Welcome to Supriyanto Blog

Selasa, 07 Juni 2011

Biodata


Berikut ini adala Biodata Saya. Mungkin bagi anda tidak begitu berguna, tapi bagi saya amat sangat berguna sekali. Manusia tanpa nama dan Biodata maka akan hampa dan kosong dalam hidupnya. Berikut ini adalah Biodata saya :


Nama          Supriyanto, S. Sos
Pangakat     Prajurit Kepala
NRP            31050753721184
Jabatan       Tajurlis - 4/Log Simayon Kima
Kesatuan     Yonif 403/WP Rem 072/Pmk
Alamat         Asmil Yonif 403/WP, Jakal km 6,5 Yogyakarta
No. Hp         081227956241/ 085729617488 / (0274)6834201 / 085750148084 (No. Kalbar)

Semoga bermanfaat bagi teman aku PT/SMK/SMP/SD.

Selamat berjuang dan semoga sukses selalu, amien....!!!!
SALAM WIRASADA....!!!!SEMOGA SELALU JAYA DI DALAM MEDAN TUGAS...!!!!

Senin, 30 Mei 2011

Sejarah Singkat Yonif 403/WP

 
SEJARAH SINGKAT
BATALYON INFANTERI 403/ WIRASADA PRATISTA

BAB I
PENDAHULUAN


1.         Umum.
  
a.   Batalyon Infanteri 403/Wirasada Pratista merupakan satuan tempur Infanteri dibawah Komando Korem 072/Pamungkas dalam jajaran Kodam IV/Diponegoro. Sejarah kelahiran Yonif 403/Wirasada Pratista diwarnai dengan dinamika pergolakan politik Nasional pasca perng kemerdekaan RI. Pada tanggal 1 Agustus 1965 dengan suatu upacara di Alun-alun SMP Negeri IV Yogyakarta diresmikan berdirinya Batalyon Infanteri  C peleburan dari Yonif 437 di Purworejo, Yonif 438 di Yogyakarta, Yonif 445 di Surakarta dan Yonif  447 di Klaten .

b.  Kebijakan Komando Atas mengganti Kode C diganti dengan Kode Angka Yonif 403/BS Korem 072/Pmk yang mempunyai Markas di Benteng Vredenburg sedangkan Kompi-kompi dan Asrama tempat tinggal di Kentungan bekas Asrama Yonif L yang telah dibubarkan, dengan seiring perkembangan struktur organisasi dijajaran TNI AD untuk memenuhi TOP ROI maka Yonif 403/BS mendapatkan penambahan Personel masing-masing dari Yonif 402/Purworejo dan Yonif 404/Salatiga.

c.   Mengingat pentingnya Sejarah Satuan untuk memupuk Jiwa Korsa Prajurit serta upaya memelihara kebanggaan satuan  maka perlu kiranya rangkaian sejarah tersebut dibukukan guna kelestarian budaya Satuan  untuk generasi yang akan datang  sehingga Yonif 403/Wirasada Pratista semakin kuwat Jiwa Korsanya  dan mudah untuk mencapai kesuksesan dalam mengemban tugas demi Bangsa dan Negara.
 
2.         Maksud dan  Tujuan.

a.   Maksud.        Agar setiap Prajurit Batalyon Infanteri 403/Wirasada Pratista memahami dan memiliki kebanggaan  terhadap satuan yang bernilai sejarah.

b.      Tujuan.          Sebagai pedoman satuan (File Sejarah ) dalam upaya melestarikan Sejarah Batalyon Infanteri 403/Wirasada Pratista.

3.         Ruang Lingkup dan Tata Urut.

a.      Ruang Lingkup.      Sejarah  singkat  satuan ini meliputi Kronologis sejarah, uraian lambang  satuan, Estafet pejabat satuan dengan tata urut sebagai berikut.

            b.         Tata Urut.

1)            Pendahuluan.
2)            Sejarah Terbentuknya Yonif 403/Wirasada Pratista.
3)            Lambang Satuan.
4)            Nama-nama Pejabat Satuan.
5)            Pengalaman tugas operasi tempur dan Teritorial.
6)            Penutup.

