstrak didalam diri manusia, tentang
keserasian antara ketertiban dan ketentraman yang dikehendaki atau
sepantasnya. Kesadaran hukum sering dikaitkan dengan pentaatan hukum,
pembentukan hukum, dan efektivitas hukum. Kesadaran hukum merupakan
kesadaran/nilai-nilai yang terdapat dalam manusia tentang hukum yang ada
atau tentang hukum yang diharapkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kesadaran hukum berkaitan dengan kepatuhan hukum, hal yang membedakannya yaitu dalam kepatuhan hukum ada rasa takut akan sanksi.</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>kesadaran : tidak ada sanksi, merupakan perumusan dari kalangan
hukum mengenai penilaian tersebut, yang telah dilakukan secara ilmiah,
nilai nilai yang terdapat dalam manusia tentang hukum yang ada atau
tentang hukum yang diharapkan ada.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
Indicator kesadaran hukum :<br />
1. pengetahuan hukum<br />
2. pemahaman hukum<br />
3. sikap hukum<br />
4. pola perilaku hukum</blockquote>
</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>kepatuhan : ada sanksi positif dan negative, ketaatan merupakan
variable tergantung, ketaatan hukum tersebut didasarkan kepada kepuasan
diperoleh dengannn dukungan sosial</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Faktor yang menyebabkan masyarakat mematuhi hukum :</div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Compliance, yaitu kepatuhan yang didasarkan pada harapan akan suatu
imbalan dan usaha untuk menghidarkan diri dari hukuman yang mungkin
dikenakan apabila seseorang melanggar ketentuan hukum. Adanya pengawasan
yang ketat terhadap kaidah hukum tersebut.</li>
<li style="text-align: justify;">Identification, terjadi bila kepatuhan terhadap kaidah hukum ada
bukan karena nilai intrinsiknya, akan tetapi agar ke anggotaan kelompok
tetap terjaga serta ada hubungan baik dengn mereka yang diberi wewenang
untuk menerapkan kaidah kaidah hukum tersebut</li>
<li style="text-align: justify;">Internalization, seseroang mematuhi kaidah kaidah hukum dikarenakan
secara intrinsic kepatuhan tadi mempunyai imbalan. Isinya sesuai dengan
nilai nilainya dari pribadi yang bersangkutan.</li>
<li style="text-align: justify;">Kepentingan-kepentingan para warga yang terjamin oleh wadah hukum yang ada</li>
</ul>
Supriyanto, S.Soshttp://www.blogger.com/profile/06298000504106722897noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-787998435738526185.post-10994248524745411802013-05-20T15:41:00.003+07:002013-05-20T15:46:53.828+07:00<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="text-align: center;">
MASYARAKAT MULTIKULTURAL</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b style="background-color: white; color: #222222; line-height: 1.4;">Pengertian</b><span style="background-color: white; color: #222222; line-height: 1.4;"> </span><a href="http://sosialsosiologi.blogspot.com/2013/01/masyarakat-multikultural.html"><b style="background-color: white; color: #222222; line-height: 1.4;">masyarakat multikultural</b></a><span style="background-color: white; color: #222222; line-height: 1.4;"> (</span><i style="background-color: white; color: #222222; line-height: 1.4;">multicultural society</i><span style="background-color: white; color: #222222; line-height: 1.4;">):</span><span style="color: #222222;"> </span>masyarakat yang terdiri dari <b>banyak kebudayaan</b> dan antara pendukung kebudayaan <b>saling menghargai</b> satu sama lain. Jadi, masyarakat multikultural merupakan masyarakat yang menganut <i><b>multikulturalisme</b></i>, yaitu paham yang beranggapan bahwa <b>berbagai budaya</b> yang berbeda memiliki kedudukan yang <b>sederajat</b>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=787998435738526185" name="more"></a><br /></div>
<div style="color: #222222; line-height: 1.4; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br class="Apple-interchange-newline" /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b style="background-color: white; color: #222222; line-height: 1.4;"><u>Ciri-ciri masyarakat multikultural</u></b><span style="background-color: white; color: #222222; line-height: 1.4;"> menurut </span><b style="background-color: white; color: #222222; line-height: 1.4;">Pierre van den Berghe</b><span style="background-color: white; color: #222222; line-height: 1.4;"> :</span></span></div>
<div style="color: #222222; line-height: 1.4; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">a. Segmentasi (terbagi) ke dalam kelompok-kelompok.</span></div>
<div style="color: #222222; line-height: 1.4; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">b. Kurang mengembangkan konsensus (kesepakatan bersama).</span></div>
<div style="color: #222222; line-height: 1.4; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">c. Sering mengalami konflik.</span></div>
<div style="color: #222222; line-height: 1.4; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">d. Integrasi Sosial atas paksaan.</span></div>
<div style="color: #222222; line-height: 1.4; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">e. Dominasi (penguasaan) suatu kelompok atas kelompok lain.</span></div>
<div style="color: #222222; line-height: 1.4; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="color: #222222; line-height: 1.4; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><u><b>Tipe-tipe masyarakat multikultural</b> </u>:</span></div>
<div style="color: #222222; line-height: 1.4; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">a. <b>kompetisi seimbang</b> : kelompok-kelompok yang ada mempunyai kekuasaan yang seimbang.</span></div>
<div style="color: #222222; line-height: 1.4; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">b. <b>mayoritas dominan</b> : kelompok terbesar mendominasi.</span></div>
<div style="color: #222222; line-height: 1.4; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b>Contoh</b> : <b>Indonesia</b>, umat Islam mayoritas dan memegang kekuasaan.</span></div>
<div style="color: #222222; line-height: 1.4; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">c. <b>minoritas dominan</b> : kelompok kecil yang mendominasi.</span></div>
<div style="color: #222222; line-height: 1.4; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">d. <b>fragmentasi</b> : masyarakat terdiri dari banyak kelompok yang kecil, tidak ada yang mendominasi.</span></div>
<div style="color: #222222; line-height: 1.4; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br class="Apple-interchange-newline" /></span><span style="font-family: inherit;"><b>Bentuk-bentuk multikulturalisme</b>:</span><br />
<span style="font-family: inherit;">a. Multikulturalisme isolasi</span><br />
<span style="font-family: inherit;">b. Multikulturalisme akomodatif</span><br />
<span style="font-family: inherit;">c. Multikulturalisme otonomi</span><br />
<div>
<span style="font-family: inherit;">d. Multikulturalisme kritikal/interaktif</span></div>
<span style="font-family: inherit;">e. Multikulturalisme kosmopolitan</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="color: #222222; line-height: 1.4; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b><u>Hubungan Struktur Sosial Masyarakat Multikultural dengan Proses Integrasi Sosial</u></b> </span></div>
<div style="color: #222222; line-height: 1.4; text-align: justify;">
<b><u><span style="font-family: inherit;"><br /></span></u></b></div>
<div style="color: #222222; line-height: 1.4; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Dalam struktur sosial masyarakat multikultural dapat terjadi proses <b>interseksi sosial</b> dan <b>konsolidasi sosial</b>.</span></div>
<div style="color: #222222; line-height: 1.4; text-align: justify;">
<b><u><span style="font-family: inherit;"><br /></span></u></b></div>
<div style="color: #222222; line-height: 1.4; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b style="background-color: white; line-height: 1.4;">Pengertian interseksi sosial</b><span style="background-color: white; line-height: 1.4;"> : persilangan keanggotaan masyarakat.</span></span></div>
<div style="line-height: 1.4; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b style="background-color: white; line-height: 1.4;">Contoh interseksi sosial</b><span style="background-color: white; line-height: 1.4;"> :</span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; line-height: 1.4; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDguq24dNNsvrQPnU77fFor-26WhMMWKec-9cwLg3IXtIDDTJ-oZ-m9zygrVmL7Yv9GVqzyWHE4cLQ4EBjzWI9xi3oJD57qGscxcRYt3Eu-YoIrP9zwglyBkN5e323k1CTMOyXJn2pm2U/s1600/interseksi.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDguq24dNNsvrQPnU77fFor-26WhMMWKec-9cwLg3IXtIDDTJ-oZ-m9zygrVmL7Yv9GVqzyWHE4cLQ4EBjzWI9xi3oJD57qGscxcRYt3Eu-YoIrP9zwglyBkN5e323k1CTMOyXJn2pm2U/s1600/interseksi.jpg" /></span></a></div>
<div style="line-height: 1.4; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b style="background-color: white; line-height: 1.4; text-indent: 0cm;">Keterangan</b><span style="background-color: white; line-height: 1.4; text-indent: 0cm;"> :</span></span></div>
<div class="1" style="line-height: 1.4; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US">A : Suku Jawa</span> <span lang="EN-US">I : Islam</span></span></div>
<div class="1" style="line-height: 1.4; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US">B : Suku Minang </span> <span lang="EN-US">II : Kristen</span></span></div>
<div style="line-height: 1.4; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b style="background-color: white; line-height: 1.4;">Penjelasan</b><span style="background-color: white; line-height: 1.4;"> :</span></span></div>
<div style="line-height: 1.4; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Si A dan B, <b>berbeda</b> suku bangsa tapi <b>sama</b> agamanya.</span></div>
<div style="line-height: 1.4; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: inherit; line-height: 1.4;"><br /></span>
<span style="background-color: white; font-family: inherit; line-height: 1.4;"><b>Contoh interseksi sosial</b> dengan parameter <b>agama</b> dan <b>pendidikan</b>:</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: inherit; line-height: 1.4;">Pak Buyung: suku Minangkabau, <b>sarjana</b>, beragama <b>Islam</b>, pengusaha.</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: inherit; line-height: 1.4;">Pak Bejo: suku Jawa, <b>sarjana</b>, beragama <b>Islam</b>, Pegawai Negeri Sipil. </span><br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: inherit; line-height: 1.4;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: white; line-height: 1.4;">Bila terjadi proses </span><b style="background-color: white; line-height: 1.4;">interseksi sosial</b><span style="background-color: white; line-height: 1.4;"> dalam struktur sosial masyarakat multikultural, akan</span><b style="background-color: white; line-height: 1.4;"> mendukung tercapainya integrasi sosial</b><span style="background-color: white; line-height: 1.4;">.</span></span><br />