 
BAB II
SEJARAH TERBENTUKNYA YONIF 403/WIRASADA PRATISTA

4.         Cikal Bakal Yonif 403/Wirasada Pratista.

a.    Terbentuknya Batayon Infanteri 403/Wirasada Pratista diawali pembentukan Batalyon Infanteri C peleburan  dari  Yonif  437 di Purworejo, Yonif 438 di Yogyakarta, Yonif 445 di Surakarta, Yonif 447 di Klaten yang peresmiannya ditandai dengan upacara pada tanggal 1 Agustus 1965 di Alun-alun SMP Negeri IV Yogyakarta.

b.        Pada  tanggal 7 Pebruari 1966 Kode C diganti  dengan Kode angka Yonif 403/BS Korem 072/Pmk yang bermarkas Komando di Benteng Verdenburg.

5.         Terbentuknya Yonif 403/Wirasada Pratista.     Yonif 403/WP dibentuk melalui proses kebijakan dari Komando Atas dengan dasar sebagai berikut :
             
a.        Surat Keputusan Pangdam VII/Diponegoro nomor  Skep / 5 / X / 1964 tanggal 10 Oktober 1964 pada tanggal 1 Agustus 1965 dengan suatu Upacara di Alun-alun SMP Negeri IV Yogyakarta diresmikan berdirinya Batalyon Infanteri C yang merupakan peleburan dari :

1)        Yonif 437 di Purworejo
2)        Yonif 438 di Yogyakarta
3)        Yonif 445 di Surakarta
4)        Yonif 447 di Klaten

b.      Surat Keputusan Pangdam VII/Diponegoro nomor / 08 / II / 1966 tanggal 7 Pebruari 1966 Kode C diganti dengan Kode Angka Yonif 403/BS Korem 072/Pmk, yang bermarkas Komando di Beteng Vredenburg, sedang Kompi-kompi dan asrama tempat tinggal di Kentungan bekas asrama Yonif L yang dibubarkan.

c.         Surat Keputusan Pangdam VII/Diponegoro nomor  Skep / 76 / VII / 1973 tanggal 15 Juli 1973 tentang pelaksanaan regruping menjadi TOP ROI Yonif 403/BS sebagai inti dari penambahan personel masing-masing dari Yonif 402/Purworejo dan Yonif 404/Salatiga.

d.        Surat Keputusan Pangdam VII/Diponegoro nomor  Skep/ 103 / IX / 1973 tanggal 11 September 1973 Yonif 403/BS Korem 072/Pmk menjadi Yonif 403/BS Kodam VII/ Diponegoro

e.        Surat Perintah Pangdam VII/Diponegoro nomor  Sprin / 474 / VIII / 1977 tanggal 8 Agustus 1977 Yonif 403/BS Kodam VII/Diponegoro menjadi Yonif 403 Brigif-5 / LWS
     
f.       Surat Keputusan Pangdam VII/Diponegoro nomor  Skep/ 1 / I / 1985 tanggal 7 Januari 1985 Yonif 403/Brigif-5 / LWS dilikuidasi menjadi Yonif 403./WP Korem 072/Pmk.

g.     Dilihat dari proses pembentukan maka Yonif 403/WP berdiri pada tanggal 1 Agustus 1965.


BAB III
LAMBANG SATUAN

 

 
6.         Lambang Satuan Yonif 403/Wirasada Pratista 

a.       Tunggul Batalyon Infanteri 403/Wirasada Pratista  bernama  “ NGASTA WARASTRA TRUS SUDHIRA “  yang berarti  membawa keselamatan dan kejayaan selama-lamanya bagi Prajurit Batalyon Infanteri 403/Wirasada Pratista dimanapun berada.

b.         Arti dan makna Wirasada Pratista.        Lambang Kesatuan Yonif 403/WP berasal dari Yonif 437 berbentuk burung Garuda berwarna merah, yang melambangkan semangat -
keperkasaan. Wirasada Pratista, yang berarti prajurit yang selalu berada di depan dikarenakan sifatnya yang satria serta ucapannya yang mantap dan jelas.

           c.             Bentuk dan Letak Lambang Satuan. Lambang  “ WIRASADA PRATISTA
           berbentuk  Burung Garuda berwarna Merah   berparuh putih dan sayap berbulu 7 yang
           berdiri gagah diatas kangkung Tirta yang tumbuh subur diatas Bokor sesaji dengan
           bintang berwarna Kuning emas  diatas kepala burung.