<div style="line-height: 1.4;">
<span style="font-family: inherit;">(<b style="background-color: white;">Interseksi sosial berdampak positif terhadap integrasi sosial)</b></span></div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;"><b style="background-color: white; line-height: 1.4;">Pengertian konsolidasi sosial</b><span style="background-color: white; line-height: 1.4;"> : penguatan keanggotaan masyarakat.</span></span><br />
<div style="line-height: 1.4;">
<span style="font-family: inherit;"><b style="background-color: white; line-height: 1.4;">Contoh konsolidasi sosial</b><span style="background-color: white; line-height: 1.4;"> :</span></span></div>
<div style="line-height: 1.4;">
<span style="font-family: inherit;">Ikatan Keluarga Minang</span></div>
<div style="line-height: 1.4;">
<span style="font-family: inherit;">Persatuan Masyarakat Betawi</span></div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: white; line-height: 1.4;">Bila terjadi proses </span><b style="background-color: white; line-height: 1.4;">konsolidasi sosial</b><span style="background-color: white; line-height: 1.4;"> dalam struktur sosial masyarakat multikultural, </span><b style="background-color: white; line-height: 1.4;">akan menghambat</b><span style="background-color: white; line-height: 1.4;"> tercapainya</span><b style="background-color: white; line-height: 1.4;"> integrasi sosial</b><span style="background-color: white; line-height: 1.4;">.</span></span></div>
<div style="line-height: 1.4; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b style="background-color: white; line-height: 1.4;">(Konsolidasi sosial, tanpa diiringi perasaan nasionalisme, berdampak negatif terhadap integrasi sosial.</b><b style="background-color: white;">)</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<b style="background-color: white; font-family: inherit; line-height: 1.4;">Amalgamasi</b><span style="background-color: white; font-family: inherit; line-height: 1.4;"> : perkawinan antar ras/suku.</span></div>
<div style="line-height: 1.4; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Amalgamasi menyebabkan dalam masyarakat Indonesia dijumpai berbagai ras campuran.</span></div>
<div style="line-height: 1.4; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<b style="background-color: white; font-family: inherit; line-height: 18px;"><u>Latar belakang terbentuknya masyarakat multikultural</u></b><span style="background-color: white; font-family: inherit; line-height: 18px;">:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
</div>
<div style="line-height: 1.4; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b>a. Bentuk wilayah :</b> negara kepulauan.</span><br />
<span style="font-family: inherit;">Terjadi isolasi geografis yang menyebabkan terjadinya <b>kemajemukan suku bangsa / kemajemukan budaya</b>.</span></div>
<div style="line-height: 1.4; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">b. <b>Keadaan geografis</b> : letak yang strategis di antara dua samudra dan dua benua.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b>Orang asing</b> masuk ke Indonesia, dengan penjajahan dan perdagangan, terjadi <b>kemajemukan agama</b>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">c. <b>Perbedaan cuaca dan struktur tanah</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Perbedaan cuaca dan struktur tanah menyebabkan terjadinya<b> kemajemukan mata pencaharian.</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 18px;"><b><u>Pengaruh Terbentuknya Masyarakat Multikultural terhadap Kehidupan Masyarakat</u></b></span> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">a. <b>Konflik</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: inherit; line-height: 1.4;">Kondisi kemajemukan berpengaruh terhadap munculnya potensi : </span><b style="background-color: white; font-family: inherit; line-height: 1.4;">konflik horizontal</b><span style="background-color: white; font-family: inherit; line-height: 1.4;">.</span></div>
<div style="line-height: 1.4; text-align: justify;">
<br />
<b><span style="font-family: inherit;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: inherit;">b. <b>Munculnya sikap primordialisme</b>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="background-color: white; font-family: inherit;">Primordialisme</b><span style="background-color: white; font-family: inherit;"> : </span><span style="background-color: white; font-family: inherit; line-height: 22px;">paham
yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak lahir, baik mengenai
tradisi, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan
pertamanya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="background-color: white; font-family: inherit; line-height: 1.4;">Contoh perilaku primordial</b><span style="background-color: white; font-family: inherit; line-height: 1.4;"> :</span></div>
<div style="line-height: 1.4; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">a. Membentuk partai politik berdasarkan paham, ideologi, atau keterikatan pada faktor-faktor seperti suku bangsa, agama, dan ras</span></div>
<div style="line-height: 1.4; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">b. Memberikan prioritas atau
perlakuan istimewa kepada orang-orang yang berasal dari daerah, suku
bangsa, agama, atau ras tertentu.</span></div>
<div style="line-height: 1.4; text-align: justify;">
<br />
<b><span style="font-family: inherit;"><br /></span></b>
<b><span style="font-family: inherit;">Contoh primordial agama (memegang teguh ajaran dan norma agama):</span></b><br />
<span style="font-family: inherit;">Pengiriman Putri Indonesia ke ajang pemilihan Miss Universe, banyak mengalami penolakan dari para pemimpin agama.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: white;">c. <b>Munculnya sikap etnosentrisme</b>.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b style="background-color: white;">Etnosentrisme</b><span style="background-color: white;">
: sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan
sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang meremehkan
masyarakat dan kebudayaan lain.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: white;"><br /></span></span>
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: white;"><b>Contoh sikap etnosentrisme</b>: </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: white;">Sudah
puluhan tahun keluarga Pak Slamet (suku Jawa) merantau di daerah
Bitung, Sulawesi Utara. Selama berinteraksi dengan lingkungan barunya,
mereka masih memegang prinsip dan budaya asalnya.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 22px;"><b><br /></b></span>
<span style="font-family: inherit;">d. <b>Munculnya sikap fanatik dan ekstrem</b>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b>Fanatik</b> : sangat kuat meyakini ajaran atau mendukung suatu kelompok.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Kerusuhan antarsuporter sepak bola merupakan <b>contoh negatif perilaku masyarakat multikultural</b> yang didasari : <b>fanatisme</b>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;"><b>Ekstrem</b> : fanatik, sangat keras dan teguh</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: inherit; line-height: 1.4;">Seorang </span><b style="background-color: white; font-family: inherit; line-height: 1.4;">ekstremis</b><span style="background-color: white; font-family: inherit; line-height: 1.4;"> menganggap bahwa hanya pendapat kelompok sendirilah yang benar dan menolak pendapat dari luar kelompoknya. </span></div>
<div style="line-height: 1.4; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Dalam kehidupan multikultural, sikap ekstrem tersebut dapat merusak upaya untuk memperkuat proses : <b>integrasi</b>.</span></div>
<div style="line-height: 1.4; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: white;">e. </span><b style="background-color: white;">Politik Aliran : </b><span style="background-color: white;">ideologi nonformal yang dianut oleh anggota organisasi politik dalam suatu negara.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: inherit;">Contoh : partai Islam, partai Kristen</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="background-color: white; font-family: inherit;"><b>Dampak positif</b> dari berkembangnya <b>politik aliran</b> yang terwujud dengan banyaknya partai politik adalah: <b>beragam saluran aspirasi</b>.</span></div>
Supriyanto, S.Soshttp://www.blogger.com/profile/06298000504106722897noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-787998435738526185.post-43583568962005384572013-05-20T15:38:00.002+07:002013-05-20T15:39:00.018+07:00<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="text-align: center;">
PARADIGMA SOSIOLOGI FAKTA SOSIAL</h3>
<div class="post-header" style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Durkheim meletakkan landasan <span style="color: black;">paradigma Sisiologi Fakta Sosial </span>melalui
karyanya The Rules of Sociological Method (1895) dan suicide (1897).
Untuk memisahkan Sosiologi dari pengaruh filsafat dan untuk membantu
sosiologi mendapatkan
lapangan penyelidikannya sendiri maka Durkheim membangun satu konsep
yakni : Fakta Sosial.<br />
Fakta Sosial ini lah
yang menjadi pokok persoalan penyelidikan sosiologi. Fakta sosial
dinyatakannya sebagai barang sesuatu (thing) yang berbeda dengan ide.
Barang sesuatu menjadi objek penyelidikan dari seluruh ilmu pengetahuan.
Ia tidak dapat di pahami melalui kegiatan mental murni (spekulatif).
Tetapi untuk memahaminya diperlukan penyusunan data riil dluar pemikiran
manusia. Fakta sosial harus diteliti didalam dunia nyata sebagaimana
orang mencari barang sesuatu lainya:<br />
<br />
Fakta sosial menurut Durkheim terdiri atas dua macam:<br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=787998435738526185" name="more"></a><br />
1. Dalam bentuk material. Yaitu barang sesuatu yang dapat disimak. Ditangkap dan di observasi. <br />
2. Dalam bentuk non material. Yaitu sesuatu yang dianggap nyata
(external). Fakta sosial jenis ini merupakan fenomena yang bersifat
inter subjective yang hanya dapat muncul dari dalam kesadaran manusia.