Sabtu, 14 Mei 2011

BIDANG PEMBANGUNAN

 UPAYA - UPAYA YANG DILAKUKAN MASYARAKAT INDONESIA DALAM BIDANG PEMBANGUNAN ANTARA LAIN :


 a. Pembangunan dalam bidang pertanian
Sebagian besar masyarakat Indonesia bekerja pada sektor pertanian. Oleh karena itu, sebagai negara sudah selayaknya jika pembangunan pada sektor pertanian mendapat perhatian khusus. Pembangunan dalam bidang pertanian di antaranya diarahkan dalam hal : 
(1) penyediaan alat-alat pertanian, 
(2) peningkatan teknologi pertanian yang didukung dengan Panca Usaha Tani, 
(3) peningkatan industri pupuk dan obat-obatan pembasmi hama, 
(4) membantu pemasaran produksi pertanian, 
(5) meningkatkan agroindustri dan agrobisnis, dan lain sebagainya. Usaha-usaha seperti ini dilakukan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan petani.
Dewasa ini terdapat beberapa masalah yang berhubungan dengan semakin berkurangnya lahan pertanian sebagai akibat dari perluasan sentra-sentra industri dan permukiman. Oleh karena itu, penataan ruang ruang perlu dilaksanakan dengan sebaik mungkin agar perkembangan sektor industri, pemukiman, dan prasarana jalan tidak mengurangi lahan-lahan pertanian yang produktif. Selain beberapa usaha tersebut, pemerintah juga mendorong tumbuh dan berkembangnya koperasi yang dapat membantu para petani dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya.
Usaha-usaha lain dalam rangka pengembangan sektor pertanian adalah diversifikasi, intensifikasi, ekstensifikasi, dan rehabilitasi. Diversifikasi pertanian merupakan usaha membudidayakan aneka ragam tanaman yang disesuaikan dengan lingkungan alam yang ada di sekitarnya. Intensifikasi pertanian merupakan usaha untuk meningkatkan hasil-hasil pertanian dengan cara meningkatkan kualitas teknologi pertanian, tanpa harus menambah lahan pertanian. Ekstensifikasi pertanian merupakan usaha meningkatkan hasil-hasil pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian. Sedangkan rehabilitasi pertanian merupakan usaha memperbaiki kembali lahan-lahan kritis melalui reboisasi, pemupukan dan sebagainya agar lahan pertanian tersebut produktif kembali.
Usaha-usaha diversifikasi, intensifikasi, ekstensifikasi, dan rehabilitasi tersebut perlu ditingkatkan dengan sistem yang lebih terpadu dan disesuaikan dengan iklim, jenis dan tingkat kesuburan tanah, pola tata ruang, lingkungan, dan lain sebagainya. Dalam melaksanakan beberapa usaha tersebut para petani harus berperan secara aktif. Dengan demikian, peningkatan kualitas sumber daya manusia di kalangan para petani perlu dilaksanakan melalui penyuluhan-penyuluhan. Salah satu bagian penting yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan dalam pengelolaan usaha pertanian, terutama yang berkaitan dengan usaha agroindustri dan agrobisnis sehingga hasil-hasil pertanian memiliki daya saing yang tinggi.
Untuk menjaga kesinambungan pembangunan pada sektor pertanian perlu dilakukan usaha penelitian dan pengembangan teknologi pertanian yang sesuai dengan lingkungan pertanian dan sekaligus sesuai dengan kebutuhan para petani.
b. Pembangunan dalam bidang pendidikan
Belakangan ini pembangunan dalam bidang pendidikan banyak disorot oleh para pemerhati pendidikan. Bahkan, tidak sedikit pakar yang menyarankan adanya peningkatan anggaran pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Saransaran tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa kualitas penyelenggaraan pendidikan akan berkorelasi positif terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Selain peningkatan kualitas pendidikan, usaha yang dapat dilaksanakan dalam bidang pendidikan adalah pemerataan pendidikan sekaligus pemerataan kualitas pendidikan. seperti yang diketahui, bahwa terdapat perbedaan kualitas yang cukup antara lembaga pendidikan yang ada di Jawa dan lembaga pendidikan yang ada di luar Jawa. Juga antara lembaga pendidikan negeri dengan lembaga pendidikan swasta. Kondisi tersebut perlu mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah, terutama dalam hal pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan sampai di daerah-daerah terpencil.