Contohnya egoism, altruism dan opini.<br />
<br />
Untuk memisahkan sosiologi dari psikologi, Durkheim dengan tegas pula
membedakan antara fakta sosial dengan fakta psikologi. Fakta psikologi
adalah fenomena yang dibawa oleh manusia sejak lahir (inherited). Dengan
demikian bukan merupakan hasil pergaulan hidup masyararakat. Fakta
sosial tidak dapat diterangkan dengan fakta psikologi. Ia hanya dapat
diterangkan dengan fakta sosial pula. Karena itu ahli psikologi telah
diperingatkan pula untuk tidak terlallu lama membuang waktu dengan
mencoba menyelidiki fakta sosial karena fakta sosial adalah lapangan
penyelidikan dari sosiologi.</div>
<h3 style="text-align: justify;">
<b> </b></h3>
<h3 style="text-align: justify;">
<b>POKOK PERSOALAN</b></h3>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Pokok persoalan yang harus menjadi pusat perhatian penyelidikan
sosiologi menurut paradigma ini adalah : fakta-fakta sosial. Secara
garis besarnya fakta sosial terdiri atas dua tipe. Masing-masing adalah
struktur sosial (sosial institution) dan pranata sosial. Sifat dasar
serta antar hubungan dari fakta sosial inilah yang menjadi sasaran
penelitian sosiologi menurut paradigma fakta sosial. <br />
Secara lebih terperinci fakta sosial itu terdiri atas : kelompok,
kesatuan masyarakat tertentu (societies), system sosial, posisi,
peranan, nilai-nilai, keluarga, pemerintahan dsb.<br />
Menurut Peter Blau ada dua tipe dasar dari fakta sosial</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Nilai-nilai umum (common values)</li>
<li>Norma yang terujud dalam kebudayaan atau dalam subculture</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Norma dan pola nilai ini biasa disebut institutopm atau disini
diartikan dengan pranata. Sedangkan jaringan hubungan sosial dimana
interaksi sosial berproses dan menjadi terorganisir serta melalui mana
posisi-posisi sosial dari individu dan sub kelompok dapat dibedakanm
sering diartikan sebagai struktur sosial. Dengan demikian, struktur
sosial dan pranata sosial inilah yang menjadi pokok persoalan
penyelidikan sosiologi menurut paradigma fakta sosial.<br />
<br />
Bagi penganut paradigma fakta sosial, apakah mereka memusatkan
perhatiannya kepada struktur sosial atau kepada pranata sosial, namun
keduanya mereka pandang sebagai barang sesuatu yang sungguh-sungguh ada
dalam bentuk material yang utuh dan kompleks. Perhatian utama penganut
paradigma fakta sosial terpaut kepada antar hubungan antara struktur
sosial, pranata sosial dan hubungan antara individu dengan struktur
sosial serta antara hubungan antara individu dengan pranata sosial.
Teori-teori sosiologi berbeda terminologi dalam mengkonseptualisasikan
antar hubungan pranata sosial, struktur sosial dan individu ini.
Perbedaan tersebut jelas terlihat dalam bahasan.</div>
<h3 style="text-align: justify;">
<b> </b></h3>
<h3 style="text-align: justify;">
<b>TEORI-TEORI</b></h3>
<div style="text-align: justify;">
Ada bebarapa varian teori yang tergabung ke dalam paradigma fakta sosial
ini, tetapi penulis hanya memberikan 2 teori saja. Masing-masing adalah
:</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Teori fungsionalisme structural</li>
<li>Teori konflik</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Yang dominan adalah dua teori yang disebut mula-mula. Yang dibicarakan
juga hanya kedua teori pertama itu yakni teori fungsionalisme
structural dan teori konflik.<br />
<br />
<b>TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL </b><br />
<br />
Teori ini menekankan kepada keteraturan (order) dan mengabaikan konflik
dan perubahan-perubahan dalam masyarakat. Konsep-konsep utamanya adalah :
fungsi, disfungsi, fungsi laten, fungsi manifest dan keseimbangan
(equilibrium)<br />
<br />
<b>TEORI KONFLIK</b><br />
<br />
Teori ini dibangun dalam rangka untuk menentang secara langsung terhadap
teori fungsionalisme structural. Karena itu tidak mengherankan apabila
proposisi yang dikemukakan oleh penganutnya bertentangan dengan
proposisi yang terdapat dalam teori fungsionalisme structural. Tokoh
utama teori konflik adalah Ralp Dahrendorf.<br />
<br />
Kalau menurut teori fungsionalisme structural masyarakat berada dalam
kondisi statis atau tepatnya bergerak dalam kondisi keseimbangan maka
menurut teori konflik malah sebaliknya. Masyarakat senantiasa dalam
proses perubahan yang ditandai oleh pertentangtan yang terus menerus
diantara unsure-unsurnya.<br />
<br />
Kesimpulan penting yang dapat diambil adalah bahwa teori konflik ini
ternyata terlalu mengabaikan keteraturan dan stabilitas yang memang ada
dalam masyarakat di samping konflik itu sendiri. Masyarakat selalu
dipandangnhya dalam kondisi konflik. Mengabaikan norma-norma dan
nilai-nilai yang berlaku umum yang menjamin terciptanya keseimbangan
dalam masyarakat. Masyarakat seperti tidak pernah aman dari pertikaian
dan pertentangan.</div>
<h3 style="text-align: justify;">
<b> </b></h3>
<h3 style="text-align: justify;">
<b>METODE PENELITIAN PARADIGMA FAKTA SOSIAL</b></h3>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Penganut paradigma fakta sosial cenderung mempergunakan metode kuesioner
dan intervieu dalam penelitian empiris mereka. Metode observasi
umpamanya ternyata tidak begitu cocok untuk studi fakta sosial.
Alasannya karena sebagian besar dari fakta sosialmerupakan sesuatu yang
dianggap sebagai barang sesuatu (a thing_ yang nyata yang tidak dapat
diamati secara langsung. Hanya dapat di pelajari melalu pemahaman
(intepretatif understanding). Selain itu metode observasi dinilai
terlalu sempit dan kasar untuk tujuan penelitian fakta sosial. Metode
experiment juga ditolak pemakaiannya alasannya karena terlalu sempit
untuk dapat meneliti fakta sosial yang memang bersifat makroskopik.<br />
<br />
Pemakaian metode kuesioner dan interview oleh para penganut paradigma
fakta sosial ini sebenarnya mengandung suatu ironi sebab informasi yang
dikumpulkan melalui kuesioner dan interview banyak mengandung unsure
subyektivitas dari si informan.<br />
<br />
Terhadap kelemahan metode tersebut James Coleman (1970) mengajukan
beberapa saran sbb. Pertama kelemahan kuesioner dan interview dapat
diatasi dengan menyusun pertanyaan-pertanyaan yang runtun secara
rasional. Kedua dengan mengajukan pertanyaak ekpada individu tentang
unit sosialnya sendiri. Dua cara ini merupakan cara terakhir untuk
memperoleh informasi fakta sosial. Ketiga dengan menggunakan teknik
sampling yang disebut coleman: "Snowball Sampling". Artinya menanyakan
kepada anggota sampel siapa saja yang menjadi teman terdekatnnya. Selain
dari itu dapat pula dipergunakan teknik sampling yang disebutnya
:saturation samling, yakni dengan mengajukan pertannyaan sosiometrik
dalam jumlah yang banyak. Terakhir dapat pula dilakukan sampling
bertingkat (multi stage sampling).</div>
Supriyanto, S.Soshttp://www.blogger.com/profile/06298000504106722897noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-787998435738526185.post-17829648706471980502013-04-22T07:38:00.004+07:002013-04-22T07:38:55.705+07:00KUNJUNGAN WAKASAD<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>KUNJUNGAN WAKASAD KE MAKO YONIF 403/WP</b></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>BESERTA JAJARANNYA</b></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> Pada tanggal 12 April 2013 Pukul 13.00 WIB, Yonif 403/WP mendapatkan suatu kehormatan di kunjungan oleh orang No. 2 di jajaran TNI AD yaitu Wakasad Letnan Jendral TNI Moeldoko. Beliau mengunjungi Yonif 403/WP untuk mengecek kesiapan Satgas Yonif 403/WP dalam rangka penugasan ke Perbatasan RI - Malaysia di Kalimantan Barat. Hadir dalam kunjungan tersebut antara lain Asops Kasad, Aslog Kasad, Pangdam IV/Dip, Danrem 072/Pmk, Asisten jajaran Kodam IV/Dip, Para Kasirem 072/PMK, Para Dandim jajaran Korem 072/Pmk, Dansatgas Yonif 403/WP, Wadan Satgas Yonif 403/WP, Pa Staf dan Danki Satgas Yonif 403/WP serta Danpos Satgas Yonif 403/WP.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> Pada kesempatan tersebut, Dansatgas Yonif 403/WP memaparkan Kesiapan Satgas Yonif 403/WP di Aula Pratista dalam rangka penugasan ke Perbatasan RI - Malaysia. Dansatgas Yonif 403/WP Letkol Inf Renal Aprindo Sinaga memaparkan secara terperinci tentang kesiapan personel Satgas dan materiil yang akan dibawa dalam penugasan. Setelah Dansatgas selesai memaparkan Kesiapan Satgas Yonif 403/WP, Wakasad memberikan pengarahan kepada yang hadir pada acara paparan Dansatgas Yonif 403/WP. Wakasad memberikan apresiasi bahwa Satgas Yonif 403/WP Kodam IV/Dip berkeinginan untuk menyiarkan Satgas Yonif 403/WP di daerah penugasan melalui radio fm di Channel 107.8 FM.