Salah satu cara yang dapat ditempuh dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan adalah melalui peningkatan kualitas pendidik, pembaharuan kurikulum yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan perkembangan masyarakat, serta penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Disamping itu, perlu dilakukan penyuluhan yang memberikan penyadaran bagi masyarakat luas, bahwa penyelenggaraan pendidikan tidak dapat dilepaskan dari sistem yang meliputi :
(1) lembaga pendidikan formal yang diselenggarakan di sekolah, 
(2) lembaga pendidikan informal yang diselenggarakan di lingkungan keluarga, dan 
(3) lembaga pendidikan nonformal yang diselenggarakan oleh masyarakat. Peran serta masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan sangat diharapkan, terlebih-lebih setelah berkembangnya isu manajemen berbasis sekolah (school based management).
c. Pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, dan stabilitas nasional
Pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh adanya peningkatan produktivitas efektivitas, efisiensi, dan peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas. Usaha tersebut merupakan prasyarat untuk melaksanakan pembangunan pada sektor industri dan sektor pertanian yang bertujuan untuk menumbuhkan kegiatan ekonomi yang berdaya saing tinggi. Pembangunan dalam bidang pertanian diarahkan untuk menghasilkan bahan pangan dan bahan mentah yang cukup bagi pemenuhan kebutuhan rakyat, meningkatkan daya beli rakyat, melanjutkan proses industrialisasi yang terkait dengan agroindustri dan agrobisnis. Pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai harus diimbangi dengan program pemerataan. Pemerataan pendapatan dirumuskan melalui kebijakan delapan jalur pemerataan, yang terdiri dari :
1) Pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak khususnya pangan, sandang, dan perumahan.
2) Kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
3) Pembagian pendapatan.
4) Kesempatan kerja.
5) Kesempatan berusaha.
6) Kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita.
7) Penyebaran pembangunan di seluruh tanah air, dan
Kesempatan memperoleh keadilan.
Pertumbuhan ekonomi sebagai hasil pembangunan harus dapat dirasakan oleh masyarakat melalui pemerataan yang nyata dalam bentuk peningkatan pendapatan dan peningkatan daya beli masyarakat. Jika keberhasilan pembangunan dirasakan sebagai perbaikan taraf hidup oleh segenap lapisan masyarakat, akan sama artinya dengan membangkitkan kesadaran seluruh lapisan masyarakat dalam mendukung dan mensukseskan program pembangunan.
Seperti yang disebutkan dalam tujuan pembangunan nasional, bahwa pembangunan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur, material dan spiritual, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Keadilan dan kemakmuran masyarakat Indonesia tersebut merupakan sebuah kondisi yang positif yang dapat menjamin stabilitas nasional. Dengan demikian, kebijakan pebangunan yang tidak relevan dengan asas keadilan dan asas kemakmuran akan mengganggu stabilitas nasional karena akan menciptakan kecumburuan sosial yang berskala nasional. Kecemburuan sosial yang berskala nasional merupakan bahaya nasional yang harus selalu diwaspadai. Stabilitas nasional berkaitan erat dengan keberhasilan program pembangunan nasional. Sedangkan keberhasilan pembangunan dapat dicapai melalui: 
(1) peran serta rakyat secara menyeluruh, dan 
(2) penyelenggaraan kepemimpinan nasional yang mantap, sehat, dan dinamis.