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> Setelah selesai memberikan pengarahan di Aula Pratista, Wakasad memberikan jam Dan kepada seluruh personel Satgas di jalan protokol. Wakasad berpesan agar Satgas Yonif 403/WP selalu mempedomani Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI dalam penugasan nantinya. Junjung tinggi nama bangsa dan satuan. Tugas adalah amanah rakyat yang harus dijalankan dengan sebaik mungkin. Jangan membuat pelanggaran di daerah penugasan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Pada kesempatan itu pula, Wakasad memberikan bantuan uang kepada Satgas Yonif 403/WP sebesar Rp. 50.000.000,- dan kepada Ka Korum Yonif 403/WP sebesar Rp. 50.000.000,-. Dana tersebut agar digunakan sebaik mungkin untuk mendukung penugasan dan yang korum agar digunakan untuk perbaikan shuttle ban yang ada di Lap Sapta Marga Yonif 403/WP.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> Setelah selesai memberikan pengarahan, Wakasad beramah tamah di Ruang Transit Yonif 403/WP. Kemudian Wakasad kembali ke Hotel Quality di Jalan Solo dilanjutkan ke Bandara Adi Sutjipto untuk kembali ke Jakarta.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dokumentasi Kunjungan Wakasad :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio-IUK_-xNT1rl2DWT7Rm4qSeptvlrxzFxibRyrNTenF0_M8-4KugMED9Z0k5WqN0am8EytO4uFH4FnHEdzbP_0PzI1H-kbFC8VMZYCUvTPLx2Y5p80tnaQElWLRSczrd_iJ1z5yzCxpx8/s1600/IMG_3731.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio-IUK_-xNT1rl2DWT7Rm4qSeptvlrxzFxibRyrNTenF0_M8-4KugMED9Z0k5WqN0am8EytO4uFH4FnHEdzbP_0PzI1H-kbFC8VMZYCUvTPLx2Y5p80tnaQElWLRSczrd_iJ1z5yzCxpx8/s320/IMG_3731.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_Hhq_h3FlvjKRlks_onyngs_vLqwYLA1uG8b4HFO2b_tTtTFI3n4WJrKLsvU9NWFsrtc71-zSRw4j18tSQuLBxTlS8usW0dhYScoLyiyG7O3M-6qhk6p-B8zwSn05VQVEPjT2RR207AXe/s1600/IMG_3808.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_Hhq_h3FlvjKRlks_onyngs_vLqwYLA1uG8b4HFO2b_tTtTFI3n4WJrKLsvU9NWFsrtc71-zSRw4j18tSQuLBxTlS8usW0dhYScoLyiyG7O3M-6qhk6p-B8zwSn05VQVEPjT2RR207AXe/s320/IMG_3808.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDWEcAMv98GO4SpIdavcY_lX5ujs5jF6W1hZwObK3ibetgJDM6VmSkkrBlmzskfRliFLcF6hxL3UW0iqv01_mbm0joUWYMYW5R9OqvgQZO0t3abtDWW3K6uSxg3CO-nHEpQbADAhL6XbOp/s1600/IMG_3936.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDWEcAMv98GO4SpIdavcY_lX5ujs5jF6W1hZwObK3ibetgJDM6VmSkkrBlmzskfRliFLcF6hxL3UW0iqv01_mbm0joUWYMYW5R9OqvgQZO0t3abtDWW3K6uSxg3CO-nHEpQbADAhL6XbOp/s320/IMG_3936.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCfSLbRYh5Pjga5vTG6rkqIIAPm3ia6OjYz-OaXmQ7Te9OQpC3Vi4h03CRa851MfeJi8PNp8zUqod6L1Aw524iiGzo3vXHPGUFi7M9QT7a3fCJNW201jNvCHfL4N37P7JbG8o37wFmDk7J/s1600/IMG_4103.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCfSLbRYh5Pjga5vTG6rkqIIAPm3ia6OjYz-OaXmQ7Te9OQpC3Vi4h03CRa851MfeJi8PNp8zUqod6L1Aw524iiGzo3vXHPGUFi7M9QT7a3fCJNW201jNvCHfL4N37P7JbG8o37wFmDk7J/s320/IMG_4103.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Supriyanto, S.Soshttp://www.blogger.com/profile/06298000504106722897noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-787998435738526185.post-6250176848211785252013-04-01T20:06:00.002+07:002013-04-01T20:21:31.807+07:00KUNJUNGAN DANREM 072/PAMUNGKAS<div style="text-align: center;">
<b>PENGECEKAN KESIAPAN SATGAS YONIF 403/WP</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>OLEH KOREM 072/PAMUNGKAS</b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengecekan Kesiapan Satgas Yonif 403/WP dilakukan oleh Komando Atas tepatnya Korem 072/Pamungkas dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2013 di Lap Sapta Marga Yonif 403/WP. Pengecekan tersebut dilakukan oleh Korem 072/Pmk dikarenakan untuk mengecek Kaporlap yang telah dibagikan oleh Mabes TNI dan telah diterima oleh setiap perorangan prajurit Satgas Yonif 403/WP sebelum satuan tingkat atas mengecek lebih lanjut. Dalam acara tersebut, bertindak sebagai Irup adalah Komandan Korem 072/Pmk Brigjen TNI Adi Widjaja, M. Sc dan Dan Up Dansatgas Yonif 403/WP Mayor Inf Renal Aprindo Sinaga. Hadir pula pada acara tersebut jajaran Kasi Rem 072/Pmk, Dandim jajaran Rem 072/Pmk, Kabaklak jajaran Rem 072/Pmk.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> Setelah selesai melaksanakan upacara sebelum pengecekan, diadakan gelar pasukan. Yang digelar pada pengecekan tersebut antara lain Alkom, Alkes, Staf Minlog dan pasukan Satgas. Apa yang telah didapat oleh perorangan, maka di gelar di kaporlap tersebut di hadapan setiap prajurit dan di cek oleh Danrem 072/Pmk beserta Dansat jajaran Rem 072/Pmk.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Danrem berharap, apa yang telah diterima oleh setiap prajurit dapat dipertanggung jawabkan dan digunakan dengan baik agar besok pada waktu ada pengecekan dari Mabes AD maupun Mabes TNI dapat ditampilkan yang terbaik. Acara gelar pasukan tersebut selesai sekitar pukul 15.00 WIB.</div>
Supriyanto, S.Soshttp://www.blogger.com/profile/06298000504106722897noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-787998435738526185.post-7100814496901631122013-03-23T06:19:00.001+07:002013-03-23T06:19:39.819+07:00PENUTUPAN PRATUGAS TAHAP II DAN III SATGAS YONIF 403/WP<div style="text-align: justify;">
Pelaksanaan Pratugas Tahap II dilaksanakan pada tanggal 27 Februari 2013 - 12 Maret 2013 yang dilaksanakan di Daerah Latihan Goa Selarong Kompleks Kec. Pajangan Kab. Bantul Prov. D.I. Yogyakarta. Materi yang dilaksanakan pada Latihan Pratugas Tahap II antara lain Penyebrangan Sungai, Sweeping Darat, Orientasi Peta, Patroli Patok, Patroli Keamanan, Ops Pur, Ralasuntai, dll. Dalam pelaksanaan materi tersebut, sebagai pelatihnya dari Tim Rindam IV/Diponegoro. Sebagai Danlat adalah Danrindam IV/Dip Kol Inf Untung Budiharto, Wadanlat Letkol Inf Jaoa Xavier Baretto Nunes, Kabaklat Letkol Inf Arif S dll. Untuk Kolat Pratugas Tahap II berada Goa Selarong, Kotis dan Kout berada di Desa Bungsing. Puncak terakhir dari pelaksanaan pratugas tahap II adalah melaksanakan Ralasuntai di Pantai Samas Kab. Bantul. Materi yang dilaksanakan adalah mendayung LCR. Setelah selesai melaksanakan giat tersebut, Satgas Yonif 403/WP masuk dalam pratugas tahap III. Satgas Yonif 403/WP dihadapkan seolah - olah dengan medan sebenarnya. Membaur dengan masyarakat, melaksanakan karya bakti, ibadah bersama dengan masyarakat sekitar, melaksanakan pengobatan gratis, dll. Untuk Kotis Satgas Yonif 403/WP berada di Desa Argodadi Kec. Sedayu Kab. Bantul.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah Satgas Yonif 403/WP telah melaksanakan materi semuanya, Satgas Yonif 403/WP melaksanakan upacara pentupun yang dilaksanakan di Lap Goa Selarang. Sebelum upacara dilaksanakan, Satgas Yonif 403/WP melaksanakan tradisi jalan kaki menuju Lap Penutupan Pratugas. Jarak yang ditempuh sekitar 700 meters. Sebelum melaksanakan upacara penutupan, Satgas Yonif 403/WP menerima evaluasi kegiatan di Lap. Parkir Goa Selarong. Upacara penutupan pratugas dilaksanakan pada pukul 13.50 WIB di Lap Goa Selarong, bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Pangdam IV/Diponegoro Mayjend TNI Hardiono Saroso, Komandan Upacara Dansatgas Yonif 403/WP Mayor Inf Renal Aprindo Sinaga. Dalam upacara tersebut hadir Danrem 072/Pamungkas, Danrindam IV/Dip, Jajaran Dandim se Korem 072/Pamungkas, Kapolres Bantul, Muspida Kab. Bantul, Kapolsek Pajangan serta tokoh masyarakat setempat. Setelah selesai melaksanakan upacara, Satgas Yonif 403/WP menerima pengarahan dari Pangdam IV/Dip. Beliau memberikan pengarahan agar Satgas Yonif 403/WP jangan sampai melakukan pelanggaran di Medan tugas seperti illegal logging. Upacara Penutupan Pratugas dilaksanakan tanggal 19 Maret 2013.</div>
Supriyanto, S.Soshttp://www.blogger.com/profile/06298000504106722897noreply@blogger.com0